SEC Beri Denda Perusahaan Kripto Galois Gara-Gara FTX, Kok Bisa?

SEC menyebutkan selain melanggar aturan penyimpanan, Galois menyesatkan investor tentang seberapa banyak pemberitahuan yang perlu diberikan untuk menebus dana.

oleh Agustina Melani diperbarui 04 Sep 2024, 06:00 WIB
Diterbitkan 04 Sep 2024, 06:00 WIB
SEC Beri Denda Perusahaan Kripto Galois Gara-Gara FTX, Kok Bisa?
Perusahaan investasi kripto Galois Capital Management akan membayar denda USD 225.000 atau sekitar Rp 3,49 miliar. (Foto: Freepik)

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan investasi kripto Galois Capital Management akan membayar denda USD 225.000 atau sekitar Rp 3,49 miliar (asumsi kurs dolar Amerika Serikat terhadap rupiah 15.523).

Hal ini setelah Securities and Exchange Commission (SEC) menuding Galois melanggar aturan melindungi aset klien termasuk menyimpan sebagian aset itu di akun dengan bursa FTX yang bangkrut. Demikian mengutip Yahoo Finance, ditulis Rabu (4/9/2024).

Pada Selasa, 3 September 2024, SEC mengatakan selain melanggar aturan penyimpanan, Galois menyesatkan investor tentang seberapa banyak pemberitahuan yang perlu diberikan untuk menebus dana. Perusahaan itu sebagian besar berinvestasi dalam aset kripto.

Sekitar setengah dari aset dana yang dikelola pada awal hingga pertengahan November 2022 hilang ketika FTX runtuh. Galois Capital tidak mengakui dan menyangkal temuan SEC, tetapi setuju berhenti dan tidak melakukan pelanggaran lebih lanjut, menurut pernyataan dari agensi tersebut.

"Setelah penyelidikan yang melelahkan dan mahal sleama hampir dua tahun, dan tanpa mengakui atau menyangkal temuan yang dirinci dalam perintah SEC, kami setuju berdamai dengan SEC dan membayar denda sebesar USD 225.000 yang akan langsung diberikan kepada investor kami,” tulis Galois Capital dalam sebuah unggahan di media sosial.

Galois hanyalah salah satu investor yang terdampak oleh runtuhnya FTX milik Sam Bankman-Fried pada 2022. Sebelumnya pada tahun yang sama, Galois meramalkan dan memperoleh keuntungan dari runtuhnya ekosistem kripto TerraUSD dan Luna senilai USD 60 miliar.

Runtuhnya ekosistem tersebut berkontribusi terhadap kebangkrutan dana lindung nilai Three Arrows Capital, pemberi pinjaman Celsius Network, dan pialang Voyager Digital, serta sejumlah perusahaan lainnya.

 

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Donald Trump Kena Denda Rp 7,3 Triliun, Bisakan Investasinya di Kripto untuk Lunasi?

Ilustrasi Kripto. Foto: Freepik/Rawf8.com
Ilustrasi Kripto. Foto: Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mendapatkan kripto, mulai dari membelinya hingga menambang. Tapi ada cara lain yaitu melalui Faucet Kripto.Freepik/Rawf8.com

Sebelumnya, Mantan Presiden Donald Trump diperintahkan untuk membayar denda sebesar USD 355 juta atas tuduhan penipuan dan keuntungan dari penjualan aset yang berbeda. Denda tersebut telah mengumpulkan bunga sebesar 9% per tahun dan telah meningkat menjadi kewajiban lancar di atas USD 450 juta atau setara Rp 7,3 triliun (kurs 16.241 per USD).

Dendanya bertambah sebesar USD 2,6 juta per bulan. Hukuman ini menempatkan Trump pada risiko pengadilan akan menyita asetnya. Dengan biaya kampanye kepresidenan yang mahal dan pengawasan keuangan yang ketat, kemampuan Trump untuk membayar denda tersebut patut dipertanyakan, dan banyak yang bertanya-tanya apakah ia mampu membayar kembali denda tersebut.

Namun, kepemilikan kripto Trump tidak sering dipertimbangkan. Meskipun kepemilikannya hanya sedikit jika dibandingkan dengan jumlah utangnya, potensi kenaikan harga dapat membantu Trump membayar dendanya. Portofolio kripto Trump ditemukan oleh Arkham Intelligence, yang melakukan referensi silang antara pengungkapan keuangan Trump dengan transaksi di blockchain untuk menemukan alamat dompetnya.

Melansir Yahoo Finance, Sabtu (27/4/2024), dompet ini menyimpan beberapa juta dolar dalam mata uang kripto, yang sebagian besar terdiri dari tiga token berbeda. Antara lain, Ethereum (ETH), Wrapped Ethereum (WETH), dan MAGA Coin (TRUMP).

ETH dan WETH diperoleh melalui proyek non-fungible token (NFT) Trump Digital Trading Cards. Meskipun Trump tidak berafiliasi dengan proyek tersebut, pembuatnya memberinya royalti melebihi 1,700 ETH. Pada bulan Desember, Trump menjual 1,075 token ETH ini, yang menghasilkan pendapatan sebesar USD 2.4 juta.

Mengenai potensi pertumbuhan, sekitar 700 ETH yang tersisa milik Trump dapat bernilai hingga USD 7 juta pada akhir tahun 2025, berdasarkan prediksi harga USD 10.000. Trump juga dapat terus menerima uang tunai dari proyek NFT dan royalti di masa depan.

 

 


Potensi Pertumbuhan

Kripto atau Crypto. Foto: Unsplash/Traxer
Kripto atau Crypto. Foto: Unsplash/Traxer

Meskipun ETH tampak menunjukkan potensi pertumbuhan dalam beberapa bulan dan tahun mendatang, Trump dapat menghasilkan lebih banyak keuntungan dari MAGA Coin (TRUMP). Pembuat token ini mengirimi Trump 580.000 token ketika proyek diluncurkan pada bulan Agustus. Pada saat itu, token tersebut bernilai beberapa ribu dolar, tetapi sejak itu nilainya mencapai lebih dari USD 3 juta.

Token tersebut dapat terus bertambah jika Trump memenangkan pemilu pada bulan November atau jika dia secara langsung mendukung proyek tersebut. Koin meme lainnya, seperti dogwifhat (WIF) dan Bonk (BONK) telah menarik investasi hingga beberapa miliar dolar. Jadi, jika MAGA Coin mencapai kapitalisasi pasar sebesar USD 3 miliar, serupa dengan WIF, harganya akan menjadi sekitar USD 70, dan posisi Trump akan bernilai lebih dari USD 40 juta.

Hal ini tidak mungkin terjadi, karena kapitalisasi pasar sebesar USD 3 miliar masih jauh dari level saat ini yaitu USD 250 juta, dan banyak peristiwa yang harus terjadi agar token tersebut dapat mencapainya. Dengan mengingat hal tersebut, transaksi kripto Trump memiliki peluang kecil untuk meringankan situasi keuangannya. Karena portofolionya bersifat publik, siapapun dapat memantau posisinya dan berapa banyak yang dimilikinya di kripto.


Perusahaan Kripto Bangkrut, Genesis Siap Bayar Denda Rp 330,4 Miliar ke SEC

Kripto. Dok: Traxer/Unsplash
Kripto. Dok: Traxer/Unsplash

Perusahaan peminjaman kripto yang bangkrut, Genesis Global Capital telah setuju untuk membayar denda perdata sebesar USD 21 juta atau setara Rp 330,4 miliar (asumsi kurs Rp 16.264 per dolar AS) untuk menyelesaikan tuduhan mereka dari Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC).

Genesis secara ilegal menjual sekuritas melalui program pinjaman kripto tanpa mendaftarkannya ke SEC. Kesepakatan itu menyelesaikan tuntutan pada Januari 2023 yang diajukan SEC terhadap Genesis dan Gemini atas program pinjaman kripto bersama mereka.

Itu adalah salah satu dari serangkaian tindakan penegakan hukum yang diambil SEC terhadap perusahaan-perusahaan besar di sektor kripto. Genesis, yang mengajukan pailit pada Januari 2023, merupakan anak perusahaan dari Digital Mata Uang Group (DCG).

“Genesis mengoperasikan program pinjaman yang mengumpulkan aset kripto senilai miliaran dolar dari investor, kata SEC,” dalam laporannya, dikutip dari Yahoo Finance, Senin (22/4/2024).

Genesis sempat membekukan penukaran dana pelanggan pada November 2022, menyusul runtuhnya pertukaran kripto FTX. Melalui kesepakatan untuk menyelesaikan tuntutan yang dirinci pada Selasa, SEC mengatakan tidak akan menerima penalti apa pun sampai klaim lain diselesaikan oleh pengadilan kebangkrutan, termasuk dari investor ritel.

 

INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya