Liputan6.com, Jakarta - Bulan Ramadan adalah momen yang penuh berkah dan refleksi bagi umat Muslim di seluruh dunia. Selain meningkatkan ibadah dan mempererat kebersamaan, Ramadan juga memberikan kesempatan bagi para investor dan trader kripto untuk memanfaatkan waktu mereka dengan lebih produktif, termasuk dalam strategi trading.
Analyst Tokocrypto Fyqieh Fachrur menjelaskan, Ramadan bisa menjadi peluang menarik bagi trader yang ingin tetap aktif di pasar kripto.
Baca Juga
"Dengan volatilitas pasar yang tetap tinggi, trader bisa menyusun strategi yang lebih optimal, terutama dengan memahami pola historis Bitcoin selama Ramadan dan menerapkan manajemen risiko yang baik," ujarnya dalam keterangan tertulis, dikutip Senin (10/3/2025).
Advertisement
Pergerakan harga Bitcoin selama bulan Ramadan dalam empat tahun terakhir memang menunjukkan kecenderungan penurunan.
Data historis dari Tokocrypto mencatat penurunan harga Bitcoin sebesar:
- -5.29% pada tahun 2021
- -16.05% pada tahun 2022
- -1.99% pada tahun 2023
- -4.09% pada tahun 2024.
“Namun, penting untuk diingat bahwa data historis tidak selalu menjadi prediktor akurat untuk pergerakan harga di masa depan. Meskipun terdapat tren penurunan, Bitcoin tetap menjadi aset kripto yang menarik untuk diperdagangkan. Volatilitas harga Bitcoin selama Ramadan justru dapat menciptakan peluang bagi trader untuk mendapatkan keuntungan melalui strategi trading yang tepat,” jelas Fyqieh.
Unik
Menurut Fyqieh, fluktuasi harga Bitcoin selama bulan Ramadan dipengaruhi oleh dinamika pasar yang unik. Sentimen pasar cenderung lebih tenang karena fokus sebagian pelaku pasar mungkin beralih dari aktivitas trading. Kondisi ini dapat berdampak pada volume perdagangan dan pada akhirnya mempengaruhi harga Bitcoin.
Di samping itu, perubahan pola aktivitas trader juga turut berperan. Beberapa trader mungkin mengurangi aktivitas trading mereka selama Ramadan, sehingga likuiditas pasar berkurang.
“Tidak hanya faktor internal, faktor eksternal seperti kebijakan ekonomi global, regulasi kripto terbaru, dan sentimen pasar secara umum juga dapat memberikan pengaruh signifikan terhadap pergerakan harga Bitcoin selama periode ini,” tambahnya.
Potensi Kenaikan di Ramadan 2025
Berbeda dari tren sebelumnya, Ramadan 2025 mungkin akan membawa angin segar bagi Bitcoin. Hal ini didorong oleh berbagai narasi yang berkembang di pasar kripto.
Bitcoin (BTC) baru-baru ini melonjak hampir 8% dalam sehari, kembali ke level di atas $90.000 setelah sebelumnya sempat turun ke bawah $80.000. Pemulihan tajam ini menunjukkan adanya momentum bullish baru, seiring dengan spekulasi seputar rencana cadangan kripto yang diusulkan oleh mantan Presiden AS, Donald Trump.
"Momentum ini muncul setelah pengumuman Trump pada 1 Maret yang menjanjikan cadangan kripto nasional, yang langsung mendorong Bitcoin naik 12% dari $85.000 menjadi $95.000," jelas Fyqieh.
Advertisement
White House Crypto Summit
Selain itu, White House Crypto Summit yang akan datang juga menjadi faktor yang memengaruhi harga. Dalam acara tersebut, Trump diperkirakan akan mengumumkan langkah strategis lebih lanjut terkait Bitcoin.
Di sisi lain, kebijakan ekonomi AS yang menaikkan tarif impor sebesar 25% untuk barang dari Kanada dan Meksiko juga berpotensi mengubah dinamika pasar global, termasuk kripto.
