CISDI Gelar Pelatihan Pembuatan APD yang Melibatkan Masyarakat Disabilitas dan Lansia

Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI) menyelenggarakan pelatihan bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang melibatkan penyandang disabilitas.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 08 Mei 2021, 18:00 WIB
Diterbitkan 08 Mei 2021, 18:00 WIB
Pelatihan pembuatan APD
Peserta menerima paket kain yang akan dijahit menjadi Alat Pelindung Diri (APD) dalam pelatihan pembuatan APD di Yogyakarta yang diselenggarakan oleh CISDI. Foto: CISDI.

Liputan6.com, Jakarta Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI) menyelenggarakan pelatihan bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang melibatkan penyandang disabilitas.

Ini adalah salah satu program Active Citizens Building Solidarity and Resilience in Response to COVID-19 (ACTION) yang diselenggarakan di Kota Yogyakarta, Kota Administratif Jakarta Timur, Kota Makassar, Kabupaten Bogor dan Kabupaten Lombok Timur.

Pelatihan ini berfokus pada proses produksi Alat Pelindung Diri (APD) seperti gaun medis dan masker yang kebutuhannya melonjak tajam di periode pandemi. Pelatihan di setiap kota diikuti oleh 20 peserta yang terdiri dari perwakilan masyarakat termasuk kelompok disabilitas dan lanjut usia (lansia).

Sebagaimana diatur dalam Dokumen Standar Alat Pelindung Diri (APD) dalam Manajemen COVID-19, Kementerian Kesehatan RI edisi April 2020, APD merupakan komponen penting dalam memastikan perlindungan dan keamanan tenaga kesehatan yang bekerja di fasilitas kesehatan selama pandemi COVID-19.

Kelangkaan APD pada awal kemunculan pandemi menjadi faktor yang berkontribusi pada tingginya kasus kesakitan di kalangan tenaga kesehatan. Oleh karenanya, untuk memastikan ketersediaan dan keterjangkauan APD bagi tenaga kesehatan, relawan dan masyarakat umum memproduksi APD secara mandiri.

Mengingat ada pelibatan penyandang disabilitas, CISDI bekerja sama dengan Sentra Advokasi Perempuan Difabel dan Anak (SAPDA) yang secara khusus mendukung pelatihan ini dengan menyediakan rekomendasi peserta dan Juru Bahasa Isyarat (JBI).

Simak Video Berikut Ini

Tanggapan Peserta

Pelatihan ini diselenggarakan dalam dua format yakni format daring dan format tatap muka yang diperkuat dengan penerapan protokol kesehatan oleh peserta dan seluruh pihak yang terlibat dalam pelatihan.

Salah satu peserta pelatihan dengan disabilitas daksa, Irwan asal Jakarta Timur, mengaku senang dengan pelatihan yang diberikan.

“Saya suka pelatihan ini karena sangat bermanfaat, bisa mengenal banyak saudara serta membuka jaringan kerja. Alhamdulillah pelatihan juga berjalan dengan sukses,” ujarnya mengutip keterangan CISDI, Sabtu (8/5/2021).

Dari 20 peserta pelatihan di Jakarta Timur, 6 di antaranya adalah penyandang disabilitas. Dua peserta merupakan penyandang Tuli dan 4 peserta adalah disabilitas daksa.

Sementara itu, pelatihan pembuatan APD di Yogyakarta diikuti oleh 20 peserta di mana terdapat 3 peserta disabilitas dan 3 peserta lansia yang bergabung.

Asniwati, salah satu peserta lansia, mengikuti pelatihan ini karena ingin tetap produktif dan mencari kesibukan di tengah situasi yang serba tidak pasti.

“Saya sangat berterima kasih sekali sudah diberi kesempatan untuk mengikuti pelatihan ini meskipun dari segi umur sudah tidak muda lagi. Kegiatan yang sangat bermanfaat dan disini saya jadi mendapat pengalaman dan ilmu baru,” ujarnya.

 

Infografis Tunjangan Khusus Penyandang Disabilitas di Jakarta

Infografis Tunjangan Khusus Penyandang Disabilitas di Jakarta
Infografis Tunjangan Khusus Penyandang Disabilitas di Jakarta. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya