Liputan6.com, Jakarta Kenzie Aqila Kadir adalah bocah penyandang disabilitas daksa yang berhasil meraih medali emas di Pekan Paralympic Pelajar Daerah (Peparpeda) III Jawa Barat (Jabar) 2023.
Bocah usia 10 ini bertanding di cabang olahraga (cabor) tenis meja klasifikasi T5 kursi roda dan mewakili Bandung, kota kelahirannya.
Baca Juga
Kenzie pun bercerita soal awal mula dirinya berlatih tenis meja kursi roda. Menurutnya, cabang olahraga ini mulai ia tekuni sejak Desember 2022.
Advertisement
“Awalnya saya diajak oleh Papa saya dan katanya kalau Kenzie suka tenis meja dilanjutkan, kalau tidak, tidak apa-apa. Setelah Kenzie coba, Kenzie suka dengan olahraga tenis meja,” ujar Kenzie kepada Disabilitas Liputan6.com melalui pesan suara, Jumat (30/6/2023).
Bocah yang hobi main game ini juga mengatakan, awalnya ia tidak bisa berolahraga. Namun, setelah mengenal tenis meja kursi roda, ia pun menyukainya.
Rutin Berlatih
Sejak mengenal tenis meja, bocah kelahiran 15 Maret 2023 ini pun rutin berlatih bahkan hingga tiga kali dalam seminggu.
“Jadwal latihan pingpong Kenzie hari Senin, Kamis, Sabtu. Dua minggu sebelum pertandingan saya latihannya intensif tiga kali seminggu tapi kalau lagi sekolah diusahakan latihan satu hari. Hari Kamis atau enggak Sabtu.”
Setiap latihan, Kenzie dibimbing oleh pelatih yang biasa melatih atlet-atlet paralympic tenis meja di bawah binaan National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Kota Bandung.
Atlet-atlet disabilitas tenis meja sendiri ada beberapa klasifikasi. Kenzie masuk dalam klasifikasi atlet tenis meja T5 kursi roda. Ada pula atlet tenis meja untuk Tuli, grahita, disabilitas netra dan lain-lain.
Dukungan Orangtua
Keberhasilan Kenzie tak luput dari dukungan dan peran orangtuanya. Menurut sang ayah, Zulhamka Julianto Kadir, dukungan diberikan kepada Kenzie sebagai bekal untuk masa depannya.
“Saya sebagai orangtua atau Papa dari Kenzie sangat mendukung Kenzie menggeluti dunia olahraga. Mudah-mudahan ini bisa menjadi jalannya Kenzie ke depan untuk meraih prestasi. Walaupun dalam keterbatasan, Kenzie tetap bisa berprestasi di jalur olahraga,” kata ayah Kenzie.
Pria yang karib disapa Anto itu pun bersyukur karena buah hatinya ternyata memiliki ketertarikan di bidang tenis meja.
“Sangat bersyukur ternyata Kenzie tertarik pada dunia olahraga dan saat saya bawa ke tenis meja ternyata dia suka. Semoga Kenzie bisa terus berkembang di dunia olahraga,” tambahnya.
Advertisement
Dukungan Keluarga Besar
Selain dukungan dari ibu dan ayah, Kenzie juga mendapat dorongan luar biasa dari keluarga besar.
“Contohnya saat pertandingan di Garut, dari keluarga istri dan dari keluarga saya pada datang ke Garut hanya untuk menyaksikan Kenzie. Kami sangat mendukung sekali, kami bangga, apalagi Kenzie baru pertama kali ikut pertandingan dan membuahkan prestasi dan membawa medali emas,” sambung Anto.
Dengan pengalaman pertama bertanding yang mengesankan karena langsung mendapat medali emas membuat Kenzie memiliki tekad untuk fokus menekuni tenis meja.
“Kalau Anto nanya ke Kenzie sih memang dia ingin fokus ke tenis meja. Apalagi dengan pengalaman pertamanya mengikuti pertandingan tingkat Jawa Barat memotivasi dia untuk mengejar mimpi jadi atlet profesional hingga kancah Internasional.”
Harapan di Ajang Selanjutnya
Medali emas yang dikantongi Kenzie semakin menambah percaya diri untuk maju ke ajang selanjutnya pada Agustus mendatang.
“Mudah-mudahan ajang selanjutnya di bulan Agustus Kenzie bisa ikut mewakili Jawa Barat, tapi itu akan ada seleksi lagi, mudah-mudahan Kenzie bisa masuk ke dalam seleksi tersebut nantinya,” ungkap Anto.
Ajang selanjutnya yakni Pekan Paralympic Pelajar Nasional (Peparpenas) akan digelar di Palembang sebagai ajang lanjutan dengan tingkat yang lebih tinggi yakni nasional.
Advertisement