Kebaya Putih Sri Mulyani Bawa Pesan Damai di Upacara HUT ke-73 RI

Sri Mulyani kembali tampil dalam kebaya rancangan Didiet Maulana dengan makna mendalam tentang kedamaian dan keberagaman saat upacara HUT ke-RI di Istana Negara

oleh Novi Nadya diperbarui 17 Agu 2018, 09:11 WIB
Diterbitkan 17 Agu 2018, 09:11 WIB
Sri Mulyani
Sri Mulyani dalam kebaya putih rancangan Didiet Maulana (Liputan6.com/Pool/Didiet Maulana)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan Sri Mulyani kembali tampil ayu dalam kebaya rancangan desainer Indonesia Didiet Maulana. Kali ini ia merikues warna kebaya yang melambangkan kesucian tersebut.

"Ibu memang mau pakai warna putih," ujar sang desainer saat dihubungi Liputan6.com, Jumat (17/8/2018).

Kebaya putih dari Svarna by Ikat Indonesia dengan model kerah kartini tersebut dipadukan dengan Batik Lasem yang memiliki makna sakral dan mendalam. Terlebih, batik tulis tersebut dikerjakan oleh para seniman batik di Lasem, Jawa Tengah.

 

 
 
 
View this post on Instagram

SiMbok pewarna kain Lasem Menyiapkan perlengkapan sebelum mulai mewarnai kain Sebuah proses indah menuju terjadinya batik Lasem penuh romansa

A post shared by Didiet Maulana (@didietmaulana) on

"Kain Lasem membawa pesan kedamaian dalam keberagaman. Motif kainnya menyerap banyak akulturasi budaya," tambahnya.

 

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Makna Kain Lasem

Sri Mulyani dan Didet Maulana
Sri Mulyani dan Didiet Maulana (Instagram @didietmaulana)

Corak kain Lasem terdiri dari warna sogan (cokelat) melambangkan kesuburan dan kerendahan hati. Warna latar putih melambangkan kesucian hati.

Sementara itu biru melambangkan langit atau cita-cita mulia, dan hijau melambangkan hubungan manusia dengan penciptanya.

"Kain batiknya kami buat selama tiga minggu," imbuhnya lagi.

 


Selendang Perdamaian

Sri Mulyani dan Didiet Maulana
Kebaya biru Sri Mulyani rancangan desainer ternama Didiet Maulana dalam lini Svarna by Ikat Indonesia (Instagram @didietmaulana)

Kebaya putih yang terinspirasi dari model lawas tahun 1920-an yang penuh bordiran, dipasangkan dengan selendang organdi sulam tangan motif Buketan. Motif tersebut terinspirasi dari bunga di batik Lasem dari kain yang juga menandakan perdamaian.

Sri Mulyani terlihat semakin ayu dengan sanggul Jawa Klasik lengkap dengan sasak dan melati. Serta aksesori bros antik Jawa yang tersemat di bahu bagian kanan.

"Mari kita sambut dan rayakan kemerdekaan RI ke-73 dengan hati bahagia, merangkul saudara sebangsa dengan keberagamannya," tutup Didiet.

 

 
 
 
View this post on Instagram

Ibu Sri Mulyani mengenakan Kebaya Putih @svarna_byikatindonesia dengan model kerah Kartini. Terinspirasi dari kebaya lawas tahun 1920an penuh bordiran. Kebaya dipasangkan dengan selendang organdi sulam tangan dengan model Buketan yang terinspirasi dari motif bunga di batik Lasem yang dikenakan. Batik Lasem yang dipakai Ibu Sri Mulyani adalah batik tulis tangan yang dikerjakan oleh para seniman batik di Lasem, Jawa Tengah. Bertema Kain Lasem Tiga Negeri Buketan yang klasik. Kain Lasem membawa pesan kedamaian dalam keberagaman. Motif kainnya menyerap banyak akulturasi budaya. Yang menyatu dalam sebuah harmoni yang indah. Warna merah melambangkan kehangatan dan optimisme, warna Sogan(coklat) melambangkan kesuburan dan kerendahan hati yang selalu menginjak bumi, warna latar putih melambangkan kesucian hati, warna biru melambangkan langit atau cita cita mulia, dan hijau melambangkan hubungan manusia dengan Penciptanya. Dengan aksesoris bros antik Jawa, sanggul Jawa Klasik lengkap dengan sunggar (sasak) dan melati, Ibu siap menjelang harinya. Mari kita sambut dan rayakan kemerdekaan RI ke 73 dengan hati bahagia, merangkul saudara sebangsa dengan keberagamannya.

A post shared by Didiet Maulana (@didietmaulana) on

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya