Panduan Lengkap Cara Sholat jenazah: Tata Cara, Bacaan, dan Keutamaannya

Pelajari tata cara sholat jenazah lengkap dengan bacaan dan artinya. Panduan praktis melaksanakan kewajiban terhadap saudara muslim yang meninggal dunia.

oleh Liputan6 diperbarui 11 Nov 2024, 10:40 WIB
Diterbitkan 11 Nov 2024, 10:40 WIB
cara sholat jenazah
cara sholat jenazah ©Ilustrasi dibuat Stable Diffusion

Liputan6.com, Jakarta Sholat jenazah merupakan salah satu kewajiban penting dalam ajaran Islam yang dilaksanakan untuk mendoakan saudara muslim yang telah meninggal dunia. Ibadah ini memiliki tata cara khusus yang berbeda dengan sholat wajib pada umumnya. Memahami cara sholat jenazah dengan benar tidak hanya menjadi bentuk penghormatan terakhir, tetapi juga sarana memohonkan ampunan bagi almarhum/almarhumah. Mari pelajari secara mendalam tentang tata cara, bacaan, dan keutamaan sholat jenazah dalam panduan lengkap berikut ini, Senin (11/11/2024).

Pengertian dan Hukum Sholat Jenazah

Sholat jenazah adalah ibadah yang dilakukan untuk mendoakan orang muslim yang telah meninggal dunia. Pelaksanaannya memiliki beberapa kekhususan dibandingkan sholat wajib lima waktu, di antaranya:

  • Dilakukan tanpa rukuk dan sujud
  • Terdiri dari empat takbir
  • Dilaksanakan setelah jenazah dimandikan dan dikafani
  • Boleh dilakukan di luar waktu-waktu yang dilarang untuk sholat

Dari segi hukum, sholat jenazah termasuk fardhu kifayah. Artinya, kewajiban ini dibebankan kepada seluruh umat Muslim di suatu wilayah. Namun jika sudah ada sebagian yang melaksanakannya, maka gugurlah kewajiban bagi yang lainnya. Meski demikian, bagi mereka yang memiliki kesempatan, tetap dianjurkan untuk melaksanakan sholat jenazah mengingat besarnya pahala yang dijanjikan.

Landasan hukum sholat jenazah dapat ditemukan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Zaid bin Khalid al-Juhni. Beliau menceritakan bahwa ketika seorang sahabat Nabi SAW gugur dalam Perang Khaibar, Rasulullah SAW bersabda:

"Sholati lah kawan kalian." (HR Malik, Abu Dawud, Nasa'i Ibnu Majah, Hakim & Ahmad)

Hadits ini menjadi dasar diperintahkannya sholat jenazah bagi umat Islam. Selain itu, pelaksanaan sholat jenazah juga merupakan bentuk penghormatan terakhir dan upaya mendoakan kebaikan bagi saudara seiman yang telah berpulang ke rahmatullah.

Keutamaan Melaksanakan Sholat Jenazah

Sebelum membahas tata cara sholat jenazah secara rinci, penting bagi kita untuk memahami keutamaan dari ibadah ini. Rasulullah SAW telah menekankan pentingnya melaksanakan sholat jenazah dan mengiring jenazah hingga dimakamkan. Beberapa hadits menjelaskan tentang besarnya pahala yang dijanjikan bagi mereka yang berpartisipasi dalam prosesi pengurusan jenazah, termasuk melaksanakan sholat jenazah.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Amir bin Sa'd bin Abi Waqqash, Rasulullah SAW bersabda:

من خرج مع جنازة من بيتها وصلى عليها ثم تبعها حتى تدفن كان له قيراطان من أجر كل قيراط مثل أحد ومن صلى عليها ثم رجع كان له من الأجر مثل أحد

"Man kharaja ma'a janzatin min baitihi wa shalla 'alaihi tsumma tabi'aha hatta tudfana kana lahu qirathani min ajrin kullu qirathin mitslu uhudin wa man shalla 'alaihi tsumma raja'a kana lahu minal-ajri mitslu uhudin"

Artinya: "Siapa yang keluar bersama jenazah dari rumahnya, menshalatinya, kemudian mengiringinya hingga jenazah itu dikubur, maka dia mendapatkan pahala dua qirath, yang setiap qirath seperti gunung Uhud. Siapa yang menshalatinya kemudian pulang, maka dia mendapatkan pahala seperti gunung Uhud."

Hadits ini menunjukkan besarnya pahala yang dijanjikan bagi mereka yang melaksanakan sholat jenazah dan mengantarkan jenazah hingga pemakaman. Satu qirath dalam hadits ini diumpamakan sebesar gunung Uhud, yang merupakan gunung yang sangat besar di Madinah. Ini menjadi motivasi bagi kita untuk senantiasa berpartisipasi dalam prosesi pengurusan jenazah, termasuk melaksanakan sholat jenazah.

Selain itu, dalam riwayat lain disebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:

"Tak seorang pun muslim yang meninggal dunia, lalu jenazahnya disholatkan oleh 40 orang yang mereka itu tidak menyekutukan Allah SWT dengan sesuatu selain-Nya, kecuali Allah SWT akan menerima doa syafaat mereka untuknya." (HR Muslim, Ahmad, & Abu Dawud)

Hadits ini menunjukkan bahwa semakin banyak orang yang mensholatkan jenazah, maka semakin besar pula kemungkinan doa-doa mereka dikabulkan oleh Allah SWT. Hal ini menjadi motivasi tambahan bagi kita untuk turut serta dalam pelaksanaan sholat jenazah, tidak hanya untuk mendapatkan pahala bagi diri sendiri, tetapi juga sebagai bentuk solidaritas dan kasih sayang terhadap saudara seiman yang telah meninggal dunia.

Syarat Sah Sholat Jenazah

Sebelum melaksanakan sholat jenazah, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar ibadah ini sah menurut syariat. Berikut adalah syarat-syarat sah sholat jenazah:

  • Jenazah telah dimandikan dan disucikan dari najis, baik tubuh, kafan, hingga tempatnya.
  • Orang yang mensholati telah memenuhi syarat sah sholat, seperti suci dari hadats besar dan kecil, menutup aurat, menghadap kiblat, dan telah masuk waktu sholat.
  • Jika jenazah hadir, posisi orang yang sholat (mushalli) harus berada di belakang jenazah.
  • Untuk jenazah laki-laki, dibaringkan dengan posisi kepala berada di sebelah Utara, dengan imam atau munfarid berdiri lurus dengan kepala jenazah.
  • Untuk jenazah perempuan, peletakannya sama dengan jenazah laki-laki tapi imam atau munfaridnya berdiri lurus dengan bagian tengah jenazah.
  • Tidak ada penghalang antara orang yang sholat dengan jenazah. Jika jenazah berada di dalam keranda, maka keranda tersebut tidak boleh dipaku.
  • Jika jenazah hadir, maka orang yang mensholati juga harus hadir di tempat tersebut.

Memahami dan memenuhi syarat-syarat ini penting untuk memastikan keabsahan sholat jenazah yang kita lakukan. Selain itu, kesadaran akan syarat-syarat ini juga membantu kita untuk lebih khusyuk dan fokus dalam melaksanakan ibadah ini.

Tata Cara Sholat Jenazah

Setelah memahami pengertian, hukum, keutamaan, dan syarat sah sholat jenazah, mari kita pelajari tata cara pelaksanaannya secara rinci. Berikut adalah langkah-langkah melaksanakan sholat jenazah beserta bacaan dalam bahasa Arab dan latinnya:

1. Niat Sholat Jenazah

Niat merupakan rukun pertama dalam sholat jenazah. Niat dilakukan di dalam hati dan tidak perlu diucapkan dengan lisan. Bacaan niat berbeda untuk jenazah laki-laki dan perempuan:

Niat sholat jenazah laki-laki:

أُصَلِّى عَلَى هَذَا الْمَيِّتِ أَرْبَعَ تَكْبِيرَاتٍ فَرْضَ الْكِفَايَةِ لِلَّهِ تَعَالَى

"Ushalli 'ala haadzal mayyiti arba'a takbiiraatin fardhal kifaayati lillaahi ta'aala"

Artinya: "Aku berniat sholat atas jenazah laki-laki ini empat takbir fardhu kifayah karena Allah Ta'ala"

Niat sholat jenazah perempuan:

أُصَلِّى عَلَى هَذِهِ الْمَيِّتَةِ أَرْبَعَ تَكْبِيرَاتٍ فَرْضَ الْكِفَايَةِ لِلَّهِ تَعَالَى

"Ushalli 'ala haadzihil mayyitati arba'a takbiiraatin fardhal kifaayati lillaahi ta'aala"

Artinya: "Aku berniat sholat atas jenazah perempuan ini empat takbir fardhu kifayah karena Allah Ta'ala"

2. Takbiratul Ihram

Setelah berniat, mulailah sholat dengan takbiratul ihram. Ucapkan:

اللهُ أَكْبَرُ

"Allaahu akbar"

Artinya: "Allah Maha Besar"

3. Membaca Al-Fatihah

Setelah takbir pertama, bacalah Surat Al-Fatihah:

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ ﴿١﴾ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ ﴿٢﴾ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ ﴿٣﴾ مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ ﴿٤﴾ إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ ﴿٥﴾ اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ ﴿٦﴾ صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ ﴿٧﴾

"Bismillaahir-rahmaanir-rahiim. Al-hamdu lillaahi rabbil-'aalamiin. Ar-rahmaanir-rahiim. Maaliki yaumid-diin. Iyyaaka na'budu wa iyyaaka nasta'iin. Ihdinash-shiraatal-mustaqiim. Shiraatal-ladziina an'amta 'alaihim ghairil-maghdhuubi 'alaihim wa ladh-dhaalliin."

4. Takbir Kedua

Setelah membaca Al-Fatihah, lakukan takbir kedua dengan mengucapkan:

اللهُ أَكْبَرُ

"Allaahu akbar"

5. Membaca Sholawat Nabi

Setelah takbir kedua, bacalah sholawat kepada Nabi Muhammad SAW:

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ فِي الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

"Allaahumma shalli 'alaa Muhammadin wa 'alaa aali Muhammadin kamaa shallaita 'alaa Ibraahiima wa 'alaa aali Ibraahiima, wa baarik 'alaa Muhammadin wa 'alaa aali Muhammadin kamaa baarakta 'alaa Ibraahiima wa 'alaa aali Ibraahiima fil-'aalamiina innaka hamiidun majiid"

6. Takbir Ketiga

Setelah membaca sholawat, lakukan takbir ketiga:

اللهُ أَكْبَرُ

"Allaahu akbar"

7. Membaca Doa untuk Jenazah

Setelah takbir ketiga, bacalah doa untuk jenazah. Doa ini berbeda untuk jenazah laki-laki dan perempuan:

Doa untuk jenazah laki-laki:

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مُدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ الْأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَأَهْلًا خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ عَذَابِ النَّارِ

"Allaahummaghfir lahu warhamhu wa 'aafihi wa'fu 'anhu, wa akrim nuzulahu, wa wassi' madkhalahu, waghsilhu bil-maa'i wats-tsalji wal-baradi, wa naqqihi minal-khathaayaa kamaa naqqaitats-tsaubal-abyadha minad-danasi, wa abdilhu daaran khairan min daarihi, wa ahlan khairan min ahlihi, wa zaujan khairan min zaujihi, wa adkhilhul-jannata, wa a'idzhu min 'adzaabil-qabri wa min 'adzaabin-naar"

Doa untuk jenazah perempuan:

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهَا وَارْحَمْهَا وَعَافِهَا وَاعْفُ عَنْهَا، وَأَكْرِمْ نُزُلَهَا، وَوَسِّعْ مُدْخَلَهَا، وَاغْسِلْهَا بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهَا مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ الْأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهَا دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهَا، وَأَهْلًا خَيْرًا مِنْ أَهْلِهَا، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهَا، وَأَدْخِلْهَا الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهَا مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ عَذَابِ النَّارِ

"Allaahummaghfir lahaa warhamnhaa wa 'aafihaa wa'fu 'anhaa, wa akrim nuzulahaa, wa wassi' madkhalahaa, waghsilhaa bil-maa'i wats-tsalji wal-baradi, wa naqqihaa minal-khathaayaa kamaa naqqaitats-tsaubal-abyadha minad-danasi, wa abdilhaa daaran khairan min daarihaa, wa ahlan khairan min ahlihaa, wa zaujan khairan min zaujihaa, wa adkhilhal-jannata, wa a'idzhaa min 'adzaabil-qabri wa min 'adzaabin-naar"

8. Takbir Keempat

Setelah membaca doa untuk jenazah, lakukan takbir keempat:

اللهُ أَكْبَرُ

"Allaahu akbar"

9. Membaca Doa Setelah Takbir Keempat

Setelah takbir keempat, bacalah doa berikut:

اللَّهُمَّ لَا تَحْرِمْنَا أَجْرَهُ وَلَا تَفْتِنَّا بَعْدَهُ وَاغْفِرْ لَنَا وَلَهُ

"Allaahumma laa tahrimnaa ajrahu wa laa taftinnaa ba'dahu waghfir lanaa wa lahu"

Artinya: "Ya Allah, janganlah kiranya pahalanya tidak sampai kepada kami dan janganlah Engkau memberi kami fitnah sepeninggalnya, dan ampunilah kami dan dia."

10. Salam

Setelah membaca doa, akhiri sholat jenazah dengan salam:

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

"Assalaamu 'alaikum wa rahmatullaahi wa barakaatuh"

Artinya: "Keselamatan, rahmat Allah dan keberkahan-Nya semoga untuk kalian semua"

Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Sholat Jenazah

Selain memahami tata cara pelaksanaan sholat jenazah, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan:

  • Sholat jenazah dilakukan tanpa adzan dan iqamah.
  • Tidak ada rukuk dan sujud dalam sholat jenazah.
  • Bacaan dalam sholat jenazah dilakukan dengan sirr (lirih), baik di siang maupun malam hari.
  • Setiap takbir dianjurkan untuk mengangkat tangan.
  • Jika terlambat mengikuti sholat jenazah (masbuk), maka tetap melanjutkan sholat dan menyempurnakan takbir yang kurang setelah imam salam.
  • Sholat jenazah boleh dilakukan di masjid, lapangan, atau tempat lain yang suci.
  • Jika ada beberapa jenazah, boleh disholatkan sekaligus dengan satu kali sholat.

Keutamaan Tambahan Sholat Jenazah

Selain keutamaan yang telah disebutkan sebelumnya, ada beberapa keutamaan tambahan dalam melaksanakan sholat jenazah yang perlu kita ketahui:

  • Menjadi sarana untuk saling mendoakan dan mempererat persaudaraan sesama muslim.
  • Mengingatkan kita akan kematian dan kehidupan akhirat, sehingga mendorong kita untuk lebih mempersiapkan diri.
  • Merupakan bentuk ketaatan kepada Allah SWT dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW.
  • Menjadi sarana untuk meraih pahala yang besar, sebagaimana yang dijanjikan dalam hadits-hadits Nabi SAW.
  • Membantu meringankan beban keluarga yang ditinggalkan dengan memberikan dukungan moral dan spiritual.

Dengan memahami keutamaan-keutamaan ini, diharapkan kita semakin termotivasi untuk senantiasa berpartisipasi dalam pelaksanaan sholat jenazah ketika ada saudara muslim yang meninggal dunia.

Kesimpulan

Sholat jenazah merupakan ibadah yang memiliki kedudukan penting dalam ajaran Islam. Selain sebagai bentuk penghormatan terakhir kepada saudara seiman yang telah meninggal dunia, sholat jenazah juga menjadi sarana untuk mendoakan kebaikan dan memohonkan ampunan bagi almarhum/almarhumah. Dengan memahami tata cara, bacaan, dan keutamaan sholat jenazah, kita dapat melaksanakan ibadah ini dengan lebih khusyuk dan penuh makna.

Penting untuk diingat bahwa sholat jenazah bukan sekadar ritual, tetapi juga momentum untuk introspeksi diri dan mempersiapkan bekal untuk kehidupan akhirat. Semoga dengan pemahaman yang lebih baik tentang sholat jenazah, kita dapat semakin meningkatkan kualitas ibadah dan kepedulian terhadap sesama muslim, baik yang masih hidup maupun yang telah berpulang ke rahmatullah.

Akhirnya, marilah kita senantiasa memohon kepada Allah SWT agar diberikan kemudahan dalam menjalankan setiap ibadah, termasuk sholat jenazah, dan semoga kita termasuk dalam golongan orang-orang yang mendapatkan syafaat di hari kiamat kelak. Aamiin Ya Rabbal 'Alamin.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya