Ciri-ciri DBD: Kenali Gejala, Penyebab, dan Penanganan Demam Berdarah

Kenali ciri-ciri DBD seperti demam tinggi, ruam kulit, dan nyeri otot. Pelajari penyebab, gejala, diagnosis, pengobatan dan pencegahan demam berdarah.

oleh Fitriyani Puspa Samodra diperbarui 16 Jan 2025, 07:16 WIB
Diterbitkan 16 Jan 2025, 07:16 WIB
ciri ciri dbd
ciri ciri dbd ©Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Penyakit ini umumnya menyerang daerah tropis dan subtropis, termasuk Indonesia. DBD dapat menyerang semua kelompok usia, namun anak-anak dan remaja memiliki risiko lebih tinggi mengalami komplikasi serius.

Virus dengue termasuk dalam genus Flavivirus dan memiliki 4 serotipe berbeda yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3 dan DEN-4. Infeksi oleh salah satu serotipe akan memberikan kekebalan seumur hidup terhadap serotipe tersebut, namun hanya memberikan kekebalan sementara terhadap serotipe lainnya. Hal ini menyebabkan seseorang dapat terinfeksi DBD lebih dari sekali dalam hidupnya.

Masa inkubasi virus dengue dalam tubuh manusia berkisar antara 3-14 hari, dengan rata-rata 4-7 hari sebelum gejala mulai muncul. Selama masa inkubasi ini, virus berkembang biak dalam tubuh penderita namun belum menimbulkan gejala yang terlihat.

Ciri-ciri dan Gejala DBD

Mengenali ciri-ciri DBD sejak dini sangat penting agar penderita dapat segera mendapatkan penanganan medis yang tepat. Berikut adalah gejala-gejala umum demam berdarah yang perlu diwaspadai:

  • Demam tinggi mendadak, biasanya mencapai 38-40°C
  • Sakit kepala parah, terutama di area dahi dan belakang mata
  • Nyeri otot, tulang dan sendi yang hebat
  • Mual dan muntah
  • Ruam kemerahan pada kulit yang muncul 2-5 hari setelah demam
  • Perdarahan ringan seperti mimisan, gusi berdarah atau memar yang mudah timbul
  • Kelelahan dan lemas
  • Nyeri perut
  • Kehilangan nafsu makan

Gejala DBD biasanya berlangsung selama 2-7 hari. Pada hari ke 3-7 saat demam mulai turun, penderita memasuki fase kritis di mana dapat terjadi kebocoran plasma darah. Fase ini berlangsung 24-48 jam dan memerlukan pemantauan ketat karena berisiko terjadi syok.

Pada kasus DBD yang parah, dapat timbul gejala-gejala berbahaya seperti:

  • Perdarahan hebat dari hidung, gusi atau organ internal
  • Nyeri perut yang parah dan terus-menerus
  • Muntah terus-menerus
  • Kulit dingin dan lembab
  • Gelisah atau lesu
  • Pernapasan cepat
  • Penurunan kesadaran

Jika muncul gejala-gejala di atas, segera bawa penderita ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan darurat. Keterlambatan penanganan DBD yang parah dapat berakibat fatal.

Penyebab Demam Berdarah Dengue

Penyebab utama demam berdarah dengue adalah infeksi virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti betina yang terinfeksi. Nyamuk ini aktif menggigit pada pagi dan sore hari. Berikut adalah beberapa faktor yang berperan dalam penyebaran dan peningkatan risiko DBD:

  • Keberadaan jentik nyamuk Aedes aegypti di sekitar lingkungan tempat tinggal
  • Curah hujan yang tinggi sehingga banyak genangan air sebagai tempat berkembang biak nyamuk
  • Sanitasi lingkungan yang buruk
  • Kepadatan penduduk yang tinggi
  • Mobilitas penduduk yang tinggi
  • Kurangnya kesadaran masyarakat dalam pencegahan DBD
  • Kekebalan tubuh yang rendah
  • Riwayat infeksi DBD sebelumnya

Virus dengue tidak dapat ditularkan secara langsung dari orang ke orang. Namun, seorang penderita DBD dapat menjadi sumber penularan bagi orang lain jika digigit nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk yang menggigit penderita DBD akan terinfeksi virus dan dapat menularkannya ke orang lain saat menggigit.

Faktor genetik juga berperan dalam kerentanan seseorang terhadap infeksi virus dengue. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa variasi genetik tertentu dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami DBD yang parah.

Diagnosis Demam Berdarah Dengue

Diagnosis DBD dilakukan berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan laboratorium. Dokter akan melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik untuk menilai gejala dan tanda-tanda DBD. Beberapa pemeriksaan penunjang yang biasa dilakukan untuk memastikan diagnosis DBD antara lain:

  • Pemeriksaan darah lengkap: untuk melihat jumlah trombosit, hematokrit, dan leukosit
  • Tes NS1 Antigen: untuk mendeteksi protein virus dengue dalam darah
  • Tes serologi IgM dan IgG dengue: untuk mendeteksi antibodi terhadap virus dengue
  • Tes PCR: untuk mendeteksi material genetik virus dengue
  • Tes fungsi hati: untuk melihat adanya gangguan fungsi hati akibat infeksi dengue
  • Rontgen dada: untuk melihat adanya kebocoran plasma ke rongga dada
  • USG abdomen: untuk melihat adanya kebocoran plasma ke rongga perut

Diagnosis dini DBD sangat penting untuk mencegah komplikasi serius. Jika dicurigai menderita DBD, segera periksakan diri ke dokter atau fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.

Pengobatan dan Perawatan DBD

Saat ini belum ada obat antivirus khusus untuk mengobati infeksi virus dengue. Pengobatan DBD bersifat suportif, bertujuan untuk mengatasi gejala dan mencegah komplikasi. Berikut adalah langkah-langkah pengobatan dan perawatan penderita DBD:

  • Istirahat total di tempat tidur
  • Pemberian cairan intravena untuk mencegah dehidrasi
  • Pemberian obat penurun panas seperti paracetamol (hindari aspirin dan ibuprofen)
  • Pemberian obat anti mual jika diperlukan
  • Pemantauan tanda vital dan kadar trombosit secara berkala
  • Transfusi trombosit atau darah jika diperlukan
  • Pemberian oksigen jika terjadi gangguan pernapasan
  • Perawatan di rumah sakit untuk kasus DBD yang parah

Penderita DBD ringan dapat dirawat di rumah dengan pengawasan ketat. Namun jika muncul tanda-tanda bahaya, segera bawa ke rumah sakit. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk merawat penderita DBD di rumah antara lain:

  • Berikan banyak cairan seperti air putih, jus buah, dan oralit untuk mencegah dehidrasi
  • Berikan makanan yang mudah dicerna seperti bubur, sup, dan buah-buahan
  • Kompres hangat untuk menurunkan demam
  • Pantau suhu tubuh, tanda-tanda perdarahan, dan gejala lainnya
  • Hindari obat-obatan yang dapat meningkatkan risiko perdarahan
  • Istirahat yang cukup dan hindari aktivitas berat

Penderita DBD biasanya akan pulih dalam waktu 1-2 minggu. Namun tetap perlu melakukan pemeriksaan lanjutan untuk memastikan kesembuhan total.

Pencegahan Demam Berdarah Dengue

Pencegahan DBD dapat dilakukan dengan memutus rantai penularan virus dengue dan mengendalikan populasi nyamuk Aedes aegypti. Beberapa upaya pencegahan yang dapat dilakukan antara lain:

  • Memberantas sarang nyamuk dengan metode 3M Plus:
    • Menguras dan menyikat tempat penampungan air secara rutin
    • Menutup rapat tempat penampungan air
    • Mengubur atau mendaur ulang barang bekas yang dapat menampung air
    • Plus: menaburkan bubuk abate, memelihara ikan pemakan jentik, menggunakan kelambu, memasang kawat kasa, dll
  • Menjaga kebersihan lingkungan
  • Menggunakan lotion anti nyamuk
  • Memasang kelambu saat tidur
  • Menghindari menggantung pakaian
  • Menggunakan pakaian lengan panjang dan celana panjang
  • Melakukan fogging atau pengasapan untuk memberantas nyamuk dewasa
  • Vaksinasi dengue (sesuai rekomendasi dokter)

Pencegahan DBD membutuhkan peran serta aktif dari seluruh lapisan masyarakat. Dengan melakukan upaya pencegahan secara konsisten, diharapkan dapat menekan angka kejadian DBD di Indonesia.

Kapan Harus ke Dokter

Segera periksakan diri ke dokter atau fasilitas kesehatan terdekat jika mengalami gejala-gejala yang mencurigakan DBD, terutama jika:

  • Demam tinggi yang berlangsung lebih dari 2 hari
  • Muncul ruam kemerahan pada kulit
  • Terjadi perdarahan seperti mimisan atau gusi berdarah
  • Nyeri perut yang hebat
  • Muntah terus-menerus
  • Gelisah atau lesu
  • Sulit bernapas

Jangan menunda pemeriksaan medis jika dicurigai menderita DBD. Diagnosis dan penanganan dini sangat penting untuk mencegah komplikasi serius. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan tes laboratorium untuk memastikan diagnosis dan menentukan penanganan yang tepat.

Mitos dan Fakta Seputar DBD

Berikut adalah beberapa mitos dan fakta seputar demam berdarah dengue yang perlu diluruskan:

Mitos: DBD hanya menyerang anak-anak.

Fakta: DBD dapat menyerang semua kelompok usia, meski anak-anak memang lebih rentan mengalami komplikasi serius.

Mitos: DBD dapat menular dari orang ke orang.

Fakta: DBD hanya ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti yang terinfeksi, bukan kontak langsung antar manusia.

Mitos: Minum jus jambu biji dapat menyembuhkan DBD.

Fakta: Meski jus jambu biji dapat membantu meningkatkan trombosit, tidak ada bukti ilmiah bahwa jus ini dapat menyembuhkan DBD.

Mitos: Fogging adalah cara terbaik mencegah DBD.

Fakta: Fogging hanya membunuh nyamuk dewasa, bukan jentiknya. Pemberantasan sarang nyamuk lebih efektif untuk pencegahan jangka panjang.

Mitos: Penderita DBD harus dirawat di rumah sakit.

Fakta: Kasus DBD ringan dapat dirawat di rumah dengan pengawasan ketat. Namun kasus berat tetap memerlukan perawatan rumah sakit.

Pertanyaan Umum Seputar DBD

Q: Berapa lama masa inkubasi virus dengue?

A: Masa inkubasi virus dengue berkisar antara 3-14 hari, dengan rata-rata 4-7 hari sebelum gejala mulai muncul.

Q: Apakah DBD dapat disembuhkan?

A: DBD dapat disembuhkan dengan penanganan yang tepat. Namun belum ada obat antivirus khusus, pengobatan bersifat suportif untuk mengatasi gejala.

Q: Berapa lama waktu pemulihan DBD?

A: Waktu pemulihan DBD bervariasi, umumnya berkisar antara 1-2 minggu tergantung tingkat keparahan infeksi.

Q: Apakah ada vaksin untuk mencegah DBD?

A: Ada vaksin dengue yang tersedia, namun penggunaannya masih terbatas dan perlu konsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

Q: Bagaimana cara membedakan DBD dengan demam tifoid?

A: DBD dan tifoid memiliki gejala yang mirip. Pemeriksaan laboratorium diperlukan untuk membedakan keduanya dengan pasti.

Kesimpulan

Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit infeksi virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Mengenali ciri-ciri DBD sejak dini sangat penting agar penderita dapat segera mendapatkan penanganan medis yang tepat. Gejala utama DBD meliputi demam tinggi mendadak, sakit kepala parah, nyeri otot dan sendi, serta munculnya ruam kemerahan pada kulit.

Pencegahan DBD dapat dilakukan dengan memberantas sarang nyamuk, menjaga kebersihan lingkungan, dan melindungi diri dari gigitan nyamuk. Jika mengalami gejala yang mencurigakan, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat. Dengan pemahaman yang baik tentang DBD serta upaya pencegahan yang konsisten, diharapkan dapat menekan angka kejadian dan komplikasi DBD di masyarakat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya