Resep Putu Ayu Lembut dan Empuk, Kue Tradisional Favorit Sepanjang Masa

Pelajari cara membuat putu ayu yang lembut dan nikmat. Temukan tips dan trik untuk hasil terbaik dalam resep putu ayu tradisional ini.

oleh Anugerah Ayu Sendari Diperbarui 03 Mar 2025, 21:07 WIB
Diterbitkan 03 Mar 2025, 21:07 WIB
resep putu ayu
resep putu ayu ©Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Putu ayu merupakan salah satu kue tradisional Indonesia yang sangat populer. Kue berbentuk bulat dengan lubang di tengahnya ini memiliki tekstur yang lembut dan rasa yang manis. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang resep putu ayu, mulai dari sejarahnya, bahan-bahan yang dibutuhkan, cara membuatnya, hingga berbagai variasi yang bisa dicoba.

Sejarah Putu Ayu

Putu ayu memiliki sejarah yang panjang dalam kuliner Indonesia. Kue ini diperkirakan berasal dari daerah Jawa, meskipun kini telah menyebar ke berbagai wilayah di Nusantara. Nama "putu ayu" sendiri memiliki makna filosofis, di mana "putu" berarti kue dan "ayu" berarti cantik atau indah.

Pada awalnya, putu ayu dibuat sebagai hidangan untuk acara-acara khusus seperti upacara adat atau perayaan. Seiring waktu, popularitasnya meningkat dan kini dapat ditemukan sebagai jajanan pasar sehari-hari. Bentuknya yang unik dengan lubang di tengah diyakini memiliki makna simbolis, melambangkan kesempurnaan dan keseimbangan dalam hidup.

Resep putu ayu telah mengalami beberapa modifikasi sejak pertama kali diciptakan. Dahulu, kue ini hanya menggunakan bahan-bahan sederhana seperti tepung beras, gula, dan kelapa parut. Namun, seiring perkembangan zaman, berbagai varian baru muncul dengan penambahan bahan-bahan modern seperti tepung terigu, pewarna makanan, dan essens.

Bahan-bahan yang Dibutuhkan

Untuk membuat putu ayu yang lezat, Anda memerlukan bahan-bahan berkualitas. Berikut adalah daftar bahan yang dibutuhkan untuk membuat sekitar 20 buah putu ayu:

  • 250 gram tepung terigu protein sedang
  • 200 gram gula pasir
  • 4 butir telur ayam
  • 200 ml santan kental
  • 1/2 sendok teh garam
  • 1/2 sendok teh vanili bubuk
  • 1/2 sendok teh baking powder
  • 200 gram kelapa parut (untuk taburan)
  • Pewarna makanan hijau (opsional)

Pemilihan bahan yang tepat sangat penting untuk menghasilkan putu ayu yang sempurna. Gunakan tepung terigu protein sedang untuk mendapatkan tekstur yang lembut namun tidak terlalu rapuh. Gula pasir sebaiknya yang halus agar mudah larut dalam adonan. Telur yang segar akan memberikan struktur dan kelembaban yang baik pada kue.

Santan kental sebaiknya dibuat dari kelapa tua yang diperas langsung untuk mendapatkan rasa yang autentik. Namun, jika tidak tersedia, Anda bisa menggunakan santan instan yang berkualitas baik. Garam dan vanili bubuk berfungsi untuk menyeimbangkan rasa manis dan memberikan aroma yang harum.

Baking powder digunakan untuk membuat kue mengembang dengan baik. Pastikan baking powder yang digunakan masih aktif dan belum kadaluarsa. Kelapa parut untuk taburan sebaiknya menggunakan kelapa muda yang masih segar untuk mendapatkan tekstur yang lembut dan rasa yang gurih.

Pewarna makanan hijau bersifat opsional, namun biasanya digunakan untuk memberikan warna khas pada putu ayu. Jika ingin menggunakan pewarna alami, Anda bisa mencoba menggunakan air daun pandan atau daun suji yang dihaluskan.

Alat yang Diperlukan

Selain bahan-bahan, Anda juga memerlukan beberapa alat untuk membuat putu ayu. Berikut adalah daftar alat yang dibutuhkan:

  • Mixer atau pengocok telur
  • Baskom atau wadah untuk mencampur adonan
  • Ayakan tepung
  • Cetakan putu ayu (biasanya berbentuk bunga)
  • Panci pengukus
  • Kuas untuk mengoles cetakan dengan minyak
  • Sendok atau spatula
  • Piring saji

Mixer sangat membantu dalam mengocok telur dan gula hingga mengembang. Jika tidak memiliki mixer, Anda bisa menggunakan pengocok telur manual, meskipun akan membutuhkan waktu dan tenaga lebih.

Baskom atau wadah untuk mencampur adonan sebaiknya cukup besar agar mudah diaduk tanpa tumpah. Ayakan tepung berfungsi untuk memastikan tidak ada gumpalan dalam adonan, sehingga tekstur kue menjadi halus.

Cetakan putu ayu tradisional biasanya terbuat dari aluminium dan berbentuk bunga dengan lubang di tengahnya. Namun, Anda juga bisa menggunakan cetakan silikon modern yang lebih mudah dilepas. Pastikan cetakan dalam kondisi baik dan tidak rusak untuk mendapatkan bentuk yang sempurna.

Panci pengukus harus cukup besar untuk menampung cetakan putu ayu. Sebaiknya gunakan panci dengan lubang-lubang kecil di bagian bawahnya agar uap air dapat merata. Jangan lupa untuk membungkus tutup panci dengan kain bersih untuk mencegah air menetes ke adonan saat mengukus.

Kuas untuk mengoles cetakan dengan minyak sangat penting untuk mencegah kue lengket. Gunakan kuas yang bersih dan khusus untuk makanan. Sendok atau spatula diperlukan untuk menuang adonan ke dalam cetakan dan meratakan permukaannya.

Langkah-langkah Pembuatan

Berikut adalah langkah-langkah detail untuk membuat putu ayu:

  1. Persiapan awal:
    • Siapkan panci pengukus dan panaskan air hingga mendidih.
    • Olesi cetakan putu ayu dengan sedikit minyak goreng agar tidak lengket.
    • Campur kelapa parut dengan sedikit garam, kukus sebentar lalu sisihkan.
  2. Membuat adonan:
    • Kocok telur dan gula pasir hingga mengembang dan berwarna putih pucat.
    • Tambahkan garam dan vanili bubuk, kocok hingga rata.
    • Masukkan tepung terigu dan baking powder yang sudah diayak secara bertahap, aduk perlahan hingga tercampur rata.
    • Tuangkan santan sedikit demi sedikit sambil terus diaduk hingga adonan menjadi licin dan tidak bergerindil.
    • Jika ingin menggunakan pewarna, tambahkan beberapa tetes pewarna hijau dan aduk rata.
  3. Proses pengukusan:
    • Letakkan sedikit kelapa parut di dasar cetakan putu ayu.
    • Tuang adonan ke dalam cetakan hingga hampir penuh.
    • Kukus dalam panci pengukus yang sudah panas selama kurang lebih 15-20 menit atau hingga matang. Tusuk dengan lidi untuk memastikan kematangan.
  4. Penyelesaian:
    • Setelah matang, angkat cetakan dari panci pengukus.
    • Biarkan putu ayu sedikit dingin sebelum dikeluarkan dari cetakan.
    • Sajikan putu ayu dalam piring saji dengan posisi kelapa parut di atas.

Proses pembuatan putu ayu memang memerlukan ketelitian dan kesabaran. Pastikan untuk mengikuti setiap langkah dengan seksama untuk mendapatkan hasil yang optimal. Jika ini adalah pertama kalinya Anda membuat putu ayu, jangan berkecil hati jika hasilnya belum sempurna. Dengan latihan dan pengalaman, Anda akan semakin mahir dalam membuat kue tradisional ini.

Tips Membuat Putu Ayu

Untuk menghasilkan putu ayu yang sempurna, perhatikan tips-tips berikut ini:

  • Gunakan telur yang masih segar dan dalam suhu ruang untuk hasil kocokan yang lebih baik.
  • Pastikan semua bahan dalam suhu ruang sebelum dicampur untuk mendapatkan adonan yang rata.
  • Jangan terlalu lama mengocok adonan setelah menambahkan tepung, karena bisa membuat kue menjadi keras.
  • Gunakan api sedang saat mengukus untuk memastikan kue matang merata tanpa gosong.
  • Jangan membuka tutup panci selama proses pengukusan untuk menghindari kue yang kempes.
  • Biarkan putu ayu sedikit dingin sebelum dikeluarkan dari cetakan agar bentuknya tetap utuh.
  • Untuk variasi rasa, Anda bisa menambahkan essens pandan atau vanila ke dalam adonan.
  • Jika ingin tekstur yang lebih ringan, ganti sebagian tepung terigu dengan tepung beras.

Selain itu, perhatikan juga kualitas bahan yang digunakan. Kelapa parut yang segar akan memberikan aroma dan rasa yang lebih baik dibandingkan dengan kelapa yang sudah lama. Jika menggunakan santan instan, pilih merek yang berkualitas dan tidak mengandung pengawet berlebihan.

Dalam hal pewarnaan, jika Anda ingin menggunakan pewarna alami, cobalah menggunakan air daun pandan atau daun suji yang dihaluskan dan diperas. Selain memberikan warna hijau alami, cara ini juga akan menambah aroma harum pada putu ayu Anda.

Jangan ragu untuk bereksperimen dengan resep ini. Setiap daerah di Indonesia mungkin memiliki variasi resep putu ayu yang sedikit berbeda. Anda bisa mencoba berbagai resep dan menemukan yang paling sesuai dengan selera Anda dan keluarga.

Variasi Putu Ayu

Meskipun putu ayu tradisional biasanya berwarna hijau dengan taburan kelapa, sekarang ini banyak variasi menarik yang bisa dicoba. Berikut beberapa ide variasi putu ayu:

  • Putu Ayu Cokelat: Tambahkan bubuk cokelat ke dalam adonan untuk mendapatkan rasa dan warna cokelat yang menggoda.
  • Putu Ayu Ubi Ungu: Campurkan ubi ungu yang sudah dikukus dan dihaluskan ke dalam adonan untuk warna ungu alami dan rasa yang unik.
  • Putu Ayu Keju: Tambahkan parutan keju ke dalam adonan atau taburkan di atas kue setelah matang.
  • Putu Ayu Gula Merah: Ganti sebagian gula pasir dengan gula merah untuk rasa yang lebih kaya.
  • Putu Ayu Ketan Hitam: Gunakan tepung ketan hitam sebagai pengganti sebagian tepung terigu untuk variasi warna dan tekstur.

Dalam membuat variasi putu ayu, penting untuk memperhatikan keseimbangan bahan agar tekstur dan rasa tetap optimal. Misalnya, jika menambahkan bahan basah seperti ubi ungu, kurangi sedikit jumlah santan yang digunakan agar adonan tidak terlalu lembek.

Untuk putu ayu cokelat, gantilah sekitar 2-3 sendok makan tepung terigu dengan bubuk cokelat berkualitas. Jika menggunakan ubi ungu, kukus dan haluskan ubi terlebih dahulu, lalu campurkan sekitar 100 gram ubi halus ke dalam adonan.

Variasi putu ayu keju bisa dibuat dengan menambahkan 50 gram keju cheddar parut ke dalam adonan. Untuk sentuhan akhir, taburkan sedikit keju parut di atas kue sebelum dikukus.

Putu ayu gula merah memberikan rasa yang lebih kompleks. Gantilah setengah bagian gula pasir dengan gula merah yang sudah disisir halus. Larutkan gula merah dengan sedikit air panas sebelum dicampurkan ke dalam adonan.

Untuk putu ayu ketan hitam, gantilah sekitar 100 gram tepung terigu dengan tepung ketan hitam. Perlu diingat bahwa tepung ketan hitam memiliki karakteristik yang berbeda, sehingga mungkin diperlukan sedikit penyesuaian pada jumlah cairan dalam adonan.

Penyajian dan Penyimpanan

Penyajian putu ayu yang menarik dapat meningkatkan selera makan. Berikut beberapa ide penyajian:

  • Sajikan putu ayu di atas daun pisang untuk tampilan tradisional.
  • Tata putu ayu di piring saji dengan hiasan daun pandan segar.
  • Untuk acara formal, sajikan putu ayu dalam wadah kecil individual.
  • Tambahkan taburan gula halus di atas putu ayu untuk sentuhan manis tambahan.

Putu ayu paling nikmat disantap saat masih hangat. Namun, jika ada sisa, Anda bisa menyimpannya dengan cara berikut:

  • Simpan putu ayu dalam wadah kedap udara pada suhu ruang selama 1-2 hari.
  • Untuk penyimpanan lebih lama, masukkan ke dalam kulkas dan hangatkan sebelum disajikan.
  • Hindari menyimpan putu ayu di tempat yang lembab karena bisa mempercepat pertumbuhan jamur.

Jika ingin menghangatkan kembali putu ayu yang sudah dingin, Anda bisa mengukusnya sebentar selama 2-3 menit atau memanaskannya dalam microwave selama 10-15 detik. Pastikan tidak terlalu lama agar teksturnya tidak menjadi keras atau kering.

Untuk acara besar, Anda bisa membuat putu ayu sehari sebelumnya dan menyimpannya dalam kulkas. Hangatkan kembali sebelum disajikan untuk mendapatkan tekstur yang lembut dan aroma yang segar.

Nilai Gizi Putu Ayu

Meskipun putu ayu termasuk dalam kategori kue manis, kue ini juga memiliki beberapa nilai gizi yang bermanfaat bagi tubuh. Berikut adalah perkiraan nilai gizi dalam satu buah putu ayu ukuran sedang:

  • Kalori: sekitar 120-150 kkal
  • Karbohidrat: 20-25 gram
  • Protein: 2-3 gram
  • Lemak: 5-7 gram
  • Serat: 1-2 gram

Nilai gizi putu ayu dapat bervariasi tergantung pada resep dan ukuran yang dibuat. Beberapa manfaat gizi dari bahan-bahan putu ayu antara lain:

  • Tepung terigu: sumber karbohidrat kompleks dan beberapa vitamin B.
  • Telur: sumber protein berkualitas tinggi dan berbagai vitamin dan mineral.
  • Santan: mengandung lemak sehat dan beberapa mineral seperti mangan dan tembaga.
  • Kelapa parut: sumber serat dan lemak sehat, serta mengandung mineral seperti kalium dan magnesium.

Meskipun memiliki beberapa nilai gizi, perlu diingat bahwa putu ayu tetap termasuk makanan manis yang sebaiknya dikonsumsi secara bijak sebagai bagian dari diet seimbang. Bagi yang sedang menjaga asupan gula atau kalori, bisa mencoba membuat versi yang lebih sehat dengan mengurangi jumlah gula atau mengganti sebagian tepung terigu dengan tepung gandum utuh.

Putu Ayu dalam Budaya Indonesia

Putu ayu memiliki tempat khusus dalam budaya kuliner Indonesia. Kue ini sering dijumpai dalam berbagai acara dan perayaan, seperti:

  • Upacara adat: Putu ayu sering disajikan sebagai bagian dari sesajen dalam upacara adat Jawa.
  • Perayaan keagamaan: Kue ini populer saat Lebaran atau acara keagamaan lainnya.
  • Acara pernikahan: Putu ayu sering menjadi bagian dari aneka kue tradisional dalam pesta pernikahan.
  • Jajanan pasar: Di banyak daerah, putu ayu menjadi salah satu jajanan pasar favorit.

Dalam filosofi Jawa, bentuk putu ayu yang bulat dengan lubang di tengah melambangkan kesempurnaan dan keseimbangan hidup. Warna hijau yang sering digunakan melambangkan kesuburan dan kehidupan, sementara kelapa parut di atasnya melambangkan kemakmuran.

Di beberapa daerah, putu ayu memiliki nama atau variasi yang berbeda. Misalnya, di Sumatera Barat dikenal dengan nama "kue mangkok", sementara di Sulawesi Selatan disebut "bolu cukke". Meskipun namanya berbeda, esensi dan cara pembuatannya tetap mirip.

Putu ayu juga menjadi salah satu cara untuk melestarikan penggunaan bahan-bahan lokal seperti kelapa dan pandan. Dalam era globalisasi, di mana makanan cepat saji semakin populer, keberadaan kue tradisional seperti putu ayu menjadi penting untuk menjaga warisan kuliner Indonesia.

Perbandingan dengan Kue Tradisional Lain

Putu ayu memiliki beberapa keunikan jika dibandingkan dengan kue tradisional Indonesia lainnya. Berikut adalah perbandingan putu ayu dengan beberapa kue tradisional populer:

  • Putu ayu vs Kue Putu:
    • Putu ayu: Berbentuk bulat dengan lubang di tengah, dikukus dalam cetakan khusus.
    • Kue Putu: Berbentuk silinder, dimasak dengan cara dikukus dalam bambu.
  • Putu ayu vs Bolu Kukus:
    • Putu ayu: Menggunakan santan dan kelapa parut, tekstur lebih padat.
    • Bolu Kukus: Biasanya menggunakan susu, tekstur lebih ringan dan berpori.
  • Putu ayu vs Kue Lapis:
    • Putu ayu: Dikukus sekali, memiliki satu lapisan.
    • Kue Lapis: Dikukus berlapis-lapis, memiliki beberapa lapisan warna.

Meskipun memiliki perbedaan, putu ayu dan kue-kue tradisional lainnya sama-sama mencerminkan kekayaan kuliner Indonesia. Setiap kue memiliki ciri khas dan keunikannya sendiri, baik dari segi bahan, proses pembuatan, maupun filosofi yang terkandung di dalamnya.

Dalam hal tingkat kesulitan pembuatan, putu ayu tergolong cukup mudah dibandingkan dengan beberapa kue tradisional lain seperti kue lapis atau dodol. Namun, putu ayu tetap memerlukan ketelitian dalam pengukusan agar mendapatkan tekstur yang pas.

Dari segi variasi, putu ayu cukup fleksibel untuk dimodifikasi dengan berbagai rasa dan warna, mirip dengan bolu kukus. Sementara itu, kue seperti putu bambu atau kue lapis cenderung mempertahankan rasa dan tampilan tradisionalnya.

Putu Ayu Modern

Seiring perkembangan zaman, putu ayu juga mengalami modernisasi dalam berbagai aspek. Beberapa inovasi modern dalam pembuatan putu ayu antara lain:

  • Penggunaan cetakan silikon: Memudahkan proses pelepasan kue dan membuat bentuk yang lebih beragam.
  • Variasi rasa modern: Misalnya putu ayu matcha, red velvet, atau bahkan rasa buah-buahan.
  • Teknik dekorasi: Penggunaan butter cream atau fondant untuk menghias putu ayu menjadi lebih menarik.
  • Putu ayu fusion: Menggabungkan konsep putu ayu dengan kue modern seperti cupcake atau muffin.

Beberapa koki kreatif bahkan mencoba membuat versi "putu ayu" yang lebih sehat dengan menggunakan bahan-bahan alternatif seperti tepung almond, pemanis alami, atau menambahkan buah-buahan ke dalam adonan.

Meskipun inovasi ini menarik, penting untuk tetap menghargai dan melestarikan resep tradisional putu ayu. Keseimbangan antara tradisi dan modernitas dapat menciptakan variasi putu ayu yang menarik bagi berbagai kalangan, mulai dari pecinta kue tradisional hingga generasi muda yang menyukai hal-hal baru.

Dalam industri kuliner modern, putu ayu juga mulai diadaptasi menjadi berbagai produk olahan. Misalnya, es krim rasa putu ayu, putu ayu dalam bentuk kue kering, atau bahkan minuman yang terinspirasi dari rasa putu ayu. Ini menunjukkan bahwa kue tradisional ini memiliki potensi untuk terus berkembang dan dinikmati dalam berbagai bentuk.

FAQ Seputar Putu Ayu

Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan seputar putu ayu:

  1. Q: Mengapa putu ayu saya tidak mengembang dengan baik?A: Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti kurang lama mengocok telur dan gula, penggunaan baking powder yang sudah tidak aktif, atau suhu pengukusan yang tidak tepat.
  2. Q: Bisakah putu ayu dibuat tanpa kelapa parut?A: Ya, Anda bisa mengganti kelapa parut dengan taburan keju atau cokelat parut. Namun, ini akan mengubah rasa tradisional putu ayu.
  3. Q: Berapa lama putu ayu bisa bertahan?A: Dalam suhu ruang, putu ayu bisa bertahan 1-2 hari. Jika disimpan dalam kulkas, bisa bertahan hingga 3-4 hari.
  4. Q: Apakah bisa membuat putu ayu tanpa cetakan khusus?A: Ya, Anda bisa menggunakan cetakan muffin atau cupcake sebagai alternatif. Namun, bentuknya akan berbeda dari putu ayu tradisional.
  5. Q: Bagaimana cara membuat putu ayu lebih lembut?A: Pastikan untuk mengocok telur dan gula hingga benar-benar mengembang, dan jangan terlalu lama mengaduk setelah menambahkan tepung.

Dengan memahami berbagai aspek dari putu ayu, mulai dari sejarah, cara pembuatan, hingga variasinya, diharapkan Anda dapat lebih mengapresiasi kue tradisional ini. Putu ayu bukan hanya sekedar camilan, tetapi juga merupakan bagian dari warisan kuliner Indonesia yang patut dilestarikan dan dikembangkan.

Kesimpulan

Putu ayu merupakan salah satu kue tradisional Indonesia yang memiliki sejarah panjang dan makna mendalam dalam budaya kuliner nusantara. Dengan bentuknya yang khas, rasa yang lezat, dan proses pembuatan yang relatif sederhana, putu ayu telah menjadi favorit banyak orang dari berbagai kalangan.

Melalui artikel ini, kita telah mempelajari berbagai aspek putu ayu, mulai dari sejarahnya, bahan-bahan yang dibutuhkan, langkah-langkah pembuatan, hingga berbagai variasi dan inovasi modern. Kita juga telah membahas nilai gizi putu ayu, perannya dalam budaya Indonesia, serta perbandingannya dengan kue tradisional lainnya.

Penting untuk terus melestarikan dan mengembangkan resep putu ayu agar warisan kuliner ini dapat dinikmati oleh generasi mendatang. Dengan kreativitas dan inovasi, putu ayu dapat terus berkembang tanpa kehilangan esensi tradisionalnya.

Semoga artikel ini dapat menginspirasi Anda untuk mencoba membuat putu ayu di rumah atau mengeksplorasi berbagai variasinya. Dengan memahami dan menghargai makanan tradisional seperti putu ayu, kita turut berperan dalam menjaga kek

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya