Liputan6.com, Washington - Presiden Amerika Serikat Barack Obama berbincang selama 90 menit dengan Presiden Rusia Vladimir Putin melalui sambungan telepon. Kedua pemimpin negara adidaya itu membahas krisis politik di Ukraina.
Laman Washington Post, Minggu (2/3/2014) memberitakan, Obama merasa sangat prihatin dengan invasi yang dilakukan oleh Rusia ke Ukraina. "Melanggar kredaulatan dan integritas Ukraina... dan melanggar hukum internasional," demikian tulis Gedung Putih seperti dikutip Washington Post.
Obama meminta Putin menarik pasukannya dari Ukraina. Saat ini dilaporkan pasukan Rusia sudah menyebar di wilayah Crimea, wilayah otonomi Ukraina yang banyak dihuni warga berlatar belakang Rusia.
Namun, Putin punya alasan atas situasi di Ukraina itu. Dia menyebut situasi di Ukraina dalam kondisi luar biasa. Dia menuduh pihak ultranasionalis Ukraina yang didukung AS mendukung pemerintahan sementara yang melakukan pengambilalihan kekuasaan di Kiev pekan lalu.
Putin menyebut aksi itu mengancam kehidupan dan kesehatan warga Rusia yang tinggal di Crimea. "Dalam kasus penyebaran kekerasan lebih lanjut ke Ukraina Timur dan Crimea, Rusia tetap memiliki hak untuk melindungi kepentingannya dan penduduk Rusia di daerah tersebut," demikian pernyataan Kremlin, Kantor Presiden Rusia.
Selain AS, tekanan kepada Rusia juga datang dari Kanada. Bahkan, Kanada telah memanggil pulang duta besarnya dari Moskow untuk konsultasi. Laman BBC memberitakan Perdana Menteri Kanada Stephen Harper juga mengatakan negaranya menangguhkan persiapannya untuk pertemuan G8 yang akan digelar di Sochi, Rusia, pada Juni mendatang.
Baca juga:
Baca Juga
Obama Kecam Rusia Kirim Tentara ke Ukraina
Putin Jawab Kecaman Obama Soal Ukraina
Ancaman Serangan Rusia, Militer Ukraina Siaga Penuh
Â
Advertisement