Liputan6.com, Jakarta Presenter cantik Russia Today mengumumkan mengundurkan diri saat dirinya membacakan berita dalam siaran langsung. Liz Wahl mengejutkan khalayak pemirsa karena pernyataannya mundur dari stasiun televisi milik pemerintah Rusia tersebut.
Wanita berkewarganegaraan Amerika Serikat yang bekerja untuk Russia Today di Washington, Amerika Serikat itu mengundurkan diri karena tak ingin terlibat dalam intervensi yang ia sebut dilakukan Rusia di Ukraina.
Liz memulai kata-kata mundurnya dengan mengutip pernyataan penyiar Russia Today lain, Abby Martin, yang menyebut tindakan Rusia mengirimkan tentara ke Crimea, Ukraina. Setelah menyatakan hal tersebut, Abby Martin dikirim untuk meliput ke 'medan perang' Crimea.
"Sebagai reporter pada stasiun berita ini, saya menghadapi banyak tantangan dan melawan etika yang saya yakini," kata Wahl, seperti dimuat Reuters, Kamis (6/3/2014).
Masih dalam siaran langsung, Liz juga mengutarakan bagaimana kondisi dirinya dan keluarga yang melarikan diri dari pasukan Uni Soviet hingga kemudian menetap di Amerika Serikat.
"Kakek-nenek saya datang ke sini sebagai pengungsi saat revolusi Hungaria. Ironisnya, itu untuk melarikan diri dari pasukan Soviet. Saya sangat beruntung telah dibesarkan di sini, Amerika Serikat," kata Wahl.
Selain itu, Wahl mengaku dirinya adalah seorang putri veteran militer. Kekasihnya juga seorang dokter di pangkalan militer yang setiap hari terlibat dalam sejumlah sengketa internasional.
"Itulah sebabnya saya tidak bisa menjadi bagian dari jaringan yang didanai oleh pemerintah Rusia yang mendukung tindakan Putin," ungkap Liz. "Saya bangga menjadi orang Amerika dan yakin dengan mengumumkan kebenaran ini. Dan itulah sebabnya setelah siaran ini, saya mengundurkan diri."
Hingga berita ini diunggah, Russia Today belum bisa diminta keterangan terkait pengunduran diri oleh Wahl. Russia Today sebelumnya memutuskan untuk mengirim presenternya, Abby, ke Crimea setelah reporter itu mengkritik Presiden Rusia Vladimir Putin.
Sampai saat ini, berbagai upaya atas memanasnya Crimea telah dilakukan pihak internasional. NATO menggelar pertemuan dengan perwakilan Rusia. Menteri Luar Negeri (Menlu) AS John Kerry dan Menlu Rusia Sergei Lavrov pun bertemu. Namun belum ada hasil yang signifikan.
Rusia masih berpegang teguh pada keyakinannya bahwa pengiriman tentara ke Crime adalah tindakan wajar untuk melindungi warga negaranya. Sementara AS secara tegas mengatakan tindakan Rusia tidak dibenarkan karena melanggar kedaulatan Ukraina. (Yus Ariyanto)
Baca juga: