Liputan6.com, Gaza - Pihak berwenang pemerintah Palestina memberikan layanan untuk mengevakuasi ribuan warga yang ingin meninggalkan Gaza melalui jalur Rafah, daerah perbatasan Mesir.
Seperti dilansir media Arab Asharq Al-Awsat, Kamis (14/8/2014), Direktur Departemen Perhubungan Palestina Maher Abu Sabha mengatakan ribuan warga di Gaza sedang menunggu untuk mendaftarkan nama mereka agar dapat diizinkan melintasi jalur Rafah. Ia menyatakan, departemennya tengah mengupayakan layanan medis untuk menangani korban-korban luka serius.
Kementerian Luar Negeri Mesir pada Minggu 11 Agustus lalu menyatakan, jalur Rafah tetap terbuka sejak Israel kembali menyerang Gaza pada 8 Juli. Namun sejumlah media memberitakan jalur tersebut sebenarnya masih ditutup, dan hanya dibuka untuk jalur bantuan serta mengevakuasi korban luka.
"Jalur ini terbuka selama 8 jam per hari, meskipun jam kerja sebenarnya hanya 4 jam. Sepanjang periode waktu itu, warga dapat berpindah ke Mesir. Sementara gerbang di Mesir tetap dibiarkan terbuka, sehingga warga yang tidak diberi akses (ke Sinai) dapat kembali ke Gaza," kata Abu Sabha.
Ketika ditanya mengenai jumlah warga yang menyeberang, ia mengatakan terdapat sekitar 550 orang yang melewati penyeberangan jalur Rafah setiap hari. Namun ia mengatakan tidak semua dari mereka yang meninggalkan Palestina diberi akses oleh otoritas Mesir.
"Jalur ini terbuka entah bagaimana, tetapi seperti yang Anda lihat, jalur ini serasa tertutup. Pergerakannya sangat lamban," keluh Abu Sabha.
Ia menambahkan, segala sesuatu tergantung dari pembicaraan gencatan senjata yang tengah berlangsung antara pihak Israel dan Hamas di Kairo.
Seorang warga Palestina, Tasnim Muqayyed mengungkapkan keinginannya untuk meninggalkan Gaza dan bertemu sang suami yang berada di Swedia. Dia datang ke Gaza 4 bulan lalu untuk melihat kondisi orangtuanya. Dia tidak berharap kepulangannya akan sesulit ini.
"Orang-orang seperti kami memiliki hak untuk hidup dan pergi dari satu negara ke negara lain, layaknya orang lain," ungkap Tsanim.
Warga Palestina lainnya, Mohammed Dahman menuturkan ia ingin kembali ke Dubai secepatnya. Sebab ia khawatir kehilangan pekerjaan dan izin tinggalnya di Arab setelah 2 bulan tertahan di Palestina. (Imelia Pebreyanti)
Dephub Palestina Bantu Ribuan Warga Tinggalkan Gaza
Direktur Departement Perhubungan Palestina Maher Abu Sabha mengatakan ribuan warga di Gaza sedang menunggu mendaftarkan namanya.
diperbarui 14 Agu 2014, 12:30 WIBDiterbitkan 14 Agu 2014, 12:30 WIB
Direktur Departement Perhubungan Palestina Maher Abu Sabha mengatakan ribuan warga di Gaza sedang menunggu mendaftarkan namanya.
Advertisement
Live Streaming
Powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Ciri-Ciri Hamil Anak Perempuan: Panduan Lengkap untuk Calon Ibu
Hari Migran Internasional Diperingati Setiap 18 Desember, Simak Sejarah dan Tema pada 2024
Ciri-Ciri Hepatitis B Kambuh: Kenali Gejala dan Penanganannya
Timnas Indonesia Sarankan untuk Melupakan Ivar Jenner dan Justin Hubner di sisa Piala AFF 2024, Ini Alasannya
Ciri Mau Haid: 15 Tanda Menstruasi Akan Segera Datang
Mendagri Tito Sebut Hampir Separuh BUMD Merugi Akibat Praktik 'Ordal'
Ciri-Ciri Gangguan Mental: Kenali Tanda dan Cara Mengatasinya
Jelang Pertandingan Terakhir Grup B Melawan Filipina di Piala AFF 2024, Timnas Indonesia Sudah Tiba di Solo
Ciri-Ciri Herpes akan Sembuh: Panduan Lengkap Mengenali Tanda Pemulihan
VIDEO: Dilanda Banjir Rob, Warga Muara Angke Terpaksa Beli Air Bersih
60 Perusahaan Tekstil Tutup Selama 2 Tahun Terakhir, Ini Dampaknya
Ada 35 Kali Gempa Embusan Gunung Karangetang di Sitaro