Liputan6.com, Kharkiv - Patung Vladimir Ilyich Lenin tak lagi berdiri gagah di Freedom Square, Kharkiv, Ukraina. Monumen raksasa itu ditarik memakai tambang hingga tumbang dan pecah. Kaum nasionalis bersorak dan berteriak saat mereka memukul wajah dan memotong hidung logam tokoh komunis itu. Bendera Ukraina, biru dan kuning berkibar di sana sini.
Para pengunjuk rasa, banyak di antaranya memakai masker atau kedok, mengukir kata-kata 'Jayalah Ukraina' di alas monumen -- yang dihancurkan atas restu pemerintah setempat, yang izinnya ditandatangani Gubernur Ihor Baluta. Bahkan, menteri dalam negeri Ukraina ikut serta dalam perayaan itu.
"Lenin? Biarkan ia tumbang, asal tak ada rakyat yang terluka. Pastikan idola komunis berdarah hancur tanpa menambah jumlah korban," tulis Pak Menteri di laman Facebooknya, seperti dikutip dari Daily Mail, Senin (29/9/2014). "Polisi diperintahkan memastikan keselamatan rakyat, bukan berhala itu."
Memiliki tinggi 28 kaki atau 8,5 meter, itu adalah patung Lenin terbesar di Ukraina dan berdiri di alun-alun utama Kharkiv sejak 1964.
Kharkiv berjarak 25 mil dari perbatasan Ukraina dan Rusia. Kota itu tak seperti wilayah tetangga, Luhansk dan Donetsk yang dikuasai pemberontak pro-Rusia.
Pemberontakan separatis di sana berhasil dipadamkan hanya dalam waktu 2 hari -- saat pasukan Ukraina menyerbu sebuah bangunan layanan keamanan yang diambil alih pemberontak pro-Moskow. Sekitar 70 militan, beberapa di antaranya juga dituduh menyerang stasiun televisi -- ditangkap.
Sejak saat itu kaum nasionalis turun ke jalan, menggelar protes tandingan, menuntut wilayahnya tetap berada di bawah kontrol Kiev. Sudah sejak lama patung Lenin di alun-alun jadi perdebatan antara kaum pro-Ukraina dan mereka yang ingin kembali bergabung dengan Rusia.
Sementara menurut Kyiv Post, lebih dari 100 patung Lenin dihancurkan sejak tahun lalu. Itu dilakukan masyarakat untuk meluapkan kemarahannya pada Rusia.
Vladimir Lenin adalah arsitek Uni Soviet yang memimpin dari 1917-1924. Jasadnya yang dibalsem masih dipajang di sebuah musoleum di Lapangan Merah, Moskow.
Anton Gerashchenko, penasihat senor Kemendagri Ukraina juga merayakan tumbangnya patung Lenin. Kata dia, monumen seharusnya didirikan untuk pahlawan yang memperjuangkan kemerdekaan dan kesatuan Ukraina.
"Penggulingan patung Lenin menunjukkan, Kharkiv adalah Ukraina! Selamanya!". (Tnt)