Gunting Bedah Bersarang Selama 12 Tahun di Dalam Perut

Sang dokter mengaku belum pernah melihat kasus gunting bersarang pada perut seperti itu.

oleh Rizki Gunawan diperbarui 15 Des 2014, 02:13 WIB
Diterbitkan 15 Des 2014, 02:13 WIB
Gunting bedah
Ilustrasi gunting bedah (Thepostonline)

Liputan6.com, Astana - Seorang pria di Kazakhstan menderita luar biasa pada bagian perutnya selama beberapa tahun terakhir. Setelah menjalani rontgen, diketahui ada sebuah gunting bedah yang bersarang di dalam tubuhnya.

Dalam sebuah foto hasil sinar-x, terlihat gunting bedah berukuran sekitar 20 cm yang bersarang di dalam perut Karp Ponomaryov. Kepada dokter, lelaki itu mengaku pernah menjalani operasi pada 12 tahun silam. Gunting tersebut disimpulkan sebagai peralatan yang digunakan dokter bedah kala itu.

Sejak itu, Ponomaryov menderita nyeri pada perutnya setiap kali sehabis makan. Namun awalnya, ia tak pernah mengeluhkan rasa sakitnya, lantaran terlalu senang atas keberhasilan operasinya. Tak disebutkan pembedahan kala itu bertujuan atau mengobati penyakit apa.

Pria berusia 53 tahun tersebut baru memeriksa diri ke dokter atas gangguan perut yang dialaminya usai nafsu makan menurun yang berdampak pada berat badannya yang berkurang drastis.


Hasil rontgen pada tubuh Ponomaryov (Mirror.co.uk)

Dokter Baurzhan Aybaev yang menangani Ponomaryov mengaku belum pernah melihat kasus gunting bersarang pada perut seperti itu.

"Seharusnya alat bedah itu tak tertinggal atau setidaknya si dokter bedah memeriksa kembali alat-alatnya setelah pembedahan, apakah mungkin ada yang tertinggal," ujarnya, seperti dimuat dari Mirror.co.uk, Senin (15/12/2014).

Kabarnya, dokter yang melakukan pembedahan terhadap Ponomaryov pada 12 tahun silam sudah pensiun tiga tahun lalu dan kemudian meninggal dunia. Ponomaryov tak menuntut pihak rumah sakit. Ia hanya ingin gunting itu segera dikeluarkan dari tubuhnya.

Kasus serupa pernah menimpa seorang pria asal Mostar, Bosnia, bernama Alen Papac. Gunting bedah berukuran 12 cm bersarang di perutnya usai menjalani pembedahan lambung. Selama 9 tahun, pria itu menderita sakit tak tertahankan. Ia kemudian menuntut ganti rugi ke pihak rumah sakit. (Riz)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya