PM Jepang Geram Warganya Dipenggal ISIS

Korban sebelumnya menjadi salah satu dari 2 sandera asal Negeri Sakura yang muncul di video ISIS.

oleh Rizki Gunawan diperbarui 25 Jan 2015, 10:37 WIB
Diterbitkan 25 Jan 2015, 10:37 WIB
2 Warga Jepang Diancam Dieksekusi ISIS, PM Shinzo Abe Geram
PM Abe berjanji memberi bantuan senilai sekitar US$200 juta dalam bentuk bantuan non-militer bagi negara-negara yang memerangi ISIS.

Liputan6.com, Tokyo - Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengecam keras langkah kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) yang memenggal warganya bernama Haruna Yukawa. Korban sebelumnya menjadi salah satu dari 2 sandera asal Negeri Sakura yang muncul di video ISIS. Eksekusi ini dilakukan setelah batas waktu yang diberikan ISIS agar Jepang memberikan tebusan sebanyak Rp 2,5 triliun, berakhir.

"Ini merupakan aksi terorisme yang jelas tak bisa dibiarkan," tegas Shinzo Abe, seperti dimuat BBC, Minggu (25/1/2015).

Selain Haruna Yukawa, ada 1 lagi warga Jepang yang disandera ISIS, yakni Kenji Goto. PM Abe minta agar warganya tersebut segera dibebaskan.

"Saya tegaskan kepada kalian, ISIS, untuk membebaskan Kenji Goto. Jangan lukai dia," imbuh Abe.

Kecaman juga dilontarkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama atas pemenggalan yang dilakukan ISIS terhadap Haruna Yukawa.

Pemenggalan tersebut tersiar dalam sebuah video yang dipublikasikan ISIS. Jepang dan AS saat ini tengah bekerja sama untuk menyelidiki video tersebut.

"Termasuk memastikan keaslian adegan yang terjadi dalam video tersebut," ujar pejabat Dewan Keamanan Nasional AS, Patrick Ventrell.

Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Suga mengatakan, "Aksi yang terlihat dalam video tersebut jelas sangat kejam dan tidak bisa dimaafkan."

Apa yang ditampilkan dalam video pemenggalan terhadap Haruna Yukawa ini agak sedikit berbeda dengan aksi eksekusi ISIS sebelumnya terhadap pekerja sosial AS yang mualaf, Abdul-Rahman Kassig dan jurnalis Amerika Serikat James Foley.

Dalam video eksekusi Haruna tak ditampilkan logo ISIS dan gambar yang terlihat tak bergerak. Berbeda dengan sebelumnya yang terdiri dari gambar yang bergerak.

Haruna Yukawa merupakan pengusaha 42 tahun asal Jepang yang datang ke Suriah pada Agustus 2014 untuk membangun perusahaan kontraktor militer di negara tersebut. Namun tak lama, ia diculik ISIS.

Sedangkan Kenji Goto merupakan jurnalis 47 tahun yang hendak membuat film dokumenter di Suriah. Ia pergi ke negara Timur Tengah itu pada Oktober 2014 lalu. (Riz/Mut)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya