Liputan6.com, Jakarta Tepat di hari ini pada 1965, sejarah kelam terjadi di Amerika Serikat (AS). Tokoh Muslim paling tersohor di AS, Malcolm X dibunuh oleh seorang kolega di New York.
Malcolm terlahir dengan nama lengkap Malcolm Little di Omaha, Nebraska pada 1925. Dia merupakan putra dari James Earl Little.
Ayah Malcolm merupakan penceramah yang cukup vokal dan kritis membela kaum afro-america di zamannya. Akibat dari itu James Earl harus menerima ancaman dari kelompok radikal kulit putih AS, Ku Klux Klan.
Demi menyelamatkan keluargannya, Earl memindahkan keluarganya ke Lansing, Michigan. Namun, tidak lama pasca pindah dari Nebraska, kejadian mengenaskan menimpa Earl.
Ayah Malcolm X dibunuh secara mengenaskan. Earl dihabisi nyawanya oleh kelompok radikal kulit putih lain, Black Legion.
Pasca kejadian itu hidup Malcolm semakin buruk. Puncaknya pada 1937 kala dia menjadi salah satu siswa di Michigan dirinya dikeluarkan dari sekolahnya. Demikian dilansir dari History Chanel, Sabtu (21/2/2015).
Setelah dikeluarkan dari sekolah, Malcolm memilih pindah ke Boston. Di kota tersebut, kenakalan Malcolm semakin menjadi-jadi dia bahkan terlibat dalam beberapa tindakan kriminal.
Pada usia ke-21, Malcolm membayar mahal semua tindakannya. Dia dipenjara karena tuduhan perampokan. Namun, di tempat yang tak pernah ia duga, Malcolm mengenal ajaran Islam dari Elijah Muhammad.
Setelah keluar, dia pun memilih bergabung dengan organisasi Elijah Muhammad, The Nation of Islam. Tidak hanya itu, setelah masuk kelompok tersebut dia menambahkan nama belakang X.
Menurut Malcolm, X dibelakang namanya melambangkan identitas Afrika yang telah lama hilang. Masuk ke Nation of Islam membuat Malcolm X melejit. Dia semakin vokal meneriakan hak-hak kaum afro-america.
Tetapi, keberadaan Malcolm di Nation of Islam tidak berlangsung lama, di 1963 ia resmi keluar. Setelah tidak bersama Nation of Islam Malcolm memilih menunaikan ibadah haji.
Sepulangnya dari ibadah haji, ia kembali dengan nama baru El-Hajj Malik El-Shabazz. Bersama nama baru itu Malcolm turut membentuk organisasi anyar Afro-American Unity.
Tidak butuh waktu lama, organisasi baru Malcolm langsung mendapat banyak anggota. Sifat organisasi yang lebih moderat ditengarai sebagai penyebab kenapa Afro-America Unity bisa berkembang sangat cepat.
Namun, di tahun 1965 perjalanan hidup Malcolm terhenti. Dia dibunuh oleh anggota Nation of Islam ketika tengah melakukan orasi di New York. (Ger/Riz)
21-2-1965: Malcolm X Dibunuh
Malcolm terlahir dengan nama lengkap Malcolm Little di Omaha, Nebraska pada 1925.
diperbarui 21 Feb 2015, 06:03 WIBDiterbitkan 21 Feb 2015, 06:03 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Nasihat Ustadz Adi Hidayat bagi Kamu yang Merasa Lelah dalam Hidup, Tenang..
Tips Terhindar dari Jerat Judi Online
Kasus 7 Jasad di Kali Bekasi, Polda Metro Jaya Tegaskan Tak Ada Pelanggaran Kode Etik Anggota
Hasil Piala Kapolri 2024: Putra Jatim Sikat Sulut
Lewat Gasifikasi, PLN Bidik Efisiensi Biaya Bahan Bakar Pembangkit hingga Rp 7,2 Triliun per Tahun
Ayo Gas! Sunmori Bersama Bikers Bontang dan Sangatta Sekaligus Kampanye Literasi
Meriahkan Perhelatan MotoGP Mandalika, Ini Sosok Koreografer dan Konseptor di Balik Tari Kolosal Nusantara MotoGP Mandalika 2024
Red Bull Harus Bersatu Jika Max Verstappen Ingin Juara F1 Lagi
Top 3 Berita Hari Ini: Alasan P. Diddy Setop Mengundang Pangeran William dan Pangeran Harry ke Pesta Liarnya
Atiqah Hasiholan Adu Akting dengan Jonathan Rhys Meyers di Film Rajah, Pengalaman Tak Terlupakan
Reality Show The Bachelor Buka Jalan Mari Pepin Jadi Influencer, Simak Kisah Suksesnya!
Indonesia Punya Bursa Komoditi Baru, Apa Saja Manfaatnya?