Liputan6.com, Riyadh - Peristiwa tragis terjadi di Istana Kerajaan Arab Saudi 40 tahun silam atau tepatnya 25 Maret 1975. Raja Arab Saudi kala itu, bernama Faisal tewas ditembak oleh keponakannya sendiri, Pangeran Faisal bin Musaid.
Awalnya Pangeran Musaid terlihat berbicara dengan delegasi Kuwait di ruang tunggu Istana. Beberapa saat kemudian, Raja Faisal datang dan menghampiri Pangeran Musaid. Raja bermaksud untuk mencium pangeran sebagai tanda rasa sayang dari seorang paman kepada keponakan.
Namun tak terduga, Pangeran Musaid malah melepaskan tembakan ke arah dagu dan telinga Raja Faisal. Dilaporkan, ada 3 peluru yang ditembakkan dari jarak dekat oleh Pangeran Musaid ke Raja Faisal.
Pengawal raja seketika itu langsung memukul pangeran dengan pedang yang masih terbungkus sarung. Tetapi Menteri Perminyakan Sheikh Yamani langsung berteriak, meminta agar pengawal raja tak membunuh pangeran.
Sementara Raja Faisal langsung dibawa ke rumah sakit. Dokter berusaha sekuat tenaga untuk menyelamatkannya, termasuk memberikan transfusi daerah. Namun upaya itu tak berhasil. Paduka Raja menghembuskan napas terakhirnya.
Kerajaan Arab Saudi kemudian menetapkan hari berkabung selama tiga hari. Demikian yang dimuat BBC On This Day, Rabu (25/3/2015).
Pangeran Musaid kemudian ditangkap dan diinterogasi aparat berwajib. Namun setelah diperiksa psikiater, sang pangeran diketahui mengalami gangguan mental. Dia diketahui kerap diam dan tak banyak bicara dalam beberapa hari terakhir.
Pangeran Faisal bin Musaid diduga balas dendam terhadap Raja Faisal atas kematian saudaranya, Khaled bin Musaid saat memimpin upaya reformasi. Namun hingga kini, belum diketahui pasti, apakah dugaan itu benar atau tidak.
Meski dilaporkan mengalami gangguan jiwa, Pengadilan Kerajaan Arab Saudi kemudian menyatakan Pangeran Faisal bersalah dan dalam kondisi waras. Atas perbuatannya, sang Pangeran dihukum mati dengan cara dipancung di alun-alun Riyadh pada 18 Juni 1975. (Riz)
25-3-1975: Raja Arab Saudi Dibunuh Pangeran
Kerajaan Arab Saudi menetapkan hari berkabung selama tiga hari. Sang pangeran kemudian dihukum gantung.
diperbarui 25 Mar 2015, 06:00 WIBDiterbitkan 25 Mar 2015, 06:00 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Live dan Produksi VOD
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Antisipasi Bentrok Suporter, Petugas Gabungan Larang Pendukung Persip Pekalongan Datangi Markas Persab Brebes
Panglima TNI Mutasi 52 Perwira Tinggi, Ini Daftarnya
Pemangkasan Anggaran Kementerian PU, Pakar UGM Usul Skema KPBU Ditata Ulang
Link Live Streaming Liga Inggris Manchester United vs Tottenham Hotspur di Vidio, Sebentar Lagi Mulai
Hasil Liga Inggris Liverpool vs Wolves: Menang 2-1, Pasukan Arne Slot Kembali Tinggalkan Arsenal
Hasil PLN Mobile Proliga 2025: Jakarta Bhayangkara Presisi Sapu Bersih Laga Kandang
Beda Hidup di Dunia dengan Keimanan dan Tanpa Iman, UAH Ungkap Hal Mendalam Ini
Serunya Ramadan Penuh Berkah Bersama Indosiar, Ada Magic 5 Pesantren Edition Hingga AKSI 2025
Dinilai Menistakan Agama, Pria di Depok Babak Belur Dihajar Sejumlah Orang
Definisi Brand Kosmetik Lokal Versi Wardah, Tidak Sekadar Pasang Label
Aktris Korea Selatan Kim Sae Ron Meninggal Dunia, Polisi Tengah Selidiki Penyebab Kematian
Meski Memiliki Dampak Buruk, Tambang Ilegal Pohuwato Tetap Beroperasi