Liputan6.com, Canberra - Partai Buruh melempar bola panas kepada Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop. Kelompok oposisi Australia menuding lawan politiknya itu sudah hilang rasa kemanusian.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Anggota Parlemen Australia serta politisi terkemua Partai Buruh Stephen Jones. Menurut Jones, perkataan Bishop mengenai Australia harus 'move on' dari Bali Nine tidak pantas terucap.
"Partai Buruh untuk mengeluarkan kritik terhadap pendekatan diplomasi terhadap Indonesia sangat berhati-hati. Tetapi, komentar yang dikeluarkan oleh Menlu yang didukung Menteri Keuangan, mereka nampaknya sudah kehilangan rasa kemanusian," kata Jones seperti dikutip dari Sydney Morning Herald, Minggu (3/5/2015).
"Keluarga (Myuran Sukumaran dan Andrew Chan) bahkan belum menguburkan anaknya, namun, pernyataan kalau negara harus segera beranjak dari hal ini menunjukkan kurangnya rasa kemanusian yang dinampakkan mereka," sambung dia.
Pernyataan dari Jones semakin memperuncing pertikaian politik di Australia antara Partai Buruh dan partai penguasa pemerintahan, Partai Liberal. Semejak rencana ekseksui terhadap duo gembong narkotika Bali Nine menyeruak, Partai Buruh kerap mengkritik kebijakan yang diambil seterunya itu.
Meski keadaan politik di Negeri Kanguru memanas pasca-eksekusi ditambah komentar panas Partai Buruh, Perdana Menteri Tony Abbott tetap pasang badan terhadap pernyataan dari 'anak buah'nya. Ia menyatakan mendukung komentar dari Bishop.
Abbott menyebut dukungannya atas komentar Bishop bukan tanpa alasan. Ia menanggap, relasi dengan Indonesia begitu penting sehingga dia merasa, Australia dan RI sudah saatnya masuk ke babak baru hubungan bilateral yang lebih baik dan kuat.
"Hal yang paling penting dilakukan saat ini adalah jangan melakukan perbuatan dan tingkah yang dapat mempersulit dan memperkeruh situasi," kata Abbott.
"Dalam beberapa hari dan pekan ke depan kami berkeinginan untuk merestorasi relasi kami dengan Indonesia," tegasnya.
Hubungan Indonesia dan Australia menemui masa sukar saat Sukumaran dan Chan dieksekusi mati. Kedua orang ini dihukum mati pada Rabu 29 April 2015 dini hari pukul 00.35 WIB.
Mereka ditangkap dan dieksekusi karena berusaha menyelundupkan heroin seberat 8,2 kg dari Indonesia ke Australia. Selain 2 orang ini, anggota Bali Nine lainnya adalah Si Yi Chen, Michael Czugaj, Renae Lawrence, Tach Duc Thanh Nguyen, Matthew Norman, Scott Rush, dan Martin Stephens.
Setelah menjalani serangkaian banding, 7 anggota Bali Nine lainnya menjalani hukuman seumur hidup atau 20 tahun penjara. (Ger/Mut)
Partai Buruh Australia Sebut Menlu Bishop Hilang Rasa Kemanusiaan
Kelompok oposisi Australia menuding lawan politiknya itu sudah hilang rasa kemanusian.
diperbarui 03 Mei 2015, 12:11 WIBDiterbitkan 03 Mei 2015, 12:11 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Ahli: Perubahan Iklim Membuat Durasi 1 Hari Terasa Lebih Panjang
Sejauhmana Orangtua Berhak Ikut Campur Saat Anaknya Dihukum Guru?
Kejutan di Piala AFF 2024, Shin Tae-yong Gaet 3 Pemain Baru untuk Timnas Indonesia
Tips Belanja Bulanan Hemat: Panduan Lengkap Mengatur Pengeluaran
Benarkah Mandi Tengah Malam Menyebabkan Rematik? Begini Penjelasan dalam Islam
8 Perilaku Orang yang Sulit Melupakan Kenangan Menyakitkan Ini Muncul Tanpa Disadari
Ridwan Kamil-Komunitas Pulogadung Bersatu, Teken Kontrak Politik Anti Radikalisme
VIDEO: Menyembuhkan Luka Bakar dengan Tepung Terigu, Benarkah Efektif?
Taman Hutan Bukit Soeharto, Saksi Bisu Sejarah Kutai Kartanegara
ColorOS 15 Resmi Dirilis! Cek Fitur Baru dan Daftar HP Oppo yang Dapat Update
Top 3 Berita Bola: Manchester United Bisa Pulangkan Lulusan Akademi, Sudah Dapat Restu Ruben Amorim
Fitri Salhuteru Akhiri Persahabatan dengan Nikita Mirzani, Siap Menjauhi Huru-hara Medsos demi Anak