Liputan6.com, Dublin - Irlandia menjadi negara pertama di dunia yang melegalkan pernikahan sejenis melalui referendum. Hal itu dipastikan setelah hasil sementara referendum diumumkan pada Sabtu siang waktu setempat. Hasil itu menunjukkan setidaknya warga Irlandia yang menyatakan setuju 2:1 dengan yang menolak pernikahan sejenis.
Hasil ini disambut pasangan gay yang tumpah ruah di jalanan pusat Kota Dublin untuk merayakan sejarah baru ini. Bendera berwarna pelangi terlihat berkibar di antara ribuan warga, sementara di beberapa sudut terlihat warga saling berpelukan dan menangis haru di lapangan Kastil Dublin merayakan kemenangan ini.
Seperti dikutip dari The Guardian, Sabtu (24/5/2015), hasil referendum ini sangat mengejutkan dilihat dari sejarah negara ini 3 dekade sebelumnya yang menganggap pernikahan sejenis sebagai perbuatan kriminal. Tak heran hasil referendum disambut antusias mereka yang mendorong pernikahan sejenis.
"Jumlah orang yang datang untuk memberikan suara dalam referendum sudah merupakan hal yang emosional bagi kami," kata Fred Schelbaum (48) yang berdiri bersama pasangannya Feargal Scott (43).
"Hingga saat ini banyak kaum gay merasa warga Irlandia bisa menerima keberadaan mereka. Namun kini kami tahu bahwa kami mendapatkan lebih dari sekadar toleransi," ujar Fred yang berniat menikahi Feargal.
Dari Konservatif ke Liberal
Pernikahan sejenis ini didukung semua partai politik di Irlandia dan disokong berbagai perusahaan besar dan didorong para selebriti. Semua berharap hasil ini akan menandai transformasi Irlandia yang sejak lama dianggap sebagai salah satu negeri paling konservatif di Eropa Barat.
Pada 1980-an, di Irlandia tidak ada perceraian, semua aborsi adalah ilegal dan kondom hanya bisa diperoleh dengan izin dari dokter umum. Apalagi pengaruh Gereja Katolik masih sangat besar.
Gereja Katolik Irlandia sebenarnya juga berusaha keras mengampanyekan pilihan menolak terhadap pernikahan sejenis. Namun, ajakan ini hanya mendapat dukungan dari warga lanjut usia dan penduduk pedesaan.
Irlandia bukan negara pertama di dunia yang menggelar referendum untuk melegalkan pernikahan sejenis. Sebelumnya Slovenia dan Kroasia juga menggelar referendum serupa, namun gagal melegalkan pernikahan sejenis. (Ado)