Wakil PM Irak Era Saddam Husein Meninggal

Penasihat Saddam Hussein ini mengembuskan napas terakhir karena serangan jantung di sebuah rumah sakit di Nasiriyah, Irak.

oleh Anri Syaiful diperbarui 06 Jun 2015, 13:37 WIB
Diterbitkan 06 Jun 2015, 13:37 WIB
Tariq Aziz
Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Luar Negeri Irak era Saddam Hussein, Tariq Aziz. (BBC)

Liputan6.com, Baghdad - Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Luar Negeri Irak era Saddam Hussein, Tariq Aziz meninggal dunia pada usia 79 tahun. Penasihat Saddam ini mengembuskan napas terakhir karena serangan jantung di sebuah rumah sakit di Nasiriyah, Irak, Jumat 5 Juni waktu setempat.

"Tariq Aziz mengalami serangan jantung. Aziz kemudian dipindahkan dari penjara ke rumah sakit, namun ia dinyatakan meninggal," ucap Wakil Gubernur Nasiriyah seperti dikutip dari laman nytimes.com, Sabtu (6/6/2015).

Aziz telah lama dikabarkan menderita berbagai macam penyakit. Seperti Diabetes dan tekanan darah tinggi. Dengan alasan kondisi kesehatan mantan Wakil PM Irak tersebut, keluarga sempat memohon Aziz dibebaskan. Namun permintaan tersebut ditolak Pemerintah Irak.

Pada 2010, Aziz dijatuhi hukuman mati oleh Mahkamah Agung Irak. Ia dianggap bersalah karena perannya dalam penindasan partai-partai politik Islam. Kendati demikian, Aziz tidak pernah dieksekusi hingga kematiannya.

Sekalipun beragama Kristen, Aziz dikenal cukup dekat dengan Saddam Hussein. Ia bahkan berkomitmen mendukung nasionalisme Arab yang menjadi landasan Partai Baath, parpol pendukung Saddam.

Tariq Aziz berbicara dengan delegasi India, Chinmaya Rajaninath Gharekhan, pada pertemuan DK PBB tahun 1992. (The New York Times/Don Hogan Charles)

Di dunia internasional, Tariq Aziz dikenal sebagai sosok 'penantang' Barat. Ia turut memainkan peran penting dalam Perang Teluk I tahun 1991. Sebelum invasi Amerika Serikat ke Irak pada 2003, Aziz bertemu Paus Yohanes Paulus II di Vatikan guna menyerukan perdamaian.

Pria berkacamata ini juga dikenal sebagai pencinta cerutu. Tariq Aziz kemudian menyerah kepada pasukan AS, tidak lama setelah jatuhnya Baghdad pada April 2003. (Ans/Sss)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya