Angkatan Laut Malaysia Sebut Perompak Kapalnya Beraksen Indonesia

Angkatan Laut Negeri Jiran tengah melakukan pengejaran terhadap kapal tersebut yang sudah kabur sampai perairan Vietnam

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 19 Jun 2015, 10:00 WIB
Diterbitkan 19 Jun 2015, 10:00 WIB
Pelaku Perampokan Kapal Malaysia Beraksen Indonesia
Direktur Jenderal Badan Penegakan Maritim Malaysia (MMEA), Datuk Ahmad Puzi Abdul Kahar, Foto:AP

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Otoritas Malaysia menyampaikan kapal Orkim Harmony yang turut membawa 5 orang ABK asal Indonesia dirompak di lepas pantai Singapura. Saat ini Angkatan Laut (AL) Negeri Jiran tengah melakukan pengejaran terhadap kapal tersebut yang sudah kabur hingga perairan Vietnam.

Keterangan ini disampaikan Kepala Staf Angkatan Laut Malaysia, Laksamana Tan Sri Abdul Aziz Jaafar. Dia menyebut untuk membuntuti kapal Orkim Harmony pihaknya mengerahkan kapal KD Terengganu.

Tidak hanya itu, meski dirompak, mereka masih bisa berkomunikasi dengan nakhoda kapal tersebut. Karena komunikasi itu pihak Malaysia berhasil mengetahui jumlah perompak yang berada dalam kapal.

"Jumlah komplotan yang sudah terlihat di kapal sekitar 8 orang. Namun nakhoda tidak membolehkan kapal Angkatan Laut Malaysia mendekat," sebut Abdul Aziz seperti dikutip dari BBC Indonesia, Jumat (19/6/2015).

"Mereka (para perompak) antara lain bersenjata parang dan senapan. Perompak berbicara dalam bahasa Melayu dengan aksen Indonesia," terang dia.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Badan Penegakan Maritim Malaysia (MMEA) Datuk Ahmad Puzi Abdul Kahar menyatakan kasus ini merupakan perompakan bukan pembajakan. Sebab, para pelaku kejahatan tidak menutut apa pun dan bertujuan untuk mengambil kapal ini.

Kapal Orkim Harmony diketahui mengangkut 6 ribu ton minyak Ron95. Di dalam kapal terdapat 16 warga Malaysia, 5 warga Indonesia dan seorang warga Myanmar.

Bukan pertama kali perompakan terjadi di perairan Singapura. Di tahun ini, kejahatan serupa sudah terjadi selama 5 kali. (Ger/Mut)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya