Liputan6.com, London Pakar kosmologi asal Inggris, Stephen Hawking, menghadirkan proyek perburuan alien terbarunya, 'Breakthrough Initiatives.'
Dalam proyek ini, Hawking menggandeng Yuri Milner, pengusaha asal Rusia yang menjadi salah seorang miliarder di Silicon Valley, Amerika Serikat, menjadi penyandang dana.
Dilansir dari theguardian.com, Rabu (29/7/2015), kabarnya, proyek perburuan alien yang memanfaatkan dua teleskop terbesar di dunia itu akan menelan dana hingga USD100 juta (setara dengan Rp1,3 triliun).
Saat meluncurkan proyek supermahal tersebut di Royal Society Science Academy, London, Senin waktu setempat (20/7), Hawking mengatakan, "Di alam semesta yang tak terbatas ini pasti ada kehidupan lain."
Ia optimis proyek berburu alien kali ini akan menuai sukses. Ilmuwan berusia 73 tahun itu yakin bahwa ada kehidupan di luar bumi dan makhluk hidup selain manusia yang menghuni jagat ini.
Kalaupun prediksinya salah, Hawking tidak akan merugi, karena ia telah berusaha mencari jawaban dari pertanyaan yang selalu muncul dalam benaknya,
'Adakah kehidupan di luar sana?'.
Nantinya, Galaksi Bima Sakti dan sedikitnya 100 galaksi lain di sekitarnya akan menjadi fokus perburuan Hawking bersama timnya. Selain Milner, Breakthrough
Initiatives juga melibatkan Martin Rees dan beberapa ilmuwan lain. Menurut Milner, para ilmuwan ini tidak terlalu berharap akan menemukan alien yang jauh lebih pintar dan beradab ketimbang manusia.
"Ini adalah pertaruhan yang sungguh sangat besar, tetapi imbalannya pun akan sebanding. Bahkan, bila kemungkinan suksesnya proyek ini minimal sekalipun, kami akan memperoleh ilmu yang sangat banyak," papar Rees.
Namun, dengan ditemukannya banyak planet yang mirip bumi, astronom itu yakin akan menemukan alien atau setidaknya "sesuatu" di luar tata surya nanti.
Para pakar yang terlibat dalam proyek perburuan alien ini berjanji akan memublikasikan setiap detail yang mereka temukan. Dengan demikian, publik bisa langsung menindaklanjuti temuan tersebut secara pribadi. (Dsu/hdy)
Advertisement