Kisah Perjuangan Model Cantik Botak Lawan Kanker

Liputan6.com, Riga - Model mungkin identik dengan rambut indah dan dandanan tebal, selain berparas cantik. Tapi, bagaimana jika sebaliknya dan justru ada bekas luka di tubuhnya.

Itu lah yang dialami oleh Elizaveta Bulokhova. Karirnya selama 7 tahun di dunia model mendadak terhenti, karena ia divonis menderita kanker tulang yang menyerang rahang dan memerlukan operasi.

Pada Oktober 2011, ia didiagnosis menderita penyakit kanker tulang pada rahang. Seperti yang dilansir dari Huffington Post pada Jumat (7/8/2015). Lalu ia menjalani operasi selama 16 jam, yang menyebabkan 95% rahangnya diangkat.

Perjuangannya melawan kanker belum berakhir, perempuan kelahiran Latvia yang telah berkeliling dunia untuk mengikuti berbagai macam ajang fashion itu masih harus menjalani kemoterapi.

Bulokhova yang tengah hamil anak pertama dari suaminya, Roman Troubetskoi, diminta aborsi oleh dokter. Namun ia keberatan.

Siapa sangka, berkat rahangnya yang belum pulih secara total, proses kemoterapi pun ditunda. Ia bisa mempertahankan sang buah hati dalam rahimnya, yang kemudian lahir secara prematur 10 minggu lebih awal melalui operasi caesar.

Saat ini, Bulokhova sudah kembali lagi ke dunia model. Dengan tampak fisik yang mungkin menjadi kekurangan bagi seorang model. Kepalanya botak tanpa sehelai rambut pun. Kini ia memiliki bekas luka di sekitar bagian leher, pipi, dan punggung.

Walaupun begitu, ia tetap memiliki keindahan dan kekuatan tersendiri, seperti yang dikatakan temannya sekaligus seorang fotografer yakni Manolo Ceron.

Hasil foto itu memperlihatkan Bulokhova tidak mengenakan apapun. Hanya make up warna-warni di wajahnya, dengan bekas luka hasil operasi yang terlihat di tubuhnya. Ia juga melakukan sesi pemotretan bersama sang kekasih dan buah hati.

"Satu hal yang aku minta kepada Manolo, adalah untuk menunjukkan semua lukaku," kata Bulokhova kepada Cosmopolitan.com, yang dikutip Huffington Post. "Aku pikir lukaku ini cukup mengagumkan, terlihat seperti seni bagiku," lanjutnya.

Ia berharap fotonya dapat menjadi inspirasi bagi orang lain, terutama pengidap penyakit kanker supaya tidak takut akan ketidaksempurnaan yang mereka miliki.

(Frederica/Tnt)