Liputan6.com, Kabul - Presiden Afghanistan Ashraf Ghani mengecam keras Pakistan terkait serangkaian serangan milisi di Ibukota Kabul yang terus berlanjut hingga Senin kemarin.
Presiden Ghani mengatakan dalam sebuah konferensi pers bahwa kamp pelatihan bunuh diri dan pabrik pembuat bom di Pakistan selamanya aktif.
"Kami mengharapkan terjadinya perdamaian, tetapi Kabul justru menerima sejumlah pesan perang dari Pakistan," ujar dia seperti dikutip BBC, Selasa (11/8/2015).
Advertisement
Senin kemarin, sebuah bom kendaraan di dekat Bandara Internasional Kabul meledak dan menewaskan 5 orang. Seorang pengebom bunuh diri Taliban menyerang pos pemeriksaan di dekat pintu masuk bandara itu.
Peristiwa ini membuat jumlah korban meninggal di Kabul dalam beberapa hari ini menjadi 50 orang. Pejabat setempat mengatakan, selain korban tewas paling tidak 16 orang terluka dalam ledakan yang terjadi pada siang hari waktu setempat tersebut.
Juru bicara Taliban mengatakan serangan itu menargetkan iring-iringan warga asing, tetapi masih belum jelas apakah terdapat korban tewas atau cedera.
Peristiwa ini adalah kejadian terbaru dari serangkaian serangan mematikan setelah pengumuman pemimpin baru Taliban, Mullah Akhtar Mansour. (Ado/Mar)