Dubes Xie: Perayaan Kemenangan Tiongkok Tak Sudutkan Negara Lain

Menurut Duta Besar China untuk Indonesia, Xie Feng, negaranya punya alasan kuat kenapa perayaan dalam Perang Dunia IIdilakukan dengan megah.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 03 Sep 2015, 15:24 WIB
Diterbitkan 03 Sep 2015, 15:24 WIB
20150903-Kemeriahan Parade Militer China Warnai Peringatan 70 Tahun Berakhirnya PD II
Barisan tentara berjalan melewati tulisan ‘2015’ saat parade militer untuk memperingati 70 tahun berakhirnya Perang Dunia II di Beijing, China, Kamis (3/9/2015). (REUTERS/Damir Sagolj)

Liputan6.com, Jakarta - China pamer kekuatan militer. Pada perayaan ke 70 kemenangan atas Jepang di Perang Dunia II, Negeri Panda mengerahkan lebih dari 12 ribu pasukan dan 200 kendaraan militer termasuk tank dan rudal dalam parade.

Menurut Duta Besar China untuk Indonesia, Xie Feng, negaranya punya alasan kuat kenapa perayaan tersebut dilakukan dengan megah. Ia menyebut hal tersebut agar sejarah perjuangan Tiongkok tetap bisa dikenang oleh semua generasi.

"Pemerintah Tiongkok akan mengadakan acara peringatan 70 tahun kemenangan 'perang rakyat Tiongkok melawan agresi Jepang dan perang anti-fasis dunia'. Ini merupakan pertama kali Tiongkok mengadakan acara internasional dalam skala besar," ujar Xie dalam keterangan tertulis kepada Liputan6.com, Kamis (3/9/2015).

"Kegiatan ini tidak menyasar kepada negara tertentu, tidak bertujuan meneruskan kebencian. Tujuannya adalah mengingat sejarah, mengenang kembali pejuang bangsa, menjaga perdamaian dan menciptakan kemakmuran pada masa depan," sambung dia.

Xie menjelaskan perjuangan negaranya di Perang Dunia hingga akhirnya dapat merengkuh kemenangan tidak datang dengan sendirinya. Selain karena usaha pantang menyerah rakyat China kesuksesan tersebut terwujud atas bantuan dari negara lain termasuk Indonesia.

"Dalam masa perlawanan agresi dan perjuangan kemerdekaan, Tiongkok dan Indonesia selalu saling mendukung dan berjuang bahu-membahu," ucap dia.

"Perang rakyat Tiongkok melawan agresi Jepang mendapat dukungan yang sangat berharga dari masyarakat Asia Tenggara, di antaranya termasuk masyarakat Indonesia," pungkas dia.

Acara perayaan kemenangan China atas Jepang dipusatkan di Lapangan Tiananmen, Beijing. Acara parade militer ini akan dihadiri pula oleh Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Korea Selatan Park Geun-hye, dan Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, bersama 30 kepala negara lainnya.

Presiden Indonesia Joko Widodo juga diundang dalam perayaan besar. Demi menghormati undangan dari China, Presiden Jokowi mengutus Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani ke Negeri Tiongkok.

Menggebunya China untuk memamerkan kekuatan militernya benar-benar total. Untuk beberapa minggu terakhir, televisi China yang biasa menyiarkan acara hiburan seperti 'The Voice of China' harus digantikan dengan acara-acara patriotisme. (Ger/Ein)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya