Liputan6.com, New Delhi - Pemerintah India melarang warga mengambil foto selfie di perayaan besar keagamaan yang terjadi baru-baru ini. Mereka khawatir kemungkinan terjadinya insiden pengunjung menjadi korban terinjak-injak.
"Data yang ada memperlihatkan ketika warga berhenti sekitar 1 menit untuk ber-selfie, maka terjadi saling mendorong dan kadang-kadang kepanikan," kata sebuah tim peneliti seperti dikutip dari BBC, Jumat (4/9/2015).
Baca Juga
Larangan pencegah terjadinya celaka ini diterapkan pada Kumbh Mela, sebuah ziarah besar-besaran Hindu yang dilakukan setiap 3 tahun. Acara ini berlangsung di negara bagian Maharashtra mulai pertengahan Juli sampai akhir September.
Advertisement
Larangan juga berlaku pada tangga tempat umat mandi di sungai Godavari, dan akan mulai berlaku bulan ini.
Rambu-rambu larangan bertuliskan 'no selfie zone' juga terlihat di 2 tempat festival berlangsung di Maharashtra.
Sejumlah laporan menyebut, hampir 3 juta peziarah sudah berada di Kumbh Mela.
Lebih dari 100 relawan melakukan penelitian atas nama kelompok Kumbhathon, yang bekerja dengan pihak berwenang untuk membantu memantau festival.
"Sejak 13 Juli, relawan kami di lapangan telah mengumpulkan data yang menunjukkan bahwa orang-orang berhenti untuk selfie. Mereka juga mendaki ke tempat-tempat yang berbahaya untuk itu," kata CEO Kumbhathon, Sandip Shinde.
Pejabat setempat, Dr Pravin Gedam pun akhirnya mengatakan larangan selfie selama perayaan suci itu. Â
Hari mandi adalah saat terpenting dari 6 hari Kumbh Mela, yang disebut sebagai tempat berkumpulnya manusia terbanyak di dunia. Diperkirakan 100 juta orang akan mandi di sungai dalam waktu 55 hari.
Umat Hindu percaya festival berendam di Sangam, yaitu pertemuan sungai Gangga, Yamuna dan Saraswati, akan menghapus dosa-dosa mereka.
(Tnt/Rie)