Liputan6.com, San Fransisco - Krayon merupakan media menggambar yang paling populer di kalangan anak-anak. Bahan yang tidak beracun dan bentuknya yang mudah dipegang menjadi pilihan untuk kegiatan menggambar dan mewarnai.
Berbagai fasilitas layanan dan pendidikan anak-anak pun seringkali menyediakan krayon untuk menyediakan kegiatan seni anak-anak. Namun ada saja krayon yang kemudian tidak terpakai, patah, dan harus dibuang walau belum habis sepenuhnya.
Ini yang menjadi ide bagi seorang ayah mengembangkan kreatifitasnya.
Advertisement
Bryan Ware, seorang ayah dan penemu asal San Fransisco, menemukan ide untuk menggunakan kembali sisa krayon yang dibuang dari restoran atau sekolah. Bersama tim 'The Crayon Initiative', mereka memproses krayon bekas menjadi krayon layak pakai.
Dalam prosesnya, ia melelehkan krayon dan dan menuangnya dalam cetakan khusus. Sekali membuat, ia bisa menghasilkan 96 buah krayon. Setelah jadi, krayon-krayon tersebut dibungkus sesuai warnanya dan dikirim ke berbagai rumah sakit di penjuru California.
Seperti pendiri organisasi dan penemu lainnya, Ware pun punya misi. Baginya, krayon-krayon yang dibuatnya diharapkan akan membantu anak-anak bisa mengekspresikan diri dan berkreasi, walau harus terkurung di rumah sakit.
"Jika krayon-krayon itu membuat mereka melupakan rumah sakit barang sepuluh menit saja, kami sudah melaksanakan tugas," ungkap Ware dikutip Bored Panda.
Kelebihan dari krayon buatan Ware yaitu ukurannya yang lebih tebal, sehingga anak-anak kecil dan mereka yang berkebutuhan khusus lebih mudah menggunakannya. Saat ini, The Crayon Initiative sudah mengirimkan lebih dari 2000 kotak krayon. (Ikr/Rie)