Kadaker: WNI Korban Jiwa Tragedi Mekah Masih 2 Orang

Terkait beredarnya kabar adanya tambahan 4 anggota jemaah asal Indonesia yang wafat, Arsyad belum dapat memastikan hal itu.

oleh Wawan Isab Rubiyanto diperbarui 12 Sep 2015, 23:50 WIB
Diterbitkan 12 Sep 2015, 23:50 WIB
20150912-Kepala Daerah Kerja Mekah Arsyad Hidayat
Kepala Daerah Kerja Makkah Arsyad Hidayat (kanan) saat memberikan keterangan pers terkait jumlah korban akibat tragedi Mekah, Sabtu (12/9/2015). (Liputan6.com/Wawan IR)

Liputan6.com, Mekah - Petugas haji memastikan belum ada tambahan korban jiwa dari jemaah calon haji Indonesia akibat jatuhnya crane di Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi. Hingga saat ini jumlah korban jiwa asal Indonesia masih 2 orang.

"Kami sampaikan jumlah korban wafat dan rawat inap jemaah haji Indonesia sampai hari ini, 12 September 2015 pukul 13.00 waktu Arab Saudi, dari total kemarin 31 jemaah yang dirawat di Arab Saudi, 2 yang wafat," ujar Kepala Daerah Kerja Mekah Arsyad Hidayat dalam jumpa persnya di Arab Saudi, Sabtu (12/9/2015).

"Sampai saat ini data kami masih 2 orang. Yaitu Ibu Iti Rasti Darmini dari Kloter JKS 023. Kemudian ibu Masnauli Sijuadil Hasibuan dari Kloter MES 009," tegas dia.

Arsyad menjelaskan, korban luka yang dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi dan Badan Penyelenggara Haji Indonesia (BPHI) bertambah 11 orang atau jumlah keseluruhan menjadi 42 anggota jemaah.  

"Dari total 44 (termasuk korban wafat) ini ada 1 jemaah atas nama Suji Syarbaini Irono dari Kloter BTH 014 yang tadinya dirawat di BPHI Mekah sekarang sudah kembali ke kloter, artinya sudah sehat ya," jelas dia.

Kemudian, lanjut Arsyad, ada Zalniwarti Munaf Umma dari Kloter Padang 004 yang tadinya dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi kini sudah membaik, dan dirawat di BPHI Mekah.

Terkait beredarnya tambahan 4 anggota jemaah asal Indonesia wafat, Arsyad belum bisa memastikannya. Pihaknya masih berupaya memverifikasi kabar tersebut ke beberapa pihak berwenang di Arab Saudi.

"Sampai siang ini kami belum mendapatkan dokumen certifikat of date (COD) dari pihak berwenang yang menyatakan bahwa ada informasi 4 tambahan jemaah wafat. Kami sudah cek ke lapangan di Rumah Sakit An Nur, di sana ada 4 jenazah di tempat pemulasaran jenazah. Tapi kami tidak boleh masuk," ujar dia.

"Mereka meminta kami ke kantor investigasi pidana. Di sana kami juga diarahkan lagi ke kantor polisi. Akhirnya sampai siang ini kami belum mendapatkan dokumen yang menyatakan bahwa ada informasi 4 tambahan anggota jemaah wafat," tegas Arsyad.  

Arsyad menambahkan, pada prinsipnya pihaknya tetap berpedoman kepada dokumen resmi. "Selama di dokumen resmi tidak menyebutkan adanya jemaah Indonesia yang hilang atau wafat, kami bilang tidak ada yang hilang atau wafat."

Arsyad mengatakan pula, pihaknya juga sudah menghubungi pimpinan kloter yang diduga ada jemaah yang meninggal, namun hasilnya nihil. "Mereka juga mengatakan tidak melihat bukti fisik ada yang meninggal atau wafat," pungkas Arsyad.

Sebuah crane di Mekah jatuh saat terjadi hujan badai yang menerpa kawasan tersebut. Peristiwa tersebut terjadi pada Jumat 11 September 2015 sore sekitar pukul 17.00 waktu setempat. Namun terkait data korban jiwa secara keseluruhan masih simpang siur hingga kini. Data Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) menyebutkan korban jiwa 107 orang, sedangkan korban luka lebih dari 200 orang. (Rmn/Ans)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya