Liputan6.com, Jakarta - Usai membeberkan identitas WNI yang diduga korban penculikan, Direktur Perlindungan WNI dan Bantuan Hukum Indonesia, Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Lalu Muhamad Iqbal menuturkan pihaknya tengah melakukan penyelidikan terkait insiden tersebut. Sekaligus mencari tahu 3 orang pria tak dikenal yang disebut-sebut sebagai dalangnya.
Iqbal menjelaskan, sampai saat ini masih belum diketahui siapa pelaku penculikan atas pria asal Situbondo ini. Pihak berwenang Arab Saudi pun mengaku belum menerima laporan adanya kelompok atau pribadi yang meminta tebusan untuk membebaskan Suparto.
Baca Juga
Ramadan 2025 Arab Saudi Perketat Keamanan Sekitar Masjid Nabawi, Kamera Termal Pantau Jemaah
Inspirasi Baju Lebaran dari Koleksi Desainer Indonesia yang Tampil di Riyadh Arab Saudi, Ada Abaya Berbahan Songket Silungkang
Ukraina Setuju Gencatan Senjata 30 Hari dengan Rusia, Imbalannya AS Lanjutkan Bantuan Militer
"Sejak kejadian hingga saat ini tidak ada pihak yang mengklaim penculikan atau meminta tebusan, sehingga disimpulkan sementara ini bukan kasus penculikan dengan motif tebusan. Karena itu telah diberikan bantuan inhouse lawyer," ucap Iqbal pada Liputan6.com, di Kemlu, Jakarta, Kamis (8/10/2015).
Advertisement
Iqbal menambahkan, meski belum ada yang mengaku bertanggungjawab, Kepolisian Arab Saudi sudah mendapatkan rekaman CCTV saat penculikan berlangsung.
"Diperoleh info bahwa pihak kepolisian sudah mendapatkan rekaman CCTV tapi di rekaman tersebut tidak terdeteksi plat nomor kendaraan yang digunakan oleh 'penculik'," jelas Iqbal.
Iqbal juga menyebut insiden tersebut terjadi di wilayah Esbelia, Exit 10, Riyadh. Sedangkan kabar penculikan WNI di Riyadh oleh 3 orang pria tak dikenal, diketahui dari rekan korban.
"Info pertama disebarkan oleh Abdul Rahman, seorang WNI yang juga teman korban. Dan disampaikan kepada KBRI Riyadh oleh WNI lainnya," tambah dia.
Selain dari kolega korban, kata Iqbal, majikannya juga telah melapor hilangnya pekerja mereka. Laporan itu disampaikan langsung kepada Kepolisian Arab Saudi.
Saat ini kasus penculikan ini terus ditelusuri oleh Kepolisian Riyadh. Pihak KBRI pun turut membantu pengusutan tersebut.
Bukan Penculikan Biasa
Tak hanya itu, menurut Iqbal ada yang tak biasa dari penculikan Suparto. Hal ini terkait sampai saat ini belum ada pihak yang meminta tebusan untuk membebaskan WNI yang bekerja sebagai sopir tersebut.
"Kita lihat sejumlah indikasi (minta konfirmasi nama, tidak ada klaim pelaku, tidak ada permintaan tebusan) kita menemukan indikasi bahwa ini bukan penculikan dengan motif tebusan," tutur Iqbal.
"Alias ini bukan penculikan biasa," tegas Iqbal.
Dia memastikan pula pihak Kepolisian Arab Saudi dibantu KBRI Riyadh akan berupaya keras mencari pelaku penculikan. Sebab, jika ditemukan, maka motif penculikan bisa terbongkar.
"Harus dicari pelakunya dan kemungkinan motivasi khususnya," pungkas dia. (Tnt/Rie)