Liputan6.com, Minks - Jurnalis independen di Belarusia akan menghadapi denda dan penahanan apabila mereka berusaha untuk memberikan berita alternatif yang menyudutkan Lukashenko
Katerina Tkachenko, seorang wartawan di sebuah stasiun televisi independen di Belarus, selalu menyimpan tas berisi pakaian hangat, sikat gigi dan keperluan lainnya di tempat yang terjangkau. Ini memudahkan dirinya untuk kabur apabila ada agen mata-mata Belarusia--KGB datang 'menjemputnya'.
"Risiko penjara adalah kenyataan," kata Tkachenko.
Advertisement
Pada Desember 2010, setelah presiden terlama Alexander Lukashenko dinyatakan kembali sebagai pemenang pemilihan presiden dengan 80 persen suara, ribuan ribuan rakyat Belarusia protes turun ke jalan.
Di hari-hari berikutnya, pemimpin oposisi ditangkap dan rumah aktivis dan jurnalis independen diserbu oleh pasukan keamanan.
Pada tanggal 26 Desember di tahun yang sama, apartemen sewaan di mana stasiun TV Belsat tempat Tkachenko bekerja digeledah. Untungnya para wartawan sudah pindah. Mereka meninggalkan hanya mesin ketik tua dengan selembar kertas bertuliskan: "Khusus untuk Anda"
Beberapa hari kemudian agen KGB menggerebek rumah Tkachenko, menyita laptop dan arsip film keluarga.
Lima tahun kemudian, Belarusia kini mendekati pemilihan presiden yang akan diadakan pada Minggu 11 Oktober mendatang. Keamanan media independen pun berada di bawah ancaman.
"Sekarang lebih sulit," kata Tkachenko. "Taktik mereka berubah. Mereka bisa memanggil wartawan kami ke pengadilan dan hakim akan menjatuhkan denda. "
Lukashenko dipastikan akan memenangkan pemilu. Kali ini dengan dukungan lebih luas, karena cakupan konten positif konstan yang disiarkan saluran berita lokal yang dikendalikan negara.
3 Penantangnya dalam pemilihan presiden hanya diizinkan on-air dalam dua setengah jam di TV milik negara. Ditambah debat televisi akhir pekan ini di mana Lukashenko tidak ambil bagian.
Beberapa outlet berita independen, termasuk Belsat dan Radio Racja, berjuang untuk memberikan pandangan yang lebih kritis seperti isu resesi yang sedang berlangsung.
Saat voting awal dimulai pada hari Selasa 6 Oktober lalu, saluran televisi milik negara Belarus 1 mewawancarai tokoh budaya terkenal yang memuji "stabilitas" rezim saat ini. Belsat, di sisi lain, mencatat laporan bahwa tentara, mahasiswa dan pegawai negeri terpaksa memilih di awal masa lalu untuk memalsukan hasil.
"Meskipun ia berjanji untuk tidak menyentuh pers, represi telah dimulai dan terus menerus tumbuh," kata Gennady Barbarych, koresponden Radio Racja, stasiun televisi dan radio yang paling independen telah ditutup sejak Lukashenko menjabat pada 1994,seperti dikutip dari The Guardian Jumat (9/10/2015)
Diktator Eropa Moderen
Lukashenko disebut-sebut diktaktor Eropa abad ini. Ia memegang tampuk kekuasaan dari tahun 1994 dan diprediksi akan menurunkan kursi ke presidenan kepada anak dari istri gelapnya. Bocah 11 tahun ini kerap kali mengikuti sang ayah dan berpakaian seperti ayahnya. Terakhir, Lukashenko junior turut serta menghadiri Sidang Umum PBB di New York bulan September lalu.
Di bawah undang-undang tahun 2009, wartawan yang bekerja untuk media asing diharuskan mendapatkan akreditasi dari Kementerian Luar Negeri Belarusia, wartawan independen sering menerima panggilan pengadilan dan denda karena tidak terdaftar.
"Setiap saat mereka dapat menahan Anda, dan bahkan jika mereka tidak menghukum Anda, Anda akan menghabiskan 3 jam di pengadilan," kata Belsat koresponden Sergei Kovalyov, yang pernah dipenjara selama 10 hari karena memfilemkanam aksi corat-coret dan perusakan oleh pengunjuk rasa oposisi 2011.
Meskipun Belsat atau Radio Racja tidak memiliki angka pada ukuran penonton mereka, para wartawan mengatakan pelaporan mereka membuat dampak, setidaknya pada rezim itu sendiri.
"Anggota KGB dan administrasi kepresidenan memulai hari mereka melihat media independen. Anda perlu tahu musuh Anda, " kata Lyubov Lunyova, yang bekerja di Belsat dan koran Narodnaya Volya. "Orang sering mengatakan bahwa setelah publikasi kami, petugas keamanan datang menangani masalah ini." (Rie/Ali)