Liputan6.com, Jakarta - Seekor dinosaurus berbadan raksasa dan berleher panjang diyakini masih hidup di Danau Loch Ness, Skotlandia. Makhluk yang dijuluki monster Loch Ness atau Nessie itu menggemparkan dunia pada Abad ke-20, tepatnya sekitar tahun 1934.
Namun pada 11 Oktober 1987, keberadaan makhluk tersebut diragukan banyak pihak lantaran pencarian besar-besaran secara menyeluruh tak membuahkan hasil. Upaya untuk membuktikan eksistensi sang binatang purba telah berakhir.
Selama satu pekan pencarian dengan menggunakan teknologi sonar dan satelit, tim yang tergabung dalam "Operation Deepscan" tak menemukan bukti apa pun terkait adanya monster Loch Ness.
Sistem sonar sempat menemukan adanya "kontak" di dasar danau. Tapi setelah diselidiki lebih dalam, tak ada tanda-tanda dinosaurus. Kemungkinan besar, kontak itu berasal dari ikan-ikan di danau.
"Disimpulkan bahwa kontak itu adalah ikan. Saya rasa tidak semua orang kecewa dengan hasil ini, tapi tentu mereka, saksi mata yang mengaku melihat akan ngotot dengan apa yang mereka yakini," ujar Adrian Shine, ketua tim pencari Loch Ness, seperti dimuat BBC.
Nama monster Loch Ness ini sebenarnya sudah melegenda sejak abad ke-6. Konon, pada 22 Agustus tahun 565, berdasarkan sebuah literatur berjudul 'Life of St Columba' karya Adamnan, seorang rohaniwan bernama St Columba menolong orang-orang Suku Pict atau penduduk Skotlandia Kuno yang mendadak diserang makhluk air raksasa saat berlayar di Danau Loch Ness.
Kabarnya, dengan merapal doa dari daratan, St Columba pada akhirnya berhasil mengusir monster tersebut. Tapi ratusan tahun kemudian, mitos ini memudar.
Isu Loch Ness kembali mencuat ke permukaan setelah pasangan suami-istri, Bapak dan Ibu George Spicer mengaku melihat monster di Danau Loch Ness, yang tingginya sekitar 12 hingga 15 meter. Mereka mengaku melihatnya sedang berjalan di dekat danau.
"Aku coba mengejarnya tapi ia begitu cepat menghilang. Memang tak ada tanda-tanda yang terlihat di air, ketika itu. Tapi aku yakin itu hewan purba," ujar Pak George Spicer.
Selain itu, sebuah foto karya Dr Robert Rhines menggempar dunia, dengan menampilkan leher Loch Ness di atas air danau. Badan hewan itu tampak terendam di danau.
Banyak orang yang percaya keberadaan dinosaurus itu. Bahkan, seorang pakar menamai foto Robert Rhines itu dengan bahasa ilmiah "Nessiteras rhombopteryx". Akan tetapi, foto itu diketahui hoax, dan merupakan hasil rekaan aplikasi komputer.
Sejarah lain mencatat pada 11 Oktober 1998, Pesawat Boeing 727 Congo Airlines ditembak jatuh oleh pemberontak di Kindu, Republik Demokratik Kongo, menewaskan 40 orang. Sementara pada 11 Oktober 1968, NASA meluncurkan Apollo 7, misi luar angkasa berawak pertama AS yang berhasil. (Ron/Ans)
11-10-1987: Akhir Pencarian Monster Loch Ness di Danau
Nama monster Loch Ness ini sebenarnya sudah melegenda sejak Abad ke-6.
Diperbarui 11 Okt 2015, 06:04 WIBDiterbitkan 11 Okt 2015, 06:04 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Saat Sri Mulyani Kritik Soal Tarif Trump
Berapa Takaran Sedekah yang Sebaiknya Dikeluarkan? Jangan Banyak-Banyak Kata Gus Baha, Cukup Segini
Hari Ini Lucky Hakim Akan Temui Dedi Mulyadi Terkait Pelesiran ke Jepang
Hasil Liga Champions: Real Madrid Babak Belur Dihajar Arsenal, Inter Milan Tekuk Munchen
Olahan Lezat Tradisional Gorontalo, Duduli Jadi Kudapan Lebaran Ketupat 7 Syawal
Puasa Intermiten vs Diet Defisit Kalori, Mana yang Lebih Baik?
Dua Bintang Katai Putih di Dekat Bumi Akan Bertabrakan
4 Amalan Ini jika Dilakukan Akan Datangkan Rezeki Tak Terduga, Kata Syekh Ali Jaber
Pelesiran ke Jepang Tidak Izin Kemendagri, Lucky Hakim Siap Diberi Sanksi
Bukan Sekadar Lomba, Lebaran Ketupat di Gorontalo Sarat Nilai Silaturahmi
Polusi Mikroplastik yang Mengkhawatirkan Melanda Sungai-Sungai Besar Eropa
Jenazah Ray Sahetapy Sempat Ditunda Pemakamannya, Begini Kata Buya Yahya dan UAS soal Menunda Pemakaman