Kloning Hewan Piaraan, Pasangan Simpan Bangkai dalam Kulkas

Pasutri asal Inggris menjadi pelanggan berbayar pertama untuk melakukan kloning terhadap hewan piaraan mereka yang sudah mati.

oleh Rio Christa Yatim diperbarui 27 Des 2015, 13:00 WIB
Diterbitkan 27 Des 2015, 13:00 WIB
Dylan Kloning-01
Dylan, mati akibat serangan jantung enam bulan lalu setelah didiagnosis tumor otak. Ketika itu ia masih berusia 8 tahun. (News.com,au)

Liputan6.com, Jakarta - Pasangan asal Inggris dilaporkan tengah berbahagia menjadi pemilik dari seekor anjing hasil pengklonaan. Proses kloning ini dilakukan dari DNA anjing mereka yang sudah mati.

Menurut laporan pasangan asal Yorkshire Laura Jacques dan Richard Remde telah mengeluarkan uang sebesar $A 137,648 atau Rp 1.4 miliar untuk pengklonaan anjing mereka jenis boxer bernama Dylan.

Dylan, mati akibat serangan jantung enam bulan lalu setelah didiagnosis tumor otak. Ketika itu ia masih berusia 8 tahun.

Pasutri tersebut melakukan perjalanan ke Korea Selatan untuk menantikan kelahiran dua anak anjing hasil kloning piaraan kesayangan mereka.

Kepada Guardian, Jacques mengatakan,"Aku memelihara Dylan sejak masih kecil. Aku sudah merasa seperti ibu baginya, aku sangat menyayanginya, dia sudah seperti anakku, dia segalanya bagiku."

Selama ini mereka telah menyimpan bangkai Dylan di dalam pendingin sementara merenovasi kebun mereka. (News.com.au)

Pasangan tersebut telah menjadi pelanggan berbayar pertama asal Inggris dari Sooam Biotech Research Foundation di Korea Selatan, yang telah menghasilkan satu anjing Inggris hasil kloning secara cuma-cuma untuk sebuah kompetisi.

Dilansir News.com.au, Minggu (27/12/2015), laboratorium kontorversial itu telah menghasilkan lebih dari 700 anjing, namun hewan piaraan hasil kloning telah menadapatkan kritikan dari berbagai macam organisasi, diantaranya Genewatch dan RSPCA.

Anak anjing pertama mereka lahir pada tanggal 26 Desember 2015 dan telah diberi nama Chance. Sementara anjing kedua akan segera lahir dan akan diberi nama Shadow.

"Aku merasa seperti lima Natal akan datang sekaligus," ungkap Remde.

Ilmuwan dari Sooam, David Kim mengatakan,"Ini menjadi kasus pertama di mana kami harus mengambil jaringan dari anjing yang sudah mati setelah sekian lamanya."

Melalui situs Sooam, mengungkapkan bahwa jaringan hidup bisa diambil lima hari setelah mereka mati. Selain itu mereka juga memberi tahu cara-cara untuk menyimpan hewan piaraan yang sudah mati di dalam kulkas untuk dilakukan proses kloning.

Menurut laporan, hewan hasil kloning akan memiliki DNA dan ciri-ciri yang sama dengan piaraan sebelumnya.

Menurut laporan New York Post, pasangan Jacques dan Remde berencana untuk mengadopsi kedua anak anjing yang akan menambah hewan piaraan mereka, diantaranya empat anjing dan 11 binatang lainnya.

Selama ini mereka telah menyimpan bangkai Dylan di dalam pendingin sementara merenovasi kebun mereka. Mereka berencana untuk mengburnya setelah halaman sudah selesai direnovasi.

"Aku malu untuk mengatakan kepada orang bahwa ada anjing di dalam kulkasku, tapi aku punya alasan yang khusus," ungkap Jacques. "Aku merasa belum siap untuk menguburnya sekarang ini.

"Kami bisa dibilang tergila-gila dengan hewan," Remde mengaku. "Kami tidak sering keluar untuk bersosialisasi."

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya