Bahaya Mengintai Jika 5 Makanan Ini Dihangatkan Kembali

Menghangatkan sisa makanan mungkin sudah menjadi kebiasaan, namun sejumlah makanan berisiko pada kesehatan jika dimasak kembali.

oleh Rio Christa Yatim diperbarui 24 Feb 2016, 20:47 WIB
Diterbitkan 24 Feb 2016, 20:47 WIB
Makanan yang tidak boleh dipanaskan kembali-06
Tak banyak yang tahu bahwa ada sejumlah makanan yang berbahaya jika dihangatkan kembali.

Liputan6.com, Jakarta - Mungkin memanaskan makanan sisa malam sebelumnya sudah menjadi kebiasaan di seluruh dunia. Namun banyak yang tidak mengetahui bahwa ada sejumlah makanan yang harus dihindari untuk dipanaskan.

Para ahli kini telah mengungkapkan lima makanan yang tidak boleh dipanaskan kembali, karena jika mengonsumsinya bisa membuat Anda terjangkit penyakit, seperti sakit perut hingga menciptakan karsinogen -- zat yg dapat menimbulkan kanker dalam jaringan hidup.

Memanaskan kembali makanan-makanan ini bisa menyebabkan sejumlah penyakit yang tidak pernah diketahui sebelumnya, menurut laporan The Sun.

Dilansir dari News.com.au, Rabu (24/2/2016), informasi yang didapatkan dari British Food Standards Agency dan European Food Information Council menyoroti lima makanan yang umumnya tidak boleh dipanaskan kembali dan menyimpannya dengan baik.

Ayam

Ayam dan unggas lainnya memiliki jumlah kandungan pencemaran salmonella. Hal ini berarti harus dimasak dengan baik.

Permasalahan saat menghangatkan kembali dengan microwave ternyata tidak sesempurna dibanding dengan cara lain. Hal itu dikarenakan gelombang panas tidak merata ke seluruh bagian. 

 

Ayam dan unggas lainnya memiliki jumlah kandungan pencemaran salmonella, mengartikan harus dimasak dengan baik. (News.com.au)

Hal ini menyebabkan hanya sebagian ayam cepat masak. Dan karena ayam memiliki kandungan protein yang tinggi dibanding daging merah, ketika dihangatkan kembali protein jadi rusak, menyebabkan perut merasa sakit.

Ayam seharusnya diputar ketika dimasak untuk memastikan semua sisi ayam matang secara menyeluruh.

Nasi

Menurut Food Standards Agency, cara penyimpanan nasi jauh lebih penting dibanding dengan bagaimana menghangatkannya kembali.

Jika nasi dibiarkan di suhu ruangan, Anda memberikan keadaan yang baik bagi spora untuk berkembang biak, sehingga menciptakan racun yang berujung pada muntah-muntah dan diare.

Jika dibiarkan di suhu ruangan, Anda memberikan keadaan yang baik bagi spora untuk berkembang biak. (News.com.au)

Sayangnya, menghangatkan nasi kembali dengan cara apapun tidak akan membunuh atau menghancurkan keberadaan spora.

Kentang

Serupa dengan nasi, kentang harus dimasak dan disimpan dengan baik. Jika tidak, kondisi tersebut sangat cocok untuk bakteri berkembang biak.

Serupa dengan nasi, kentang harus dimasak dan disimpan dengan baik, jika tidak kondisi tersebut sangat cocok untuk pengembangbiakan bakteri. (News.com.au)

Membiarkan kentang pada suhu ruangan, khususnya menggunakan pembungkus aluminium bisa menyebabkan perkembangan Clostridium botulinum -- bakteri yang memproduksi racun botulin.

Racun itu bisa menyebabkan botulisme atau  penyakit yang menyebabkan kekakuan otot dan terkadang bersifat fatal. 

Dan seperti nasi, memanaskan kentang tidak akan membunuh bakteri, jadi ada baiknya kentang disimpan di tempat dingin dan jangan dibiarkan dalam suhu ruangan.

Jamur

Menurut laporan, European Food Information Council, jamur memiliki kandungan protein yang bisa dengan mudah hancur dengan enzim dan mikroorganisme.

Menurut laporan, jamur memiliki kandungan protein yang bisa dengan mudah hancur dengan enzim dan mikroorganisme. (Wisegeek)

Jadi, jika tidak disimpan dengan baik kemudian dipanaskan kembali, mengonsumsi hidangan tersebut bisa membuat Anda mengalami sakit perut.

Namun, anggota dewan mengatakan,"jika disimpan dalam kulkas dan tidak lebih dari 24 jam, memanaskan kembali jamur tidak menjadi masalah pada suhu 70 derajat Celcius.

Bayam dan Sayur Dedaunan Lainnya

Bergantung pada lokasi sayur dikembangkan, bayam dan sayur dedaunan lainnya memiliki kandungan konsentrasi nitrat.

Meski nitrat tidak mengandung resiko apapun,namun menurut European Food Information nitrat bisa diubah menjadi nitrosamine yang bisa menjadi Karsinogen -- zat yang menyebabkan penyakit kanker.

Bergantung pada lokasi sayur dikembangkan, bayam dan sayur dedaunan lainnya memiliki kandungan konsentrasi nitrat. (News.com.au)

Zat-zat tersebut bisa memberikan dampak pada pembuluh darah pembawa oksigen dan menyebabkan kondisi yang diketahui sebagai 'Baby Blue Syndrome' yang mempengaruhi anak-anak.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya