Kisah Perjuangan Wanita Menyusui Anak

Seorang ibu sekaligus penulis blog dari Perth ini buka-bukaan tentang pengalaman menyusuinya yang tak seindah bayangan.

oleh Alexander Lumbantobing diperbarui 27 Feb 2016, 20:29 WIB
Diterbitkan 27 Feb 2016, 20:29 WIB
Begini Sisi Kelam Ibu Menyusui *FOTO
Seorang ibu dari Perth, Australia, mencurahkan hatinya tentang perjuangan menyusui sendiri anak-anaknya. (Sumber Constance Hall via Instagram)

Liputan6.com, Perth - Banyak wanita yang menunggu-nunggu awal kehidupan sebagai seorang ibu, termasuk saat menyusui. Namun demikian, ketika tiba masanya kenyataannya bisa sangat berbeda.

Dikutip dari Daily Mail pada Sabtu (27/2/2016), seorang ibu sekaligus penulis blog dari Perth ini buka-bukaan tentang pengalaman menyusuinya yang tak seindah bayangan.

Constance Hall (32), ibu 3 anak yang berasal dari kota Perth ini, memberikan rincian pengalamannya menyusui anak-anaknya melalui unggahan di Facebook yang dibagikan kepada 448.000 pengikut.

Dalam postingannya, Hall mengungkapkan pengalamannya ketika menyusui anak pertamanya.

"Ketika saya mulai menyusui, saya tidak menduga sampai menangis kesakitan karena pendarahan dan puting merekah yang disedot begitu semangat oleh anaknya. Sehingga menyebabkan penderitaaan..."

Ia kemudian mengatakan bahwa sulit mengajari bayi menyusu dengan baik.

Melalui unggahannya, Hall memasang sejumlah foto dirinya sedang menyusui sekaligus menulis efek samping kegiatan tersebut.

Seorang ibu dari Perth, Australia, mencurahkan hatinya tentang perjuangan menyusui sendiri anak-anaknya. (Sumber Constance Hall via Instagram)

Hall menuliskan bagaimana ia tadinya mengira menyusui sebagai cara untuk memperkuat ikatan dengan anak-anaknya. Tapi ternyata salah.

Menurutnya, anak kembarnya tak lagi menyusu ketika berusia 6 bulan, dan keterikatannya dengan mereka malah semakin baik ketika ia berhenti menyusui.

"Apakah ikatan saya dengan mereka berubah? Malah tambah kuat. Ikatan ibu dan anak dengan semua anak semakin bertambah karena aku menjadi lebih tenang, santai, istirahat lebih baik. Mengenai si kembar, rasa santai itu hadir dalam bentuk susu formula.”

Ia kemudian memberi nasihat kepada para folowernya -- yang disebutnya sebagai Ratu -- agar jangan pernah merasa gagal menjadi seorang ibu karena tidak menyusui sendiri.

"Seorang Ratu tidak gagal. Sebagian melanjutkannya, sebagian berubah pikiran, sebagian memang tidak pernah menginginkannya, dan sebagian lagi tidak punya pilihan lain. Tapi tidak satupun yang gagal. Bayinya kenyang? Nah, berarti sang Ratu sudah sukses," tulis Hall bangga.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya