Kemlu: Tak Ada WNI di Egypt Air yang Dibajak

Meski tak ada WNI, kondisi terbaru terkait kejadian itu terus dimonitor pihak KBRI Kairo.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 29 Mar 2016, 18:29 WIB
Diterbitkan 29 Mar 2016, 18:29 WIB
20160329-Dibajak, Pesawat EgyptAir Dipaksa Mendarat di Siprus-Siprus
Kru pesawat milik maskapai Mesir, EgyptAir, dibebaskan oleh pembajak di Bandara Larnaca, Siprus, Selasa (29/3). Pesawat yang bertolak dari kota Alexandria menuju Kairo itu dibajak dan dipaksa mendarat di Siprus. (REUTERS/Yiannis Kourtoglou)

Liputan6.com, Siprus - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir mengatakan tidak ada WNI dalam penerbangan Egypt Air. Pesawat bernomor penerbangan MS 181 ini diketahui sempat mengalami pembajakan.

"Informasi yang kami terima dari KBRI sampai saat ini diumumkan tidak ada WNI yang berada di dalam pesawat tersebut," sebut pria yang kerap disapa Tata ini di kantor Kemlu, Jakarta Selasa (28/3/2016).

 

Meski tak ada WNI, kondisi terbaru terkait kejadian itu terus dimonitor pihak KBRI Kairo. Pemantauan dilakukan bekerja sama dengan Otoritas Mesir.

"KBRI terus pantau perkembangan di sana dan berkoordinasi dengan otoritas setempat. Kita sudah berhubungan dengan KBRI dan informasi yang terakhir adalah memang tidak ada WNI di dalam pesawat itu," sambung dia.

"Kita minta warga Indonesia yang ada di Mesir untuk tetap waspada dan ikuti petunjuk yang diberikan oleh otoritas setempat," jelas Tata.

Burung besi bernomor penerbangan MS 181 itu seharusnya mendarat di Kairo pada pukul 7.15 pada Selasa (29/3/2016). Namun, salah seorang pembajak memaksa untuk mendarat di Bandara Larnaca, Siprus.

Menteri Penerbangan Sipil Siprus, Sherif Fathy, menyatakan melalui sesi konferensi pers beberapa saat lalu bahwa masih ada beberapa penumpang yang ditahan dalam pesawat oleh pembajak.

"Sampai detik ini, belum ada permintaan apa pun dari pembajak," ungkap Fathy.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya