Pemerintah Jepang Anugerahkan Bintang Jasa untuk 4 Tokoh RI

Mereka diberikan penghargaan tersebut atas jasa-jasanya memperkokoh hubungan antara Jepang dan Indonesia.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 29 Apr 2016, 21:51 WIB
Diterbitkan 29 Apr 2016, 21:51 WIB
[Bintang] Bendera Jepang
Bendera Jepang (via onlinestores.com)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Jepang memberikan penganugerahan bintang jasa untuk musim semi tahun 2016. Empat orang yang menerima penghargaan itu adalah Warga Negara Indonesia (WNI).

Mereka diberikan penghargaan tersebut atas jasa-jasanya memperkokoh hubungan antara Jepang dan Indonesia.

"Mohammad Nuh menerima bintang tanda jasa The Order of the Rising Sun, Gold and Silver Star," jelas Kedutaan Besar Jepang di Indonesia melalui keterangan tertulis yang diterima Jumat (29/4/2016).

M Nuh adalah mantan Rektor Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya. Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nasional tersebut berkontribusi telah mempromosikan pertukaran pendidikan ilmu pengetahuan dan peningkatan saling pengertian antara Jepang dan Indonesia.

Selama menjabat, M Nuh dianggap telah memperkuat hubungan kerja sama dengan Jepang di bidang pendidikan dan kebudayaan dalam kaitannya dengan Peraturan Perlindungan Warisan Budaya. Ia berjasa untuk mengerahkan segenap upaya dalam membuka kembali kegiatan pemulangan tulang-belulang eks tentara Jepang, yang sempat terhenti pada tahun 2009.

"Kedua, I Ketut Surajaya yang menerima bintang tanda jasa: The Order of the Rising Sun, Gold Rays with Neck Ribbon," imbuh pihak kedutaan Jepang.

I Ketut Surajaya merupakan Ketua Program Studi Jepang Universitas Indonesia. Mantan Ketua Asosiasi Studi Jepang di Indonesia tersebut dianggap berjasa dalam kontribusinya bagi penguatan hubungan kedua negara melalui bidang studi ke-Jepangan dan pendidikan Bahasa Jepang di Universitas Indonesia.

Beliau juga merupakan salah satu anggota inti Komite Perencanaan Pembangunan Universitas Darma Persada yang telah berperan sejak awal penyusunan konsep pendirian universitas ini.

Universitas Darma Persada adalah universitas pertama di dunia yang didirikan oleh para alumni dari Jepang.

Yang ketiga adalah Ibrahim Teruko yang menerima bintang tanda jasa: The Order of the Sacred Treasure, Gold and Silver Rays.

Mantan Staf Kedutaan Besar Jepang di Indonesia tersebut memberikan kontribusi dalam kegiatan diplomatik Kedutaan Besar Jepang di Indonesia.

Perempuan yang bekerja selama 34 tahun sebagai staf lokal Kedubes Jepang ini, memiliki banyak relasi di instansi pemerintah Indonesia dan organisasi swasta di Indonesia. Selain sangat membantu kelancaran tugas-tugas dari kedutaan, beliau juga berupaya bagi pertukaran budaya kedua negara Jepang dan Indonesia melalui penyebaran budaya Cha no Yu (upacara minum teh Jepang).

"Yang keempat, Elis Indirayanti. Menerima bintang tanda jasa: The Order of the Sacred Treasure, Gold and Silver Rays," tambah pihak kedubes Jepang.

Mantan staf Kedutaan Besar Jepang di Indonesia ini bekerja selama 30 tahun sebagai staf lokal Jepang di Indonesia. Ia turut mendukung kegiatan diplomatik Kedutaan Besar Negeri Sakura di Tanah Air.

Beliau memiliki banyak relasi di instansi pemerintah Indonesia dan organisasi swasta di Indonesia, sehingga sangat membantu kelancaran tugas-tugas Kedutaan Besar.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya