Horor Perkelahian Massal di Pemakaman Moskow, 2 Tewas

Menurut laporan kantor berita Rusia, hingga 200 orang ikut ambil bagian dalam perkelahian massal di barat daya pemakaman Khovanskoye.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 14 Mei 2016, 22:27 WIB
Diterbitkan 14 Mei 2016, 22:27 WIB
Ilustrasi Kerusuhan
Ilustrasi Kerusuhan, Pengrusakan dan Tawuran (Liputan6.com)

Liputan6.com, Moskow - Kericuhan terjadi di Moskow, Rusia. Korban pun berjatuhan, sementara puluhan lainnya diamankan kepolisian setempat.

"Dua orang tewas dalam perkelahian massal di pemakaman Moskow," kata polisi seperti dikutip dari BBC, Sabtu (14/5/2016).

"Lebih dari 50 orang ditangkap polisi," jelas Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Rusia yang dilaporkan kantor berita Rusia Interfax.

Menurut laporan kantor berita Rusia itu, hingga 200 orang ikut ambil bagian dalam perkelahian di barat daya pemakaman Khovanskoye -- situs seluas 200 hektare di pinggiran barat daya Moskow -- yang terbesar di wilayah itu.

"Korban tewas setelah ditabrak orang lain mencoba melarikan diri dengan mobil," seorang juru bicara polisi menambahkan.

Kementerian itu juga menegaskan bahwa perkelahian massal itu melibatkan senjata api, meskipun tidak ada laporan cedera akibat terkena tembakan.

"Perkelahian itu diduga kuat disebabkan oleh sengketa teritorial antara dua kelompok yang berbeda dari pekerja pemakaman," beber juru bicara polisi setempat, Sofya Khotina.

Khotina kemudian mengatakan kedua orang yang tewas terlibat dalam perkelahian massal, mengoreksi laporan sebelumnya bahwa perwira polisi sebagai salah satu korban meninggal dunia.

Media Rusia itu juga menuliskan, bahwa kelompok etnis dari eks Soviet Central Asia dan Kaukasus berebut layanan bisnis yang menguntungkan dari pemakaman itu.

Dari laporan-laporan yang beredar, polisi sempat melepaskan tembakan ke udara dalam upaya meredam aksi kekerasan yang terjadi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya