Top 3: Waspada Gejala 'Bisu' Serangan Jantung

Para ahli berkata, 45 persen orang yang mengalami serangan jantung diam-diam tak menyadarinya. Mereka justru mengira menderita tegang otot.

oleh Arie Mega PrastiwiAlexander LumbantobingCitra DewiNurul Basmalah diperbarui 19 Mei 2016, 09:00 WIB
Diterbitkan 19 Mei 2016, 09:00 WIB
Bisakah Seseorang Selamat dari Serangan Jantung?
Para ahli kardiovaskuler mengungkap fakta menarik seputar serangan jantung.

Liputan6.com, Winston-Salem - Pernahkah Anda merasa letih yang tak beralasan dan sakit pada pangkal lengan? Jika pernah, sebaiknya Anda segera memeriksakan diri ke dokter. 

Gejala seperti flu, kelelahan yang tidak dapat dijelaskan, dan perasaan tak nyaman di rahang, punggung atas, maupun lengan, ternyata merupakan tanda-tanda Anda mengalami serangan jantung 'silent' atau diam-diam.

Artikel mengenai gejala penyakit serangan jantung diam-diam, yang banyak tidak disadari, menjadi bacaan yang menarik perhatian pembaca Liputan6.com kanal Global edisi Kamis (19/5/2016) pagi. 

Selain itu, dua artikel lainnya yang juga banyak diincar pembaca yaitu artikel mengenai 5 'surga dunia' yang hampir punah dan pertarungan seorang pria melawan buaya. 

Berikut Top 3 Global Selengkapnya:

1. Ini Gejala 'Tersembunyi' Serangan Jantung

Ilustrasi Serangan jantung (iStockphoto)

Menurut sebuah penelitian, banyak orang tak sadar mereka pernah menderita serangan jantung. Hal tersebut terjadi karena tidak terdapat tanda-tanda penyakit jantung pada umumnya sehingga si penderita tak menyadarinya.

Para ahli berkata, 45 persen orang yang mengalami serangan jantung diam-diam tak menyadarinya. Mereka justru mengira menderita tegang otot atau gangguan pencernaan.

Serangan jantung diam-diam dapat menyebabkan kerusakan yang sama seperti serangan jantung langsung. Namun jenis tersebut tak ditandai dengan gejala layaknya serangan pada umumnya, seperti nyeri di dada atau lengan.

Selengkapnya...

2. 5 'Surga Dunia' Ini Terancam Punah, Termasuk Bali?

Tumpukan sampah semacam ini kerap mengotori Pantai Kuta, Bali, terlebih saat musim hujan dan juga embusan Angin Muson Barat. (Liputan6.com/Yudha Maruta)

Pariwisata kerap kali menjadi pisau bermata dua. Di satu sisi menambah pemasukan bagi negara di satu lain kerusakan alam yang terjadi akibat banyak dijamah oleh para wisatawan. Tak sedikit dari mereka melakukan vandalisme di tempat-tempat wisata itu.

Hal itu yang membuat Thailand memutuskan untuk menutup pulau terindah Koh Tachai karena terlalu banyak menampung banyak turis.

Pulau primitif itu seharusnya hanya bisa menampung 70 orang tapi kenyataannya menampung lebih dari 1.000 orang per hari. Belum lagi kios makan dan kapal-kapal turis.

Selengkapnya...

3. Pria Ini Berhasil Hidup Setelah 3 Jam 'Perang' Lawan Buaya

Ketika sedang mencoba membawa wadah penampung kepiting ke perahu kecil mereka, seekor buaya menjungkir balikkan perahu.

Dua orang pria dari Provinsi Victoria, Australia, dilaporkan pergi berkemah di dekat Gunn Point, sekitar 38 km arah barat laut dari Darwin pada Selasa 17 Mei kemarin. Sayangnya, hanya satu dari dua pria tersebut yang berhasil kembali ke daratan. 

Pria beruntung tersebut kemudian menceritakan sebuah cerita menegangkan serta memilukan, tentang apa yang dia dan teman malangnya alami saat memancing. 

Kisah itu dimulai dari saat kedua pemancing itu tengah mencoba meraih wadah penampung kepiting. Sesaat sebelum mereka berhasil menyentuh wadah itu, tiba-tiba mereka dikejutkan oleh aksi buaya yang cukup besar. Buaya itu mencoba membalikkan perahu mereka.

Selanjutnya...

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya