Liputan6.com, Damaskus - Berbicara dengan aksen London yang kental, seorang anggota kelompok teroris ISIS mengatakan ia merindukan rumahnya, termasuk Greggs -- merek sebuah toko roti terkenal di Inggris. Hal itu terungkap dalam wawancaranya dengan seorang jurnalis asal Amerika Serikat (AS).
Anggota ISIS yang dikenal dengan nama Abu Abdullah Britani itu terekam kamera menggunakan penutup wajah dan kacamata. Tak ketinggalan, ia juga menenteng senjata.
Â
Baca Juga
Baca Juga
"Yah, saya rindu rumah," ujar ayah dua anak itu seperti dilansir Daily Mail, Jumat (20/5/2016).
Ia sempat tertawa sebelum akhirnya membuat pengakuan lain.
"Saya merindukan beberapa teman, keluarga, ada beberapa orang di keluarga yang begitu saya rindukan...Saya rindu Greggs," kata pria itu.
Advertisement
Namun pria itu memiliki jawaban sendiri ketika ia disodorkan pertanyaan jika begitu merindukan rumah kenapa tak kembali.
"Tidak, saya tidak akan kembali dan saya jelas tidak memiliki rencana untuk kembali," tegas pria itu.
Abu Abdullah Britani diwawancarai oleh jurnalis AS itu untuk kepentingan pembuatan video dokumenter pada channel Face the Truth di sebuah situs berbagi video. Dalam rekaman berdurasi 30 menit itu, ia berbagi tujuan hidupnya.
"Saya ingin membalaskan dendam saudara perempuan yang telah diperkosa dan anak-anak yang dibunuh. Ini yang mendorong saya. Saya ingin melihat keluarga yang mengungsi kembali pulang ke rumah mereka dan saya ingin melihat tentara rezim hancur," imbuhnya.
Pemuda asal Inggris itu mengaku ia sempat terluka, namun menurutnya kerap kali militer Suriah berhasil melarikan diri sebelum ia mencapai posisi mereka.
"Biasanya, semuanya cukup tenang sampai waktu serangan tiba. Sebagian tembakan dari kita. Ketika memasuki sebuah pertempuran yang besar kami memiliki persenjataan dan artileri, namun secara umum rezim memiliki kekuatan yang cukup banyak, terutama dari udara," imbuhnya.
Tidak disebutkan lokasi dan waktu tepat pengambilan video ini. Dalam laporannya hanya disebut lokasi wawancara berada di Suriah.
Selama ini kelompok teroris ISIS dikenal kerap melakukan perekrutan dengan mengiming-imingi gaji yang besar bagi anggota. Kelompok itu juga menyebar janji-janji surga untuk menarik minat calon anggota baru.