Liputan6.com, Seoul - Pemerintah Korea Selatan (Korsel) tengah melakukan uji coba sistem baru untuk para wanita hamil pengguna kereta bawah tanah. Dengan alat terbaru ini, akan memungkinkan mereka terdeteksi tengah hamil dan segera diberikan tempat duduk oleh penumpang lain.
Sistem tersebut menggunakan bluetooth.
Baca Juga
Sebanyak 500 perempuan hamil ikut serta dalam uji coba yang dilaksanakan selama lima hari di kota Busan.
Advertisement
Dalam sistem ini, para perempuan hamil membawa sensor yang akan mengaktifkan lampu berwarna merah jambu, agar mereka diberi tempat duduk khusus orang hamil di angkutan umum rute Busan-Gimhae.
Sensor ini memiliki baterai yang bisa bertahan selama enam bulan, dan harus dipasang di luar tas agar memberi sinyal maksimum. Namun sensor itu tidak tahan terhadap air.
Proyek ini merupakan kerja sama dewan kota dengan pelaku bisnis setempat.
Sulit Dapat Duduk
Banyak perempuan hamil yang melaporkan kesulitan mendapat bangku di angkutan umum.
Di sisi lain banyak penumpang yang menyatakan tak tahu, apakah seorang perempuan hamil atau tidak. Menawarkan tempat duduk juga bisa dianggap perbuatan yang menyinggung di Korsel.
"Pertimbangan untuk itu adalah agar perempuan hamil mendapat perhatian dan bisa menggunakan angkutan umum dengan mudah dan nyaman," kata Wali Kota Busan Suh Byung-soo seperti dikutip dari BBC, Sabtu (5/6/2016).
Namun sistem sensor dan sinyal ini dianggap sebagian orang terlalu menarik perhatian.
"Saya merasa pemecahan ini terlalu rumit untuk masalah yang sederhana," kata jurnalis Ellie Gibson yang bekerja untuk situs web Scummy Mummies.
Sementara itu, di Inggris, perempuan hamil biasanya memakai pin dengan tulisan "Baby on Board". Penanda itu membuat penumpang lain sadar akan adanya perempuan hamil di dalam angkutan umum.