Liputan6.com, London Inggris dipastikan akan hengkang dari Uni Eropa menyusul hasil referendum yang menunjukkan kemenangan di kubu Brexit. Seperti dilansir CNN, saat ini jumlah perhitungan suara telah mencapai 98 persen.
Sementara, jumlah suara yang diperoleh kubu pro Brexit sekitar lebih dari 51 persen, jauh melampaui mereka yang menginginkan Inggris tetap berada di UE, yakni 48 persen.
Sebelumnya, Pemimpin Partai Independen Inggris (UKIP) Nigel Farage lebih dulu telah menyatakan bahwa 24 Juni merupakan hari kemerdekaan Inggris mengingat sejak awal referendum digelar kubu Pro-Brexit memimpin perolehan suara.
Baca Juga
Nigel Farage mengklaim kemenangan serta merayakan "kemerdekaan" dengan mengatakan "Ini adalah kemerdekaan bagi Inggris Raya."
Advertisement
Dilansir Liputan6.com dari The Telegraph, Jumat (24/6/2016), secara provokatif Farage bahkan mengatakan keluarnya Inggris akan membawa kehancuran bagi Uni Eropa.
Sebanyak 46,5 juta warga Inggris disebut telah memberikan suara dalam referendum yang digelar pada 23 Juni kemarin. Sementara itu, menyusul hasil jajak pendapat yang memenangkan kubu Brexit, muncul tuntutan agar Perdana Menteri David Cameron mengundurkan diri.
Nilai tukar pound sterling jatuh ke posisi terendah dalam 30 tahun terhadap dolar, seusai hasil referendum Brexit, Inggris keluar dari Uni Eropa
Nilai mata uang ini jatuh ke posisi terendah sejak 1985 setelah British Broadcasting Corp memprediksi kemenangan bagi para pemilih yang ingin keluar dari UE.
Referendum Inggris digelar di tengah cuaca ekstrem yang melanda negara itu. Beberapa tempat pemungutan suara (TPS) bahkan harus direlokasi karena banjir.