8 Bom Bunuh Diri Meledak di Lebanon, 5 Warga Tewas

Pihak keamanan meyakini, ISIS bertanggungjawab atas pengeboman di desa yang terletak di perbatasan Lebanon-Suriah itu.

oleh Citra Dewi diperbarui 28 Jun 2016, 07:03 WIB
Diterbitkan 28 Jun 2016, 07:03 WIB
Petugas membawa korban tewas akibat ledakan yang terjadi di Desa Qaa, Lebanon
Petugas membawa korban tewas akibat ledakan yang terjadi di Desa Qaa, Lebanon (Reuters)

Liputan6.com, Qaa - Sebanyak delapan pelaku bom bunuh diri menyerang Desa Qaa di Lebanon pada Senin, 27 Juni 2016. Akibat peristiwa tersebut, setidaknya lima orang meninggal dan puluhan lainnya terluka.

Pihak keamanan meyakini, ISIS bertanggung jawab atas pengeboman di desa yang terletak di perbatasan Lebanon-Suriah itu. Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada klaim dari kelompok radikal tersebut.

Seperti dikutip dari Reuters, Selasa (28/6/2016), serangan pertama yang melibatkan empat pelaku bom bunuh diri terjadi sebelum pukul 04.00 waktu setempat, dan menyebabkan lima warga meninggal.

Pelaku pertama bom bunuh diri meledakkan dirinya setelah ditemui seorang warga, dan tiga lainnya meledakkan diri satu per satu ketika orang-orang tiba di lokasi kejadian. Tentara Lebanon mengatakan, empat orang prajurit termasuk di antara mereka yang terluka.

Serangan kedua, yang juga melibatkan empat pelaku bom bunuh diri, terjadi pada sore hari ketika warga sedang mempersiapkan pemakaman bagi korban ledakan sebelumnya.

Berdasarkan keterangan pihak keamanan, dua dari empat pelaku meledakkan bom bunuh diri di luar sebuah gereja. Petugas medis menyebutkan, tak ada korban tewas namun sebanyak 15 orang terluka.

Dalam komentar kepada media lokal, Dewan Desa Qaa meminta warga untuk tinggal di rumah dan menembak siapa pun yang mencurigakan. Sementara itu, gubernur provinsi memberlakukan jam malam bagi pengungsi Suriah di area tersebut.

Petugas layanan keamanan Lebanon telah meningkatkan kewaspadaan atas serangan para militan minggu-minggu ini. Negara tersebut telah berulang kali mendapat serangan dari kelompok militan terkait dengan perang di negara tetangganya, Suriah.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya