Bandara Istanbul Sudah Beroperasi Normal, Kudeta Turki Berakhir?

Staf KJRI Istanbul, Turki dilaporkan sudah mendapatkan akses ke Bandara Ataturk.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 16 Jul 2016, 15:28 WIB
Diterbitkan 16 Jul 2016, 15:28 WIB
Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu, Lalu Muhammad Iqbal menanggapi kudeta Turki.(Liputan6.com/Yoppy Renato)
Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu, Lalu Muhammad Iqbal menanggapi kudeta Turki.(Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Ankara - Dubes RI Ankara, Wardana, menginformasikan situasi di negeri pimpinan Recep Tayyip Erdogan sudah berangsur pulih, setelah beberapa jam sebelumnya dalam kondisi mencekam akibat kudeta Turki.

"Laporan terakhir diterima bahwa staf KJRI Istanbul sudah mendapatkan akses ke bandara dan saat ini sedang menemui para WNI," ucap Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia, Lalu Muhammad Iqbal dalam keterangan tertulis yang diterima Sabtu (16/7/2016).

"Sementara itu Bapak Qomaruzzaman, salah seorang WNI yang terjebak di Bandara Attaturk, menyampaikan bahwa petugas-petugas bandara sudah kembali ke posisinya masing-masing dan bandara mulai berfungsi kembali," beber Iqbal.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi terus memantau situasi dan berkomunikasi dengan KBRI Ankara serta KJRI Istanbul, Turki. Ia meminta agar kedua perwakilan memastikan situasi atau kondisi WNI, baik yang tinggal di Turki maupun yang kemungkinan sedang transit, khususnya mereka yang saat ini terjebak di Bandara Attaturk, Istanbul.

Menlu Retno juga berkomunikasi langsung melalui telepon dengan perwakilan dari sekitar 60 WNI yang terjebak di Turki.

"Juga memberikan update situasi keamanan terakhir, serta memastikan bahwa KJRI Istanbul sudah mengetahui keberadaan mereka, dan akan segera memberikan bantuan yang diperlukan begitu dibuka akses ke bandara," jelas Iqbal.

Kudeta Turki terjadi pada Jumat, 15 Juli 2016 malam, setelah beberapa helikopter militer terbang rendah di pusat kota dan para tentara memblokir jalan, jembatan, dan bandara.

Turki kini dalam kondisi siaga setelah sebuah faksi militer menyatakan telah mengambil alih kekuasaan.

Kedua pihak saling mengklaim sebagai pemenang, belum jelas siapa yang memegang kendali kudeta Turki: militer atau Pemerintahan Recep Tayyip Erdogan.

Di dua kota utama, Ankara dan Istanbul, dilaporkan terjadi kontak senjata dan jatuhnya korban jiwa. Informasi terakhir dilaporkan ada 60 orang menjadi korban. Sementara 130 orang lain ditangkap terkait Kudeta Turki.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya