Detik-Detik Lava 'Tersenyum' Mengalir ke Samudera Pasifik

Meskipun telah aktif sejak 1983, ini kali pertamanya lava 'tersenyum' tersebut mencapai lautan.

oleh Nurul Basmalah diperbarui 31 Jul 2016, 18:55 WIB
Diterbitkan 31 Jul 2016, 18:55 WIB
Detik-detik Lava 'Tersenyum' Hawaii Mengalir ke Samudera Pasifik
Ini kali pertamanya aliran lava Kilauea mencapai Samudera Pasifik sejak tahun 1983 (Paradise Helicopters/Dailymail.com)

Liputan6.com, Honolulu - Seorang fotografer berhasil mengabadikan foto aliran lava 'tersenyum' yang luar bisa di Gunung Api Kilauea, Hawaii, Samudera Pasifik.

Rekaman aliran api tersebut mengalir dari puncak gunung menuju lautan pun berhasil diambil oleh Paradise Helicopters, minggu lalu, dikutip dari Daily Mail, Minggu (31/7/2016).

Dalam video tersebut terlihat lava di Kilauea mengaliri lereng gunung di Hawaii Volcanoes National Park, menuju lautan lepas Samudera pasifik.

Di dalam rekaman tersebut terlihat retakan lava di dalam kawah api membentuk gambar emoji 'tersenyum', sebelum akhirnya pecah dan mengalir ke laut.

Kilauea merupakan salah satu gunung api paling aktif di dunia. Gunung tersebut merupakan 'perisai' yang membentuk sisi tenggara Big Island, Hawaii.

Gunung api tersebut menjulang setinggi 4.190 kaki di atas permukaan laut dan membentang seluas 14 persen dari Big Island.

Meskipun telah aktif sejak 1983, ini kali pertamanya lava 'tersenyum' tersebut mencapai lautan (Paradise Helicopters/Dailymail.com).

Sejak Mei 2016, aliran lava sepanjang 6,5 mil mengalir di sepanjang sayap selatan Kilauea, selebar 20 meter, hingga akhirnya 'menetes' di Samudera pasifik pada 26 Juli 2016 pagi waktu setempat.

Saat mencapai lautan, aliran lava tersebut membentuk gumpalan uap besar dan mulai membeku menjadi batu -- merupakan atraksi yang disukai pengunjung.

Meskipun telah aktif sejak 1983, ini kali pertamanya lava 'tersenyum' tersebut mencapai lautan (Paradise Helicopters/Dailymail.com).

Menurut badan peneliti pergerakan alam, USGS, fenomena alam tersebut bisa sangat membahayakan bahkan mematikan, jika wisatawan berada terlalu dekat.

Badan tersebut bahkan telah mengeluarkan peringatan daftar bahaya yang diakibatkan oleh runtuhan tepian tebing, asap asam, gumpalan uap, dan aliran lava cepat (jet lava).

Peringatan tersebut belum termasuk risiko terkilir, serangan uap panas, dan luka lainnya saat mendaki ke kawah gunung.

Meskipun telah aktif sejak 1983, ini kali pertamanya lava 'tersenyum' tersebut mencapai lautan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya