Liputan6.com, Mexico City - Anak dari gembong narkoba Meksiko Joaquin "El Chapo" Guzman, diculik dari sebuah restoran di Puerto Vallarta.
Menurut Jaksa Agung Jalisco, Eduardo Almaguer, anak El Chapo, yakni Jesus Alfredo Guzman (29) merupakan salah satu dari enam orang yang diculik pada Senin, 15 Agustus 2016.
Baca Juga
"Hingga saat ini, kami telah mengidentifikasi empat orang yang diculik. Salah satunya adalah Jesus Alfredo Guzman," ujar Almaguer seperti dikutip dari CNN, Rabu (17/8/2016).
Advertisement
Pada Selasa 16 Agustus 2016, pengacara keluarga Guzman, Pablo Badillo mengatakan bahwa kemungkinan besar Ivan Archivaldo--kakak Jesus Alfredo--diculik dari restoran.
Badillo memberi keterangan, keluarga Guzman menghubunginya pada Selasa sore dan mengatakan bahwa kemungkinan Ivan Archivaldo yang diculik sangat tinggi.
Sebelumnya Almaguer juga mengatakan, Ivan Archivaldo merupakan salah satu korban penculikan, meski ia kembali menarik klaimnya.
Nama Ivan Archivaldo pun tak disebut dalam konferensi pers yang dilakukan pada Selasa malam dan tak jelas apakah ia termasuk korban penculikan.
Tentara Meksiko, polisi federal, polisi negara, dan kantor kejaksaan negara dikerahkan untuk menemukan korban penculikan.
"Kami belum menerima adanya keluhan atau panggilan dari keluarga yang hilang. Pada saat yang sama, kami juga belum menerima panggilan dari siapa pun yang menunjukkan bahwa ada orang yang meminta organisasi mengenai siapa pun," ujar Almaguer.
Peristiwa penculikan terjadi di sebuah restoran kelas atas bernama La Leche. Tujuh orang bersenjata menyerbu tempat tersebut, memisahkan laki-laki di kelompok Guzman dari sembilan perempuan yang menemani mereka.
"Saya ingin mengatakan dengan tepat bahwa Jesus Alfeedo Guzmana Salazar adalah putra dari Joaqin Guzman. Ini bagaimana kita telah menyebutnya dengan informasi yang ditemukan di dalam kendaraan serta melalui penyelidikan. Juga, melalui laporan saksi mata," kata Almaguer.
Sementara itu saat ini El Chapo ditahan di sebuah penjara di Juarez, Meksiko, di mana pengacaranya melawan upaya untuk mengekstradisi ke Amerika Serikat.
Pada 2008, anggota kelompok kartel tandingan El Chapo, menembak salah satu anak gembong narkoba tersebut bernama Edgar Beltran Guzman, di sebuah tempat parkir pusat perbelanjaan Meksiko.