Terombang-ambing di Laut Libya, 6.500 Imigran Berhasil Dievakuasi

Dalam rekaman video yang beredar, disebutkan imigran dari Eritrea dan Somalia bersorak menuju kapal penyelamat.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 30 Agu 2016, 08:20 WIB
Diterbitkan 30 Agu 2016, 08:20 WIB
Imigran di Libya. (Reuters)
Imigran di Libya. (Reuters)

Liputan6.com, Sabratha - Sekitar 6.500 imigran yang terombang-ambing di perairan Libya pada Senin 29 Agustus 2016 waktu setempat berhasil diselamatkan. Penjaga pantai Italia mengatakan, upaya tersebut dilakukan dalam salah satu operasi terbesar dari sejenisnya sampai saat ini.

"Sekitar 40 misi penyelamatan terkoordinasi berlangsung sekitar 20 km (12 mil) dari kota Libya, Sabratha, jelas penjaga pantai Italia seperti dikutip dari BBC, Selasa (30/8/2016).

Dalam rekaman video yang beredar, disebutkan imigran dari Eritrea dan Somalia bersorak menuju kapal penyelamat. Sementara unit penyelamat lainnya mengevakuasi bayi dan anak-anak.

Operasi yang dilakukan pada Senin, melibatkan kapal dari Italia serta lembaga perbatasan Uni Eropa Frontex dan LSM Proactiva Open Arms dan Medecins Sans Frontieres.

"Para migran berangkat dengan kapal penuh sesak dan dalam kondisi aman, dengan bahan bakar yang cukup untuk menunggu tim penyelamat," demikian dilaporkan media setempat.

Pada hari Minggu 28 Agustus, lebih dari 1.100 migran diselamatkan di daerah yang sama.

Ketidakstabilan di Libya telah membuat negara itu menjadi jalur untuk penyelundupan manusia keluar dari sana.

Tahun lalu lebih dari 1 juta imigran -- banyak yang melarikan diri dari perang saudara di Suriah -- tiba di Eropa. Hal itu memicu krisis ketika negara berjuang untuk mengatasi masuknya gelombang imigran, dan menciptakan divisi di Uni Eropa untuk mencari cara terbaik untuk mengelola masyarakat baru tersebut.

Pada bulan Maret, Uni Eropa mencapai kesepakatan dengan Turki untuk mencoba menghentikan migran menyeberang dari Turki ke Yunani, sementara negara-negara Balkan menutup perbatasan mereka untuk migran, langkah yang telah mengurangi jumlah kedatangan menggunakan apa yang disebut Mediterania rute timur.

Namun, migran dari negara-negara Afrika seperti Eritrea dan Somalia serta negara-negara Afrika barat seperti Nigeria dan Gambia terus menerus mencoba persimpangan dari Libya ke Italia.

Sekitar 106.000 orang telah tiba di Italia sejauh tahun ini, sementara 2.726 tercatat tewas dalam upaya pelariannya menurut data International Organization for Migration (IOM) atau Organisasi Internasional untuk Migrasi.

IOM mengatakan ada lebih 275.000 imigran di Libya menunggu untuk melakukan perjalanan ke tempat lain.

Secara keseluruhan, sekitar 284.000 migran telah memasuki Eropa tahun ini melalui berbagai rute transit di Afrika, Asia atau Timur Tengah.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya