Pejabat AS Beri 3 'Resep' Agar RI Jadi Negara Maritim Kuat

Menurut Sean Moon jika Indonesia ingin menjadi poros maritim dunia terdapat tiga langkah yang harus dilakukan. Apa saja?

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 14 Sep 2016, 21:34 WIB
Diterbitkan 14 Sep 2016, 21:34 WIB
Penasihat Senior Bidang Perbatasan, Imigrasi dan Perdagangan Departemen Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat, Sean Moon
Penasihat Senior Bidang Perbatasan, Imigrasi dan Perdagangan Departemen Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat, Sean Moon (Liputan6)

Liputan6.com, Jakarta - Sejak awal memerintah, Presiden Joko Widodo menargetkan untuk menjadikan Indonesia poros maritim dunia. Berbagai upaya dilakukan demi memenuhi cita-cita tersebut.

Termasuk membuat tol laut hingga yang terbaru adalah peresmian Terminal Peti Kemas Kalibaru di Tanjung Priok.

Langkah-langkah tersebut direspons oleh Penasihat Senior Bidang Perbatasan, Imigrasi dan Perdagangan Departemen Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat (AS), Sean Moon. Menurutnya, kebijakan itu tepat dilakukan.

Meski demikian, untuk menjadi negara maritim kuat langkah yang telah diambil tak cukup. Harus ada terobosan baru demi mewujudkan cita-cita itu.

"Pertama Indonesia harus meningkatkan kesadaran soal pentingnya kemaritiman," sebut Moon di pusat kebudayaan AS, @america, Rabu (14/9/2016).

Ia menambahkan selain peningkatan kesadaran ada hal lain yang musti diperbuat. Tindakan tersebut adalah melatih generasi muda.

"Pemuda Indonesia akan menjadi pemimpin di masa depan, mereka perlu dilatih dalam bidang kemaritiman untuk lebih baik dari profesional di bidang tersebut," paparnya.

Pelatihan pada generasi muda, kata Moon, buka sesuatu yang sulit. Hal ini bisa dimulai dari universitas-universitas dan sekolah tinggi.

"Latih mereka lebih dari standar yang ada," paparnya.

Dia menegaskan, dua cara di atas tak cukup. Masih ada langkah yang ia yakini jika dilakukan dapat mewujudkan keinginan Indonesia untuk unggul di bidang kemaritiman.

"Yang terakhir adalah membuat rencana, rencanakan pembuatan pelabuhan baru serta rencanakan bagaimana membuat pelabuhan tersebut terintegrasi. Jadi Indonesia harus berpikir besar, karena itu adalah awalan dari visi yang luar biasa," pungkas dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya