Liputan6.com, Roma - Penangkapan bos mafia paling berbahaya, Antonio Pelle menghebohkan publik Italia. Pasalnya, ia diciduk ketika tengah berada di atas lemari.
Nama Pelle masuk dalam daftar 10 buronan mafia paling berbahaya versi Kementerian Dalam Negeri Italia. Sebelumnya, ia telah dijatuhi hukuman 20 tahun penjara atas dakwaan terlibat dengan organisasi mafia dan bisnis senjata serta obat-obatan. Demikian seperti dilansir The Guardian, Kamis (6/10/2016).
Tapi pada 2011 lalu, Pelle berhasil kabur dari rumah sakit di mana ia dirawat di wilayah selatan Italia, Reggio Calabria.
Advertisement
Dari video penangkapan yang beredar, bos mafia itu terlihat berada di atas sebuah lemari di rumahnya di Benestare. Ternyata ada sebuah lubang di balik lemari yang menjadi pintu masuk ke tempat persembunyian Pelle selama ini.
Setelah bicara cukup singkat dengan polisi, pria itu pun memutuskan turun dari atas lemari.
"50 anggota polisi menyisir setiap area dari vila berlantai dua yang selama ini menjadi tempat tinggal Pelle. Dibutuhkan mata yang sangat awas untuk menemukan tempat persembunyiannya," ujar Komandan Polisi, Fransesco Ratta.
Dalam video yang sama juga ditunjukkan terdapat matras tidur, kipas angin, uang tunai, tisu toilet, dan sejumlah botol air di tempat persembunyian bos mafia itu.
Pelle atau yang memiliki panggilan 'Mamma' ini pertama kali dipenjara pada 2008 lalu sebelum akhirnya ia melarikan diri. Menurut kantor berita Italia, ANSA, pada 2014 Pelle merupakan bos dari kelompok mafia 'Ndrangheta.
Seperti dikutip dari CNN, kelompok mafia ini terkait dengan penjualan obat-obatan terlarang di Amerika Selatan dan Tengah, Kanada, dan Amerika Serikat (AS). Lantas, pada 2007 diketahui terjadi perseteruan dalam klan Pelle yang berujung pada tewasnya enam orang di sebuah restoran Italia di Duisburg, Jerman.
Selama dua dekade terakhir, 'Ndrangheta yang terbentuk pada 1860-an diakui sebagai kelompok mafia Italia paling kuat dan kaya. Kelompok ini terlibat dalam berbagai tindak kriminal mulai dari penculikan, korupsi, perjudian, bisnis obat-obatan terlarang hingga pembunuhan.