10 Warisan Perang Dunia yang Tak Disadari Manusia

Kejadian-kejadian besar yang mengubah dunia tidak hanya mengubah segala sesuatu pada saat terjadinya, tapi juga berdampak jangka panjang.

oleh Alexander Lumbantobing diperbarui 09 Nov 2016, 20:22 WIB
Diterbitkan 09 Nov 2016, 20:22 WIB
Perang Dunia I
Sejumlah prajurit dalam Perang Dunia I

Liputan6.com, New York - Kita cenderung mengira bahwa sejarah sekedar kumpulan kejadian-kejadian abstrak yang mengawang-awang di dunia lain, tapi sebenarnya semua terkait sepanjang garis waktu.

Kejadian-kejadian besar yang mengubah dunia tidak hanya mengubah segala sesuatu pada saat terjadinya, tapi juga memberi dampak jangka panjang, bahkan hingga sekarang.

Dikutip dari Listverse pada Rabu (9/11/2016), berikut ini adalah 10 hal di masa kini yang sebenarnya merupakan 'warisan' dari Perang Dunia I:

1. Undang-undang Spionase dan Penghasutan

Kejadian-kejadian besar yang mengubah dunia tidak hanya mengubah segala sesuatu pada saat terjadinya, tapi juga berdampak jangka panjang. (Sumber Underwood & Underwood)

Ketika Woodrow Wilson menyatakan perang pada 1917, ia memberikan pidato di depan Kongres yang isinya memperingatkan tentang banyaknya warga Amerika Serikat yang tidak setia.

Bagi mereka yang merugikan upaya peperangan, Wilson memberlakukan represi tegas. Ia menetapkan Undang-undang (UU) Spionase dan Penghasutan guna mengadili orang yang mengancam "pertahanan nasional."

UU ini memberikan wewenang kepada pemerintah untuk melakukan sensor terhadap surat kabar dan film, dan juga memenjarakan warga yang menolak wajib militer serta menjadikan penghinaan Konstitusi sebagai kejahatan pidana federal.

Pemerintah AS memenjarakan ribuan orang semasa pemerintahan Wilson. Namun demikian, pada 1919, Mahkamah Agung memutuskan bahwa aturan itu melanggar Amandemen Pertama dan kebebasan berpendapat dan penggunaannya hingga sekarang, tapi penggunaannya diteruskan hingga sekarang.

Paling anyar, UU itu dipergunakan untuk memenjarakan Chelsea Manning (dulunya bernama Bradley Manning) dan akan dipakai untuk menjerat Edward Snowden jika ia tertangkap

2. Panen Bom

 

Kejadian-kejadian besar yang mengubah dunia tidak hanya mengubah segala sesuatu pada saat terjadinya, tapi juga berdampak jangka panjang. (Sumber Wikimedia)

Para petani di Prancis, Jerman, dan Belgia masih dihadapkan pada risiko menjadi korban amunisi yang digelar semasa Perang Dunia I.

Ketika sedang membajak ladang, mereka masih menemukan beberapa ton senjata belum meledak. Kadang-kadang bom meledak.

Ada sejumlah tim yang mengabdikan diri menemukan dan menjinakkan senjata-senjata itu sebelum terjadi sesuatu. Misalnya, Michael Colling bahkan selalu menggunakan topeng gas, seakan perang tak pernah usai.

Pada 2012, Belgia menemukan 105 ton persenjataan, termasuk gas beracun. Temuan demikian diistilahkan "panen besi". Pada 2004, suatu situs di Jerman menguak 3.000 bom yang gagal ledak.

Tapi itu belum apa-apa. Selama Perang Dunai I, ada 1,4 miliar perluru meriam ditembakkan dan masih saja orang meninggal karenanya sekarang ini.

3. Sampanye

 

Kejadian-kejadian besar yang mengubah dunia tidak hanya mengubah segala sesuatu pada saat terjadinya, tapi juga berdampak jangka panjang. (Sumber listverse,com)

Kadang-kadang terdengar seseorang berkata dengan angkuh, "Sampanye (champagne) hanyalah sampanye kalau berasal dari kawasan Champagne di Prancis."

Masalahnya, kawasan penghasil sampanye di Prancis sebenarnya lumat dalam Perang Dunia I. Supaya sampanye tetap eksklusif berasal dari Prancis, ada suatu syarat dalam Perjanjian Versailles yang mensyaratkan bahwa seluruh dunia tidak boleh menyebut wine berbuih sebagai "champagne".

Negara-negara yang memberikan tandatangan pada Perjanjian Versailles sepakat tentang ini. Syarat ini masih berlaku hingga sekarang, walaupun agak melenceng dari tujuannya.

Di Amerika Serikat, masih banyak wine murahan buatan AS yang disebut sampanye. Orangpun pun masih bisa mabuk berat  karena sampanye, bukan oleh wine berbuih, karena senat AS tidak pernah meratifikasi Perjanjian Versailles. Secara teknis, AS masih dikecualikan dari perjanjian tersebut.

4. Zona Merah

 

Kejadian-kejadian besar yang mengubah dunia tidak hanya mengubah segala sesuatu pada saat terjadinya, tapi juga berdampak jangka panjang. (Sumber Professor Quicksand)

Beberapa kota di Prancis telah sedemikian hancur dan tercemar sehinga pemerintah Prancis menyita sebidang tanah yang lebih luas dari Paris dan menetapkannya tidak layak huni.

Beberapa kota di kawasan Champagne-Ardenne menjadi tempat pertempuran terparah selama perang. Warga mengungsi dan kota-kota di sana dihajar tembakan-tembakan meriam pada bulan Agustus.

Tanahnya menjadi sangat tercemar dan banyak bom gagal ledak. Penduduk tidak kembali lagi setelah perang. Pada 17 April 1919, pemerintah Prancis membeli tanah di sana dan menetapkannya tak layak huni.

Sejak saat itu, kawasan tersebut dikenal sebagai "Zone Rouge," suatu tempat yang hanya cocok untuk pelatihan militer, bukan untuk keperluan lain.

Sekarang ini sudah ada beberapa warga yang kembali setelah lahan menjadi lebih aman, walaupun sebagian besar kawasan masih dianggap tidak layak bagi kehidupan manusia.

5. Perantauan Hungaria

 

Kejadian-kejadian besar yang mengubah dunia tidak hanya mengubah segala sesuatu pada saat terjadinya, tapi juga berdampak jangka panjang. (Sumber Hungarian Free Press)

Perjanjian Trianon merupakan kesepakatan damai yang ditetapkan antara pihak Sekutu dan Hungaria pada 1920. Seperti halnya perjanjian lain terkait Eropa Tengah dan Selatan, selalu ada hal kacau balau tentang wilayah pihak yang kalah.

Memecah Kerajaan Austro-Hungaria berarti memecah kawasan di antara negara-negara yang menjadi pembentuk kerajaan itu. Hungaria paling tertohok dan dua per tiga wilayahnya diberikan kepada Yugoslavia dan Cekoslowakia.

Akibat tak sengaja keputusan itu adalah keberadaan jutaan orang Hungaria di negeri asing. Mereka terjebak di luar batas negara, tapi tidak bisa berbaur dengan negara barunya, sehingga terbentuklah kantung-kantung Hungaria.

Sekaarang, solusi Hungaria untuk masalah ini adalah dengan mendirikan ulang Kerajaan Hungaria.

Mereka menciptakan negara dalam negara dengan pemberian kewarganegaraan penuh, termasuk hak pemilu kepada ratusan ribu warga Hungaria yang tinggal di Romania.

Hal ini nyaris menyeret dua negara ke dalam peperangan, bahkan hingga 2013. Bahkan sampai mengundang demonstrasi kaum sayap kanan yang menyerukan “Batalkan Trianon", bahkan 1 abad setelah kesepakatan itu.

6. Utang

 

Kejadian-kejadian besar yang mengubah dunia tidak hanya mengubah segala sesuatu pada saat terjadinya, tapi juga berdampak jangka panjang. (Sumber listverse.com)

Perang Dunia I memang mahal, sehingga Inggris berubah dari negara pemberi pinjaman menjadi negara berutang, hanya dalam waktu 4 tahun saja.

Tidak ada yang dapat menduga betapa mahalnya perang itu dan lamanya masa waktu untuk membayar semua uang yang dipinjam. Sebagai pihak yang kalah, suatu syarat dalam Perjanjian Versailles meminta Jerman menanggung biaya perang.

Jerman baru saja melunasi utangnya. Pembayaran terakhir sebesar US$ 94 juta dibayarkan kepada Sekutu pada 2010. Jerman tidak sendirian, karena Inggris pun baru melunasi hutangnya sebesar 1,9 miliar poundsterling pada 2015.

7. ISIS

 

Kejadian-kejadian besar yang mengubah dunia tidak hanya mengubah segala sesuatu pada saat terjadinya, tapi juga berdampak jangka panjang. (Sumber Jerusalem Post)

ISIS tidak akan ada sendainya tidak ada Perang Dunia I. Gerombolan itu terang-terangan mengatakan akan membatalkan semua perjanjian Perang Dunia I yang dianggap membentuk Timur Tengah sekarang ini.

Agar diketahui, semua negara-bangsa Timur Tengah sekarang ini tidak ada sebelum 1914. Mereka kebanyakan menjadi bagian dari Kesultanan Ottoman.

Ketika kelihatannya Sekutu akan menang, Inggris dan Prancis memutuskan untuk membagi-bagi kawasan dan memasukannya dalam cengkeraman mereka, termasuk melalui perjanjuan Sykes-Picot.

Prancis dan Inggris membuat kesepakatan rahasia selama Perang Dunia I tentang siapa yang akan memiliki bagian-bagian Timur Tengah. Dalam kesepakatan, mereka memutuskan untuk membentuk Irak dan Suriah, lalu mencaploknya menjadi wilayah kekuasaan mereka.

Masalahnya, kesepakatan itu tidak mempertimbangkan bagaimana perasaan warga yang hidup di sana. Salah satu agenda besar ISIS adalah melebur garis-garis perbatasan.

Pada 2014, dalam salah satu video ISIS paling awal, mereka merekam sebuah bulldozer sedang meratakan gundukan tanah antara Irak dan Suriah, lalu kamera mengarah ke suatu rambu bertuliskan "Akhir dari Sykes-Picot."

8. Irlandia Terbelah

Kejadian-kejadian besar yang mengubah dunia tidak hanya mengubah segala sesuatu pada saat terjadinya, tapi juga berdampak jangka panjang. (Sumber National Library of Ireland on The Commons)

Di awal Perang Dunia I, Irlandia adalah bagian dari Inggris. Tapi, di akhir perang, Irlandia minta keluar.

Biasanya, para ahli sejarah menyebut Pemberontakan Paskah 196 sebagai awal muasal persoalan dan kekerasan Irlandia masa kini, dan kondisi itu tidak bisa tanpa dipengaruhi Perang Dunia I.

Peran serta militer Inggris menambah lebar jurang antara loyalis dan republikan di Irlandia. Warga Irlandia Utara berperang dan mati demi Inggris dan mereka tidak mau bergabung baik dengan nasionalis maupun republikan Irlandia karena, menurut mereka, tidak mau bergabung karena alasan yang salah.

Pihak loyalis Ulster juga mendukung mobilisasi kaum pria Irlandia, sedangakan kaum republikan, nasionalis, dan Katolik Roma menentang dengan gigih.

Ketegangan memuncak pada Paskah 1916, ketika James Connolly bersama dengan sekelompok sukarelawan menyerbu Dublin, menduduki Kantor Pos Besar dan menyatakan pendirian Republik Irlandia.

Kejadian ini menjurus kepada kekerasan yang mendominasi Irlandia selama abad 20 dan bahkan hingga sekarang.

9. Pilates

Kejadian-kejadian besar yang mengubah dunia tidak hanya mengubah segala sesuatu pada saat terjadinya, tapi juga berdampak jangka panjang. (Sumber listverse.com)

Pilates, jenis kebugaran yang sedang populer, sebenarnya lahir di kamp tahanan Perang Dunia I.

Joseph Pilates, seorang Jerman, pindah ke Inggris pada 1912 untuk bekerja sebagai instruktur pertahanan bagi Scotland Yard.

Dua tahun kemudian, pecahlah perang dan pihak Inggris meringkus warga-warga Jerman yang dipandang sebagai ancaman. Ketika ditahan sebagai pelaku sabotase potensial, Joseph mengembangkan metode latihan yang dapat dilakukan di dalam kamp.

Ia menghimpun apapun yang dimiliki supaya bisa melakukan olahraga efektif hanya dengan menggunakan berat badan sendiri. Hasilnya baik dan menjadi terkenal, hingga akhirnya ia pindah ke Amerika Serikat pada 1926.

Ia membawa sistem kebugaran itu bersamanya dan membuka studio di New York City. Dari sana, sistem itu menyebar ke seantero negeri.

10. Paspor

 

Kejadian-kejadian besar yang mengubah dunia tidak hanya mengubah segala sesuatu pada saat terjadinya, tapi juga berdampak jangka panjang. (Sumber kunaltravel.com)

Di masa lalu, bepergian tidak selalu memerlukan surat-surat. Sebagian besar surat demikian dipergunakan oleh para pelaut untuk melintas (pass) melalui pelabuhan (port).

Di akhir Abad ke-19, rel kereta membuat perjalanan menjadi digandrungi dan mudah, sehingga Eropa mencabut segala surat legal yang biasanya dipakai untuk bepergian.

Dari 1860 hingga 1914, perbatasan bisa dibilang terbuka begitu saja, Perang Dunia I mengubah segalanya, karena perjalanan bebas dan terbuka tidak bisa dilakukan di masa perang. Inggris menjadi yang pertama meciptakan sistem yang kita kenal sekarang.

Undang-undang (UU) Kebangsaan Inggris dan Status Asing 1914 menjadi cikal bakal paspor modern. Awalnya, dokumen berupa sehelai kertas dengan foto dan beberapa kriteria pencirian yang dilindungi oleh kertas tebal.

Selain beberapa perubahan kecil pada 1920-an, paspor menjadi dasar bagi semua perjalanan internasional. Tidak banyak yang berubah, kecuali peningkatan kecanggihan teknologi paspornya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya