Punya Wajah Mirip Miliarder, Bocah 'Jack Ma' Mini Dapat Beasiswa

Bahkan miliarder Jack Ma pun terkesan melihat kemiripan bocah Fan Xiaoqin dengan dirinya saat kecil.

oleh Alexander Lumbantobing diperbarui 14 Nov 2016, 20:20 WIB
Diterbitkan 14 Nov 2016, 20:20 WIB

Liputan6.com, Yongfeng - Memiliki wajah yang mirip dengan orang lain bisa juga membawa rejeki. Seorang anak di China mendapat pertanggungan pendidikan hanya karena wajahnya mirip dengan orang terkaya ke dua di Tiongkok, Jack Ma.

Anak lelaki bernama Fan Xiaoqin itu pun mendapat julukan "Jack Ma mini" setelah foto dirinya yang mirip dengan pendiri perusahaan Alibaba itu diunggah secara daring pada tahun lalu.

Dikutip dari Xinhua pada Senin (14/11/2016), bahkan miliarder Jack Ma pun terkesan melihat kemiripannya.

Ia menulis di Sina Weibo pada tahun lalu, "Dilihat sekilas, saya kira itu foto saya sewaktu masih kecil."

Ia menambahkan, "Perbedaan di antara kami adalah pada cara kami memasang kancing."

Foto dan video Fan, warga Yongfeng di provinsi Jiangxi di timur China, diambil dan diunggah oleh sesama warga desa pada musim dingin 2014. Anak itu sontak menjadi selebriti siber dan kisahnya menggugah banyak orang.

Ia dilahirkan dalam keluarga yang miskin. Dirinya dan abangnya tidak pernah bersekolah. Ibunya menderita polio dan kehilangan satu mata setelah diseruduk oleh seekor kerbau.

Sementara itu, neneknya yang berusia 83 tahun menderita demensia. Ayahnya yang berusia 59 tahun, sebagai pencari nafkah keluarga, telah kehilangan satu kaki karena kecelakaan.

Kisah anak lelaki itu beredar lagi di dunia maya saat berlangsungnya Hari Jomblo. Hari belanja daring tahunan pada 11 November itu pertama kalinya digagas oleh Alibaba. Tahun ini, penjualan perusahaan mencapai 120 miliar yuan (Rp 23 triliun).

Para pengguna media sosial teringat kepada Fan dan keluarganya, dan mereka kemudian menggugah Ma untuk membantu anak tersebut.

Lebih dari 700 juta warga China mengentas dari kemiskinan dalam 3 dekade terakhir. China bertekad mengentas semua warga miskin pada 2020. (Sumber Xinhua)

Ma mengamati ajakan-ajakan itu dan dilaporkan telah mengumumkan keputusannya di dalam perusahaan untuk membiayai pendidikan anak itu, mulai dari sekolah dasar hingga perkuliahan.

Ma (52) sendiri berasal dari kalangan bawah. Ia bekerja sebagai guru bahasa Inggris dan penerjemah di awal karirnya. Sekarang, kekayaannya ditaksir senilai US$ 28,2 miliar (Rp 55 triliun) dan menduduki tempat ke dua dalam daftar 400 orang terkaya di China versi Forbes.

Menurut pernyataan Alibaba, "Situasi Fan bukan guyonan. Itu adalah fakta yang serius. Masih banyak orang miskin di negeri ini. Permasalahan pembangunan dan pendidikan di pedesaan China dan anak-anak terlantar mencemaskan."

Pada akhir 2015, China masih memiliki 55,75 juta orang yang hidup dalam kemiskinan. Sekitar 40 juta anak tinggal di daerah-daerah melarat di seluruh negeri.

Menurut Kementrian Urusan Sipil, negara itu juga memiliki 9,02 juta anak pedesaan tertinggal yang dua orangtuanya menjadi pekerja migran, atau satu orangtua sebagai pekerja migran dengan pasangan yang tidak mampu mengasuh.

"Untuk membiayai pendidikan satu anak memang mudah, tapi untuk membantu jutaan anak miskin perlu lebih banyak sumberdaya," demikian dilanjutkan dalam pernyataan Alibaba.

Lebih dari 700 juta warga China dibawa keluar dari kemiskinan dalam 3 dekade terakhir. China bertekad mengentas semua warga miskin dari kemelaratan sebelum 2020.

Pemerintah China menyediakan dana penanggulangan kemiskinan hingga 189,84 miliar yuan (Rp 372 triliun) dari 2011 hingga 2015 dengan rencana menyediakan lebih banyak lagi dalam 5 tahun mendatang, demikian menurut rencana terbitan Kantor Informasi Dewan Negara.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya