Pemenang Nobel Sastra Ini Tinggalkan AS Setelah Trump Menang

Sebelum pemilu AS, ia bersumpah untuk membuang Green Card - izin tinggal permanen untuk Amerika Serikat.

oleh Arie Mega Prastiwi diperbarui 02 Des 2016, 10:06 WIB
Diterbitkan 02 Des 2016, 10:06 WIB

Liputan6.com, Jakarta Pemenang Nobel Sastra, Wole Soyinka membuang green cardnya karena Donald Trump terpolih jadi presiden ke-45 Amerika Serikat.

Soyinka, yang berasal dari Nigeria, menjadi orang Afrika pertama yang memenangkan hadiah Nobel untuk sastra pada tahun 1986. Dia telah tinggal di AS selama lebih dari 20 tahun dan menjadi dosen di universitas bergengsi seperti Harvard, Cornell dan Yale.

Sebelum pemilu AS, ia bersumpah untuk membuang Green Card - izin tinggal permanen untuk Amerika Serikat - dan "mulai berkemas" jika Trump menang dan sekarang ia melaksanakan janjinya.

"Saya sudah melakukannya, saya telah terlepas dari Amerika Serikat. Saya telah melakukan apa yang saya katakan , "kata pria 82 tahun kepada kantor berita Prancis di sebuah konferensi di Johannesburg.

"Saya punya horor jika Trump jadi presiden. Saya membuang kartu dan saya telah pindah, dan saya kembali ke tempat saya seharusnya berada," itu berarti Nigeria.

Dia menambahkan bahwa ia tidak akan mencegah orang melamar Green Card tetapi, baginya, kemenangan presiden Trump mengisyaratkan adalah saat yang tepat untuk meninggalkan AS.

"Ini berguna dalam banyak cara. Saya tidak akan mencegah setiap orang Nigeria atau siapa pun untuk memperoleh kartu hijau tetapi buat saya, semua cukup," ucapnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya